Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2008

Mimiel Chronicles bagian 8

Mimiel asyik memperhatikan si gadis kecil yang sedang asyik pula bersekutu dengan Big Boss. Wajah si gadis kecil tampak berseri-seri seperti memancarkan cahaya surgawi yang lembut dan hangat. Senang sekali Mimiel melihatnya. Tidak sia-sia rasanya semua perjuangan yang telah dilakukan Mimiel untuk menyampaikan pesan dari The Big Boss. Sekarang tinggal menunggu si gadis kecil tertidur dan selesailah tugasku, pikir Mimiel. Semakin ditunggu, semakin lama saja si gadis kecil itu berasekutu dengan Big Boss. Tidak sabar rasanya Mimiel ingin segera melaksanakan tugasnya. Kalau saja Big Boss tidak mewanti-wantinya supaya bersikap hati-hati jangan sampai si gadis kecil menyadari kehadirannya, Mimiel pasti sudah menampakkan dirinya dan segera menyampaikan pesan Big Boss. Selesai sudah. Tapi entah mengapa Big Boss ingin Mimiel bertindak sedemikian rupa. Sungguh sulit dimengerti. Tapi meskipun demikian, Mimiel tetap dan harus menaati perintah Big Boss dengan sempurna karena memang demikianlah seh

Nothing I Can Give

Tuhan... aku tidak punya apa-apa lagi untuk kuceritakan padaMu aku hanya punya sedikit tinta untuk kutuliskan beberapa baris puisi tentangMu Tuhan... ini aku dengan segala yang ada terimalah hasil karya tanganku yang tidak berarti ini jika dibandingkan berkatMu kasihMu dan anugerahMu Tuhan... apa lagi yang bisa kuukatakan selain mengakui kebaikanMu kebesaranMu dan kemuliaanMu selamanya dalam hidupku Oh haleluya...

Hujan-Hujan Begini

Hujan-hujan begini enaknya ngapain ya Begitu bunyi iklan zaman dulu Aku ingin menikmati hujan dengan menulis banyak puisi dan banyak curahan hati untuk menghibur diri Hujan-hujan begini enaknya ngapain ya Aku ingin menulis sebuah puisi untuk seorang temanku yang lama tidak pernah ketemu hehe... Hujan-hujan begini enaknya ngapain ya Aku ingin membaca-baca kembali puisi yang sudah kubuat Narsis memang...

Akhirnya Hujan

Akhirnya hujan... setelah sekian lama udara terasa panas gerah dan tidak nyaman Akhirnya hujan... udara terasa sejuk meneduhkan hati dan jiwa mengenakkan tidur Akhirnya hujan... membuatku merasa dekat dengan Sang pencipta alam dalam suasana yang indah Akhirnya hujan... angin pun bertiup kencang mengusir rasa penat memberi rasa damai Akhirnya hujan... terima kasih Tuhan...

Ah Tuhan

Ah Tuhan... bilakah dapat kuserukan namaMu keras-keras tanpa ada rasa malu ataupun takut tanpa ada rasa ragu ataupun bimbang tidak peduli apa yang terjadi dengan sekelilingku di sini... karena aku sangat rindu menyanyikan lagu pujian bagiMu dan menyebutkan namaMu di lagu itu tanpa perlu khawatir akan teman-temanku yang tidak seiman denganku bakalan protes atau terganggu Ah Tuhan... aku sungguh rindu menaikkan pujianku yang terindah dan termanis hanya bagiMu di sini... saat ini... (Saat lagi asyik di kolong tempat tidur asrama Klaten)

Beban Panggilanku

Aku seperti dibebani dengan kuk yang teramat berat tidak enak dan tidak nyaman sakit dan pedih memang tapi tanpa kuk itu aku hilang kendali dan hilang arah bebas memang, tapi liar Aku sedang memikul beban yang kurasakan seperti panggilan meskipun aku tidak menyukainya tapi aku harus menuju ke sana karena jalan yang sempit inilah yang dapat membebaskanku untuk selamanya bukan sementara Aku tahu ini berat tapi aku akan bertahan sampai kulihat wajahNya yang tersenyum...

