Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2015

Fase dalam Kerja

Aku mendapati bahwa sibuk begerak dalam kerja itu ternyata lebih menyenangkan daripada bermalas-malasan. Melakukan pekerjaan sekecil apa pun itu ternyata jauh lebih memuaskan daripada tertidur tanpa tujuan. Aku mendapati kemerdekaan yang sejati dalam bekerja penuh arti. Kemerdekaan semu nan palsu adalah saat aku membiarkan kemalasan yang jahat menjerat. Tanpa terasa, kemalasan itu dapat membelenggu jiwa sehingga tahu-tahu sudah berada dalam penjara depresi yang melumpuhkan. Sebaliknya, aku akan beroleh kebahagiaan yang sejati jika kugerakkan seluruh keberadaanku untuk mengerjakan hal-hal kecil sederhana yang kujumpai di depan mata.             Dalam proses bekerja nikmat itu, aku mendapati ada semacam fase ‘engaged’/melekat dan fase ‘withdraw’/surut yang merupakan tapal batas dari fase tenggelam dalam keasyikan kerja yang saleh. Fase ‘engaged’/pelekatan adalah saat aku hendak mulai mengerjakan sesuatu. Rasanya seperti agak berat di awal. Rasa berat itu ada dalam pikiran. Rasa berat

Di Mana Engkau?

Yesus, di mana Engkau saat ini?  aku baru saja melahap kekelaman  cerita-cerita sedih nan miris  di sudut ruang dan waktu  kemudian aku teringat akan Engkau  Kristus yang menerobos sejarah  sebagai titik terang di tengah gelap  sejarah yang berulang dan berulang  dalam kisah pilu manusiawi  Kristus, Engkau hadir dan mengintervensi  begitu lembut hampir tak kentara  tampak jauh namun dekat  Immanuel  Yesus, Engkaulah Kristus itu  saat kemuraman menggelayuti hati  kutujukan pikiranku akan Engkau  yang saat ini baru berupa bayangan  namun akan segera nyata             “Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu.” (Yesaya 60:2)