Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2012

Wisdom ^^

hai jiwaku, aku tau engkau pernah depresi berat dan aku mengerti perasaan itu. setiap orang pasti pernah juga merasakannya, meskipun dalam taraf yang berbeda-beda. pernahkah Tuhan Yesus sahabat kita depresi? seingatku, sekali Dia pernah dalam keadaan depresi. Dia sangat sedih seperti hampir mati rasanya. Dia membutuhkan dukungan dari sahabat2nya tapi mereka tdk memberikan seperti apa yang diharapkanNya, sekedar menemaninya berjaga. mungkin waktu itu Dia insomnia, sulit tidur. ingat apa yg dilakukannya sampai tiga kali? yup, Dia berdoa kpd Bapa. tawar-menawar dilakukan. sampai2 keringatnya berubah spt tetesan darah. coba selidiki dlm ilmu kedokteran apakah itu dan bagaimana mekanismenya. yg jelas, Tuhan Yesus, yg raja di atas segala raja, Tuhan di atas segala tuhan, pernah juga mengalami depresi yg amat sangat berat shg rasanya spt hampir mati. apalagi kita, jiwaku, yg jauh lbh lemah dan belum sempurna. oke deh, hanya itu yg mau aku katakan. just remember, klo suatu saat nanti kesediha

Maka Jiwaku Tenang (tulisan jadul ^^)

Tuhan, aku tidak bisa lagi ngobrol sendiri klo tanpa Engkau...aku mau mengubah kebiasaanku berpikir dan bergumul sendiri dgn pikiranku ini menjadi kebiasaan ngobrol sama Tuhan...mungkin mirip dengan yg dilakukan oleh Daud, hambaMu yg Kau kasihi...mazmur2nya penuh berisi ungkapan hatinya kepadaMu dan sangat memberkatiku...mungkinkah semua ungkapan hatiku yg sempat kutulis di manapun itu dapat memberkati siapa aja yg 'kebetulan' membacanya? Tuhan, kerinduanku cuma ini...seandainya tulisan2ku yg berisi curahan hatiku kepadaMu itu hilang entah ke mana, aku ingin semua itu tidak sia2 tetapi menjadi berkat buat siapa aja yg menemukannya. Biar mereka bisa merasakan Engkau sungguh dekat ketika mereka membaca kalimat demi kalimat yg kutuliskan dgn jujur kepadaMu. jaga hatiku biar nggak sombong, Tuhan, dan kuduskan motivasiku ini dari hari lepas hari...makasih Bapa, apa pun bisa dipakai utk kemuliaanMu. Bapa, makasih buat hari2 yang telah kulalui, yang sedang kulalui, dan akan kulalui

What've I done? What Will I Do? (catatan harianku zaman baheula ^^ )

17 Maret 2004 Hari ini ada modul and skills lab. gara2 semalem gak belajar, diskusinya macet en gak asyik trus skills labnya bengong gak bisa jawab pertanyaan dokternya. mestinya bisa klo tadi malem belajar. trus nyari2 jurnal di internet gak dapet2. yah...mungkin next time...aku putusin minggu ini buat puasa, coz bsok sabtu ada pelayanan di swk. aku juga niat banget buat doa syafaat pribadi, ndoain macem2, orang2 yg Tuhan taruh dlm hatiku utk kudoain sampe sesuatu terjadi. trus, aku perlu belajar utk mensistematiskan pengetahuan2 yg sdh ada padaku spy bisa jadi berkat buat orang lain, gak cuma buat aku aja. masih banyak tugas2 kuliah, praktikum, dll yg hrs kuselesaikan nih. God, help me please... 22 Maret 2004, Senin Pelayanan kemaren Sabtu bener2 mantap, meminjam istilahnya femmy. Aku terdorong utk belajar maen musik lebih baik lagi..krn itu aku perlu sediain waktu2 khusus tiap hari utk bisa maen piano or kibord. Sama spt seringnya aku nyetir mobil shg lama2 terbiasa, begitu jug

This is my desire to God (catatan harianku dulu ^^)

udah lebih dari setengah tahun jauh dari Tuhan dan persekutuan. biasa2 aja nih, gimana ya? gak pernah lagi komunikasi yg berarti sama siapa aja, including sama God. parah gak sih? sama ortu aja cuma lip service doank, becanda mulu... hmmm...kapan ya, semua bisa kembali normal, i mean lebih baik drpd sekarang? kalo dihitung2, udah hampir setahun lho...gileee....mau sampe kapan nih? Wed, 5 Nov 2003 aaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhh...................................................akhirnya keadaan bisa jadi lebih baik. at least, i can smile, i can laugh, i can.....sleep well again. JESUUUUUUUUUUS.......YOU ARE SOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO GOOD!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! who knows when i have recovered again? only JESUS knows!!!! i don't know when it was exactly. What have i got then? hmmmmm....not much, but it's really important. A peacefulness, a happiness, a joyfulness, and a lot of blessing things from God. Yes, i remember there is a quote from the words of God that says so