Sekedar Pengantar Membaca Puisi

Sepulang dari Klaten, hanya satu keinginanku yaitu segera ngenet dan menuliskan puisi2 yang sudah kubuat di sela2 kesibukan koas di blog ini... tapi ternyata tidak semulus yang kuharapkan... ada saja halangannya... yaitu koneksi internetnya yang tiba2 lelet tadi malam... tapi sudahlah, yang penting aku sudah menuliskan apa saja yang ingin kutulis di blog ini dan juga di blog FS.... mungkin memang membingungkan dan membosankan ya membaca puisi yang nggak jelas... tapi aku belajar untuk mengekspresikan diriku sejujur mungkin melalui puisi2 yang aku buat itu... aku memang nggak terlalu suka membaca puisi orang lain, tapi kalau membaca puisiku sendiri aku suka... narsis memang... jadi, aku tidak terlalu mengharapkan orang lain juga akan suka dengan puisi2ku... Cukup terima kasih sajalah buat mereka yang menyukai puisiku tanpa aku minta untuk membacanya... God bless you all...

Penantian Panjang

Seorang Sahabat sedang menunggu sehabat terkasih telah berjanji untuk datang dan diam bersama menikmati kebersamaan yang abadi Seorang Kakak sedang menunggu adik kecilnya yang sedang berjalan pergi dari Rumah untuk kembali pulang dengan cerita2 seru tentang hidup Seorang Bapa sedang menunggu anak bungsunya yang sedang pergi mencari makna hidup yang sejati pulang nanti diceritakannya kembali Seorang Pangeran sedang menunggu sang putri hati yang sedang sendiri membuka hati pada diriNya dan berbagi hidup kekal selamanya Sungguh penantian yang amat panjang Bilakah Hari itu tiba, Kawan?

Aku Tidak Bosan

Aku tidak akan pernah bosan Menuliskan segala sesuatu tentang kekekalan di dalam Tuhan Aku tidak merasa rugi menghabiskan waktu yang ada memikirkan dan menuliskan segala hal tentang Tuhan dan kebenaran Aku selalu ada waktu untuk sekedar duduk diam menyendiri bersama Satu pribadi sekedar merenung dan meresapi kata-kata kebenaran yang sejati Aku merasa dikuatkan setiap kali kuambil waktu untuk menanti-nantikan Tuhan karena kudapatkan kekuatan baru bagai rajawali yang terbang tinggi dengan kekuatan sayapnya...

Tuhanku... Tentang Seorang Anak Kecil

Tuhanku... ada seorang anak kecil yang sangat kesepian yang merasa tidak pernah diperhatikan kemarin dia membalas suratku katanya dia sangat senang sekaligus sedih senang karena dia mendapat suratku sedih karena dia merasa tidak diperhatikan selama ini Tuhanku... tolong aku supaya aku bisa menolongnya karena tanpaMu aku hanya berkata-kata kosong bantu aku untuk membalas suratnya dan memenuhi permintaannya serta memberinya penghiburan Terima kasih Tuhan... (untuk Devi di Kalibawang)

Sudah saatnya

Sudah saatnya untuk bangun untuk sadar untuk terjaga dari tidur panjang dari mimpi kosong dari harapan palsu Sudah saatnya untuk bangkit untuk berdiri untuk berjalan meninggalkan kemalasan meninggalkan kemurungan meninggalkan apatisme Sudah saatnya untuk maju untuk terus maju untuk tidak menoleh ke belakang supaya tidak ketinggalan supaya tidak payah supaya tidak kalah

Mimiel Chronicles 7

Mimiel terbang melayang merendah mendekati sebuah rumah... sebuah rumah yang lumayan besar... rumah yang indah... rumah yang nyaman... itulah kesan yang ditangkap oleh Mimiel saat melihatnya... di sebuah kamar di lantai dua, masih menyala lampunya, terdengarlah suara merdu seorang gadis kecil... suaranya bening membelah kesunyian malam yang pekat... sayup-sayup terdengar kidung pujian yangn dinaikkan dengan sepenuh hati... In moment like this I sing out a song I sing out a love song to Jesus In moment like this I live up my hands I live up my hands to the Lord Singing I love You Lord Singing I love You Lord Singing I love You Lord I love You Lagu yang sederhana memang... tetapi Mimiel dapat merasakan hadirat The Big Boss amat sangat nyata di kamar itu... dengan perlahan tapi pasti Mimiel mendekati ruangan yang tampak sangat nyaman itu... dengan hati2 Mimiel masuk melewati tembok dan tampaklah di hadapannya seorang gadis kecil sedang berlutut di samping sebuah ranjang besar... gadis k

Oh Tuhan Yesus

Oh Tuhan Yesus... Engkau sungguh baik... dan jiwaku benar2 menyadarinya Aku meirndukanMu lebih dari para penjaga merindukan pagi lebih dari rusa merindukan air lebih dari seorang gadis merindukan kekasihnya Aku merindukanMu Tuhan Aku ingin menyanyikan kidung pujian Aku ingin menyembahMu seterusnya dan selamanya di dalam hadiratMu jauh di dalam hadiratMu aku mau menyelami isi hatiMu aku mau menikmati persekutuan denganMu ini aku, Tuhan Yesus... terimalah rohku... jiwaku... dan tubuhku... haleluya... amin...

