Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2012

Ini Aku

TUHAN Kupanggil Engkau Bapa Karena Engkau sendiri yang menyatakan demikian Aku ikuti saja saran-Mu Beres, kan! Bapa, aku sedang lapar Lapar dan haus akan sesuatu Seperti kata Anak-Mu, Yesus Dulu ketika di bukit itu Yesus, ini aku yang sedang lapar dan haus Akan kebenaran, itu kata-Mu Dan Engkau berkata bahwa aku akan dipuaskan Oleh karena itu aku berbahagia Itu kata-Mu Dan aku percaya Sungguh Tuhan, ini aku yang sedang lapar dan haus Terima kasih untuk penghiburan-Mu Kata-kata-Mu adalah hidup Itu kata Petrus, murid-Mu Aku merindukan perkataan-perkataan-Mu Yang sungguh menghidupkanku Tuhan, Ini aku yang sedang lapar dan haus Ajarilah aku berdoa Mengikuti kerinduan murid-murid-Mu Karena aku tidak tahu bagaimana seharusnya berdoa itu Tapi Roh Kudus yang menolongku Menyampaikan keluhan-keluhan yang tak terucapkan Itu kata Paulus, rasul-Mu itu Dan Engkau sudah mengaruniakan Roh Kudus Itu kata Alkitab Yang setiap hari kubaca-bac

Maju

Saat ini Saat untuk menarik napas Untuk melanjutkan lari Bukan pelarian lagi Bukan Ini adalah lari marathon Tujuannya pasti Visinya jelas Meneruskan hasrat dan semangat Menjaga api terus menyala Terus dan terus Sampai kedatangan-Nya Tidak hiraukan lagi Halangan dan hambatan Semuanya adalah tantangan Yang menunggu ditaklukkan Tiada lagi galau dan ragu Atau tangis manja Menangisi diri Sekarang saatnya maju Tanpa menoleh ke belakang Biarlah mereka bersungut-sungut Tapi aku dan keluargaku Kami akan terus maju Mengejar TUHAN Mengejar hadirat-Nya Tidak peduli apa kata mereka Yang terjatuh dan tertawan Yang dijadikan tawanan perang Yang menyerang membabi buta Menjadi budak musuh Aku tidak takut Aku peduli Aku kasihan Aku mengasihi mereka Aku ingin mereka bebas Tapi bukan dengan caraku Dengan cara-Nya saja Aku tahu Ini belum berakhir Peperangan sedang berlangsung Dialah panglimaku Aku ikuti aba-aba-Nya Aku

Ampun

Kalau membenci Aku kalah Kalau membenci Aku salah Maka Aku diam Sambil mengingat Hal-hal baik Yang pernah ada Yang dia lakukan Dulu Aku padamkan Api marah Api geram Api panas hati Kugantikan Dengan sejuk indah Air kehidupan Dari sungai-Mu Yang mengalir terus Terus Dan terus Bersihkan hati Bersihkan pikir Gantikan duka Dengan suka Hmmm TUHAN Aku ampuni Sungguh Aku ampuni Dia yang menyebalkan Yang sedang galau Yang sedang lupa Siapa dirinya Di hadapan-Mu Ampuni aku juga Yang sering lupa Akan siapa diriku Di hadapan-Mu Ampuni kami Yang lupa Akan siapa kami Satu sama lain Di hadapan-Mu Kiranya kasih Sukacita Dan damai sejahtera Terus mengalir Amin Amin Amin (sekedar doa untuk mencegah proses pembusukan karakter)

Stop

Stop Berhenti Jangan ikut Biarkan saja mereka Hanyut larut Dalam pikiran sesat mereka sendiri Biarkan saja Nanti capek sendiri Nanti juga bosan Lalu berhenti Jangan ikut marah Jangan ikut hanyut Jangan ikut larut Sebaliknya Tebarkan kasih Mungkin basi Tapi tidak Kasih itu nyata Dan lebih kuat Daripada kebencian Dan kemarahan sesat Yang sesaat Tapi dampaknya Sungguh luar biasa Balas saja mereka Dengan kasih sejati Meskipun susah Tapi harus Sebab ini perintah Dari TUHAN Raja Maka dunia berubah Surga pun datang Tanpa ragu lagi Mari Mari Mari (bagi saudara, keluarga, dan teman-teman seperjuanganku yang sedang diserang secara bertubi-tubi oleh musuh melalui perkataan, sikap, dan kejadian dari yang terkasih dan terdekat)