When I was Lost (bahasa roh)

berugvpruthraWEOPTWPHERpsoeriuvn hporataiovugrepqwoeutvheropi[QEVURRTGPOPAORITVUAPROpoasritvnhuopoajaspoirutguertyqprv uirnaerhtvnpaoritvowtpvawnhetoiuawvetyaowiunvapoiwtnypaavhpnqwopivawnoieyoyviowanyoiteyvnhoiwaytuawritnaoputnyrtvuiyuiyawiupetywuipeytpesarotyeriutyperytiuerytiruytiwytawpeiyrvn wpoygruigyriueygaiuw vnpryiayewuyteuwiprtiyeprtyvnjouaywiytpiuawytiuwyrtiuhsvjkhsdjhfwtywuirytjkshfjsyfuihrjksdhfiusytiushjkshfiurtyuishfuhkjhiutyiuhfkjhiuhiutywityqpwiytwpiytiyiuyuiyuiy JESUSJESUSJESUSJESUSJESUSJESUS  YESUSYESUSYESUSYESUSYESUSYESUSYESUS BAPABAPABAPABAPABAPABAPABAPAAAAPBAPABAPABAPABPABPABAPGAPA FATHER GOD....I MISS U SO MUCH....I NEED U LORD, MORE THAN BEFORE...NOT JUST BECAUSE I'M IN TROUBLESOME, BUT JUST LIKE NOW....I NEED U' LOVE. Haleluya...thank you JEsus... makasih Tuhan, Engkau baik banget sih... nggak ada yg seperti Tuhan, nggak ada yg bisa menandingi kasihNya, nggak ada banget...God is always the best!!!

Pertumbuhanku dalam Berdoa ^^ (tulisanku dulu, lupa tanggal berapa)

Akhir2 ini aku nggak pernah lagi berbahasa roh...krn aku males berdoa secara pribadi...pernah satu kali bhs roh keluar scr spontan pas kebaktian di gereja...bener2 spontan gak dibuat-buat...aku rindu mengalami saat2 spt itu...en lebih lagi... santai aja deh...bhs roh itu karunia en bukan kita sebenernya yg bisa membuatnya keluar kapan aja...tapi hanya oleh kuasa Roh Kudus aja...akhir2 ini malah aku jaraaaaaaaaang, banget bisa doa sampai berbahasa roh...tapi aku tetep dekat dgn Tuhan...jadi bahasa roh tidak bisa dijadikan indikator yg kuat bahwa seseorang itu dekat dgn Tuhan atau tidak...malah sering bahasa roh ini dimanipulasi oleh iblis atau kedagingan kita sendiri....gitchu... seiring dengan berjalannya waktu, aku belajar utk nggak lagi tergantung sama yg namanya bahasa roh dalam berdoa. yg terpenting adalah hati dan pikiran yg selalu melekat pada Tuhan. apa gunanya berbahasa roh sampai berbusa-busa tapi itu semua hanya kamuflase supaya kelihatan lebih rohani daripada yang lain.

Proklamasi Restorasi

SEBUAH AWAL (ditulis pada hari Senin, 26 Januari 2009)             Cuaca di luar mendung, akan turun hujan. Tapi tidak mengapa. Justru hujan akan meneduhkan jiwaku dan membuatku merasa nyaman. Seolah seluruh surga bersorak menyetujui apapun yang aku perbuat. Dan bunyi gemuruh hujan lebat itu seolah suara tepuk tangan yang bergelora memberi dukungan padaku.             Aku sedang duduk tenang di kamarku yang nyaman. Lantai dua rumahku yang bisa dibilang besar dan indah. Aku sedang mencoba menuliskan apa yang kusukai, sesuai anjuran sesepuh penulis yang aku kagumi, Pak Stephen King. Aku sedang menanti embusan inspirasi dari sumber kreativitasku yang tertinggi, yaitu Sang Pemberi Hujan. Entah apa yang akan kutuliskan dan apa pun nanti hasilnya. Aku tidak begitu peduli akan hasil akhirnya, aku hanya ingin mencoba menikmati proses menulis yang kata si bapak tadi merupakan proses yang mengasyikkan.             Kembali terlintas di benakku akan satu kebiasaan yang dulu pernah dan

Alasanku Diam

Mungkin banyak orang yang bertanya-tanya, mengapa aku begitu hemat berbicara. Setelah lama berpikir dan merenung, setidaknya sekarang aku bisa menjawab. Waktu kecil (usia SD), aku pernah baca biografi singkat kakekku, Kolonel Soegiyono. Diceritakan bahwa beliau adalah orang yang tidak banyak bicara. Prinsip beliau adalah "bicara yang penting-penting saja", kurang lebih begitu. Karena aku begitu mengidolakan beliau, aku pun meneladani sikap tersebut. Walhasil, aku tumbuh besar dengan pembawaan tenang dan tidak banyak bicara. Tentu saja hal ini ada positif dan negatifnya. Positifnya, aku jadi terhindar dari kebiasaan menggosip atau menggunjingkan hal-hal yang bukan urusanku. Negatifnya, tentu saja komunikasi dengan orang lain menjadi terhambat karena aku belum terbiasa menjawab secara cepat dan tepat. Ada lagi satu nasihat yang kudapat dari bacaanku baru-baru ini, yang turut menguatkan sikap tidak banyak bicara ini. Nasihat itu berbunyi demikian, "Kalau tidak menemukan s