Empuk Getuk Chrohnicles 6

Empuk Getuk heran... setiap hari dia melihat Mimi dan Yoyo selalu asyik di depan komputer masing2... yang pasti, kerjaan mereka adalah chatting, browsing, dan ing ing yang lain... semoga mata mereka nggak jadi juling, batin Empuk Getuk... Heran deh, apa asyiknya sih duduk lama2 di depan laptop kecil mungil? Paling2 chatting sama temen2 nggak jelas atau browsing internet sampai bosan... Empuk Getuk jadi bosen ngeliatnya... pingin bobok, pingin hibernasi... meskipun di Indonesia ini nggak ada musim dingin... adanya musim panas, musim hujan, musim mangga, musim duren, dan musim2 nggak jelas yang lainnya... Akhir2 ini Empuk Getuk memeperhatikan tingkah polah si Mimi... tiap hari kerjaannya chatting melulu, kapan belajarnya? Padahal saat ini si Mimi sedang koas di stase interna yang bukan main ribetnya... harus belajar seabrek dalam waktu yang singkat... mana cukup? Apalagi ini malah ditinggal chatting... gimana ya si Mimi bisa melewati lubang jarum interna kali ini? Kalo sebelumnya Mimi se

Mimiel Chronicles bagian 6

Duh, Mimiel mengeluh dalam hati, kapankah ia dapat melewati penghalang yang dibuat oleh musuh. Pandangannya lama2 semakin kabur. Pegangan tangannya semakin terasa kendur. Pedangnya terasa semakin berat. Perisainya sepertinya sudah penyok terkena serangan bertubi-tubi dari musuh yang tanpa ampun menghajarnya. Duh, Big Boss, kapankah pertolonganMu akan datang, jerit Mimiel dalam hati. (Sebenarnya lucu juga membayangkan malaikat yang meminta pertolongan, karena selama ini kan gambaran malaikat adalah penolong yang diberikan Tuhan untuk menolong manusia...hehe, ya maap... saya bukan ahli teologi yang baik) Kulayangkan pandanganku ke gunung2, dari manakah pertolonganku? Pertolonganku ialah dari TUHAN semesta alam... Syuuuuut.... Pranggggg!!!!!! Tiba2 saja Mimiel mampu memusatkan perhatiannya dan mengayunkan pedangnya tepat mengenai pangkal sayap musuhnya. Entah dari mana tiba2 Mimiel bisa memikirkan sepenggal frase tersebut di atas. Pastilah ini kerjaaan si anak manusia yang menjadi targe

Hari Ini Aku Bahagia

Hari ini aku bahagia... Lebih tepatnya bersukacita... Tuhan menunjukkan kebaikanNya kepadaku... Aku merasa tidak sendirian lagi... Hari ini aku bahagia... Lebih tepatnya bersukacita... Tuhan mengizinkanku bertemu dengan temanku... Aku merasa diterima dan dikasihi... Hari ini aku bahagia... Lebih tepatnya bersukacita... Tuhan membuatku merasa nyaman dalam hadiratNya Aku tidak merasa takut lagi... Hari ini aku bahagia... Lebih tepatnya bersukacita... Tuhan menunjukkan masa depanku yang penuh harapan Aku merasa bersemangat untuk hidup lagi Terima kasih Tuhan Engkau telah membuatku bahagia Lebih tepatnya bersukacita
Enak juga bikin puisi sepotong2... hehe... apalagi puisi tentang cinta... yah, itung2 belajar nulis lah... sekalian belajar tentang cinta... hehe....

Doaku tentang Cinta

Tuhan... ajari aku untuk layak menerima cintaMu ajari aku untuk layak menerima cintanya ajari aku untuk bisa mencintaiMu ajari aku untuk bisa mencintainya karena hanya cintaMulah yang sanggup membuatku mencintainya Tuhan... apa itu cinta... lebih dari sekedar perasaan saja... aku tahu... Engkau pun tahu... kita sama-sama tahu... tahukah dia, Tuhan... bahwa aku sangat menyukainya... dan berharap bisa mencintainya... Tuhan... ini doaku berkati orang yang aku sukai saat ini

CintaNya

Cinta yang aku kenal Mungkin lain daripada yang lain Mungkin sudah terlalu klise bagi yang lain Tapi inilah cinta yang membuatku hidup Cinta sejati yang bukan basa basi Dari siapa lagi kalau bukan dari Dia Bukan perasaan romantis yang hangat yang utama Tapi kepastian bahwa aku ini dicintai Bahwa aku ini dimiliki dan disayangi Hanya oleh Dia sajalah Sebab Dia telah menunjukkan cintaNya padaku Di sepotong kayu yang kasar dan paku yang tajam Dengan tubuhNya dan darahNya Dia tunjukkan betapa Dia mencintaiku Adakah cinta yang lebih besar dari itu?

