Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2014

Proyek Selanjutnya: Multitasking

Malam! Kembali aku bergairah dalam kegelisahan yang kudus. Aku gelisah ingin menghasilkan karya-karya tulis lepas dan bebas lagi. Dimulai dari artikel sederhana tentang kesehatan jiwa yang rencananya akan kukirimkan ke suatu majalah rohani populer. Aku mau menulis di sela-sela kesibukan yang kurang begitu bermakna bagiku di RMIK. Aku akan mengaktifkan kiembali semangat jiwa menulisku. Multitasking. Ya, itu! Dengan multitasking, aku dapat memecah impresiku sehingga tidak terlalu sepaneng. Aku bisa lebih santai dan nyaman dengan keberadaan diriku. Multitasking menyangga eksistensi dan aktualisasi diriku dengan menyediakan ruang cadangan sehingga aku terhindar dari kesuntukan (baca: ngelangut) akibat ketiadaan fokus. Bagaimana itu caraku multitasking? Sederhana saja! Aku tetap menyelesaikan tugas remeh di RMIK sambil mengisi waktu-waktu luang dengan menulis artikel dan/atau cerita yang sudah kurencanakan ini. Aku akan membawa buku Kiky besar untuk menjadi alat bantu menulis draft/ke

Bu Menteri yang Wow

Obrolan seru santai hari itu berkisar seputar bu menteri kelautan yang unik dan menarik itu. Saking menariknya, kakakku sampai bela-belain menyapaku dengan mengangkat topik almamater SMA sang ibu menteri yang tidak lain tidak bukan adalah SMAN 1 Yogyakarta. Wow! Wow untuk Teladan Jayamahe! Wow untuk sapaan kakakku yang sekian lama kunanti-nanti. Untuk itu, aku sangat bersyukur! Terima kasih untuk figur-figur inspiratif yang bermunculan menceriakan bangsa ini. Aku kagum dengan Bu Susi, sang menteri unik, karena meskipun hanya berijazah SMP, beliau mampu menjadi seorang pengusaha yang memimpin banyak orang. Mungkin aku akan menjadikannya salah satu tokoh inspiratif untuk memotivasiku. ^^

Pikiran Positif: TUHAN Punya Rencana

Si pemikir negatif ini sedang berlatih berpikir positif. Yang biasa memunculkan sikap pesimis ini sedang berupaya menjadi optimis. Aku yang pasif apatis ini sedang berusaha lebih aktif proaktif. Pagi hari itu meskipun bangun teralu siang, aku berjuang untuk bangkit mengatasi kesuraman pikiran. Aku mulai dengan menyentuh air sejuk sambil mencuci peralatan makan. Air jernih nan sejuk itu mampu membangunkan semangatku dan membuatku terjaga dari kantuk yang menggoda. Kusisihkan waktu terbaik 10 menit untuk menyapa TUHAN melalui perenungan singkat atau bahasa kerennya 'devosi'. Kata-kata doaku sangat singkat, cenderung spontan dan tidak tertata. Yang penting hatiku tetap tertuju pada TUHAN. Sepanjang perjalanan dari rumah sampai ke tempat kerja, aku mengaktifkan pikiran supaya tetap fokus pada karakter TUHAN. Satu hal yang menjadi penekananku pagi itu adalah mengenai maksud rencana TUHAN di ballik setiap peristiwa yang terjadi. Terngiang dalam benakku sepenggal lagu rohani berik

Masalah di Pintu Gerbang Kota

Selamat sore, TUHAN. Aku baru saja membaca habis buku Nick Vujicic ‘Unstoppable’. Ada satu pelajaran penting yang cukup berkesan, yaitu mengenai mewartakan kebenaran tanpa menyerang keyakinan orang lain meskipun tahu bahwa yang mereka percayai itu salah. Semua orang perlu mendengar kabar baik yang disampaikan dengan bahasa kasih yang kuat. Membaca kisah-kisah perjalanan dan perjumpaan Nick, aku jadi tertantang melakukan hal-hal yang serupa di mana aku Engkau tempatkan. Jargonnya, kalau Nick bisa, mengapa aku tidak?                 Jadi, ada di mana kita sekarang? Mari kita ‘berperkara’. Saat ini aku ‘ada’ di RS Ladang Anggur-Mu yang merupakan salah satu ‘pintu gerbang’ kota di mana banyak orang datang dari berbagai tempat dengan berbagai kebutuhan di bidang kesehatan. Apapun agama/keyakinan, suku bangsa, bahasa, jenis kelamin, usia, pangkat, jabatan, dan pekerjaannya, semua orang disambut dan dilayani sesuai kebutuhan kesehatannya masing-masing. Di sini, berhimpun pula para pekerja