Cinta Seorang Anak Perempuan

Dengarlah kawan, aku punya cerita Tentang seorang anak perempuan Yang sedang mengalami sesuatu Sesuatu yang rumit bukan main Kata orang dia sedang jatuh cinta Sang cinta tengah menyapanya Sapaan yang manis dan lembut Yang membuat anak itu terjaga dari tidurnya Terbangun dari mimpi panjangnya yang indah Dan ternyata apa yang dia temukan Kenyataan ternyata jauh lebih indah daripada mimpinya Anak perempuan itu pun bangun dan menyambut cinta Tanpa ada rasa penyesalan telah meninggalkan mimpi indahnya Masihkah engkau mau mendengarku, kawan? Masih tentang anak perempuan yang sama Yang telah terbangun karena cinta menyapanya Disambutnya cinta dengan senyuman dan harapan Tanpa tahu apa yang akan dihadapinya Entah manis entah pahit Yang jelas anak itu sedang menikmati cintanya Cinta dari mana dan dari siapa Semoga itu adalah hadiah terindah dari Sahabatnya Ya, cinta memang indah kalau itu berasal dari Tuhan

Cinta Seperti Coklat

Aku masih belum mengerti tentang cinta Tapi aku mau menuliskan sesuatu tentangnya Cinta yang aneh Serba tidak jelas dan membingungkan Tapi rasanya manis dan pahit Seperti sepotong coklat Coklat yang enak dan lumer di mulut Seperti itulah rasanya cinta Menurutku sih Entah apa itu sebenarnya cinta Ingin rasanya melukiskan dengan kata2 indah Bak seorang penyair atau pujangga Tapi apa daya aku hanya seorang anak kecil Yang hanya mengerti manisnya cinta seperti coklat Yah, itulah cinta bagiku... Ada yang bisa menjelaskan padaku?
Aku memang bodoh.... seharusnya aku lebih banyak belajar teks book, bukannya chatting aja setiap malam... dasar bodoh... bodo amat......

Kejutan Manis dari Tuhan... about Koko...

Hari ini lagi2 aku mendapat kejutan manis dari Tuhan... aku ketemu sama Koko di RS Bethesda... Koko tampak lain dari terakhir aku ketemu dulu... hehe... aku gak ngerasa gimana2, cuma kaget aja... saking kagetnya, aku nggak bisa bilang apa2 waktu ketemu tadi... rasanya jadi nyesel banget, kenapa aku nggak bisa ngomong apa2... Koko tadi lagi bareng2 sama temen2 koas sekelompoknya, sepertinya lagi mau besuk temennya yg kecelakaan baru2 ini... yah, semoga besok aku bisa ketemu lagi sama Koko terus bisa ngobrol panjang lebar... dah lama gak ketemu kan... hehe...

Intermezzo, tentang CInta Sekilas...

Setelah sekian waktu lamanya aku nggak nulis2 di blog ini, aku kembali nulis juga akhirnya... jadi tambah bingung mau nulis apa... sepertinya kemampuan menulisku sudah mulai berkarat karena sudah jarang diasah... paling pol adalah nulis di buku ijo gedhe keramatku, itu pun kalo sempet dan kalo inget... sepertinya koas ini menyeretkan kemampuanku dalam menulis... ah, sudahlah, aku nggak mau menyalahkan siapa2... bicara soal koas, aku merasa hari2 ini bercampur aduk antara susah, senang, khawatir, gembira, dan cinta... What? Cinta? Again? Hehe, nggak tahu sih ini namanya apa... aku sedang merasa simpati aja sih lebih tepatnya sama seseorang yg sebenarnya sudah aku kenal cukup lama cuma nggak terlalu deket karena kesempatan yang kurang untuk bisa lebihn mengenalnya... tapi aku sudah menyerahkan perasaan hatiku ini sama Tuhan supaya aku nggak terjerumus dalam butanya cinta yang nggak ada dasarnya itu. Yah, gitu deh... aku nggak bisa menceritakan semuanya di sini karena aku masih terlalu ma