Untuk Dirimu

Meradang Marah Lelah Mungkin itu yang kau rasakan Sungguh kasihan Menyebalkan memang Apa yang kaurasakan itu Tapi tahukah dirimu Pikiran itu tidak benar Tidak selalu benar Coba cek baik-baik Hatimukah yang sakit Atau itu cuma karena egomu Diamlah dahulu Heninglah sejenak Jangan marah dulu Perhatikan baik-baik Diamlah Tenanglah Biarkan Dia menyapamu Dengarkan suara-Nya Jangan suaramu terus Jangan suara yang lain Biarlah perkatan negative itu Lenyap Digantikan perkataan positif Bukan hanya itu Digantikan dengan kasih Pengertian Kesabaran Dan akhirnya… Pengampunan Yang sejati Ampuni mereka Ampuni dirimu Ampuni siapa pun Ampuni apa pun Maka kedamaian Dan saudaranya Kelegaan Akan menjumpaimu Dan memeluk erat dirimu Takkan terlepas Marilah Datanglah Dia menunggumu Di sini Saat ini Ya Saat ini (untuk mereka yang sedang galau dan sedang marah-marah tak tentu arah)

Lapar dan Rindu

Lapar dan rindu bertemu Mereka berjabat tangan Bersepakat menanti kedatangan Menanti jemputan pulang Sebentar lagi Beberapa menit lagi Lapar dan rindu mengujiku Menguji kesabaran penuh cinta Kesabaran penuh harap Akan kedatangan yang terkasih Sebentar lagi Beberapa menit lagi Lapar dan rindu mengajakku Senantiasa bersyukur selalu Saat aku merasakan mereka Syukur selalu diperlukan Untuk menyambut sukacita Sebentar lagi, beberapa menit lagi (saat menunggu jam pulang waktu dispensasi)

Hari Ini

Wah, TUHAN Hari ini begitu indah Penuh tantangan menanti Apa saja itu Aku siap

Selamat Pagi

Selamat pagi, TUHAN Selamat pagi, Bapa Selamat pagi, Yesus Selamat pagi Roh Kudus Terima kasih Terima kasih Terima kasih

Aku Penulis

Belajar lagi, lagi belajar Memulai lagi, bukan sesuatu yang baru Ini lagi musimnya, ini lagi waktunya Kembali ke kebiasaan lama Menulis Dan membaca Tidak ada yang menyuruh Tidak ada yang meminta Ini aku lakukan sendiri Ini inisiatifku sendiri Ingin menulis ini Ingin menulis itu Bukan untuk siapa-siapa Bukan untuk apa-apa Hanya bersenang-senang saja Hanya bergembira Inilah aku, inilah kegemaranku Aku penulis

Kutunggu Kau di Perpustakaan

Ruangan itu cukup besar dan lega Sejuk dingin meskipun tidak alami Banyak cerita di sana Tersusun rapi berderet-deret Kupilih satu, dua, tiga, empat Kubaca seperti melahap panganan Tidak membosankan Sangat mengasyikkan Tak terasa waktu berlalu Tenggelam ku dalam cerita Tanpa sadar Engkau pun di sini Duduk saling mendengarkan Isi hati dan isi pikiran Sungguh senang Jiwaku pun segar Bugar Tajam pikiranku Peka perasaanku Makin mengerti aku Makin bijak aku Tempat ini tempat kita Sungguh nyaman

Sendiri

Duduk diam sendiri Tapi tidak benar-benar sendiri Membaca, mendengarkan, menikmati Tidak ada yang menandingi Keindahan dan kedamaian hati Saat hanya duduk diam sendiri Tapi tidak benar-benar sendiri Sahabat sejati selalu menemani

Mari Bertualang

Mari, TUHAN… Kita berjalan bersama Nikmati suasana hari ini Bertualang bersama Hmmm… Indahnya… Begini to rasanya Haleluya haleluya

TUHAN, Temani Aku di Perpustakaan

TUHAN… Hatiku masih belum sembuh Sedih dan sakit rasanya Entah kenapa Bagaimana perkataan jujur seorang teman Bisa sedemikian menusuk Membuatku tidak nyaman Tidak enak hati Bapa… Heran aku rasanya Ini sebenarnya karena apa Apa salahku ya Apa salahnya ya Kok rasanya (masih) mengganjal Bagaimana ya caranya Untuk menjelaskannya Tuhan Yesus… Bagaimana menurut-Mu Apa yang harus kulakukan Sebaiknya bagaimana Posisiku salahkah Kalau iya, tolong kasih tahu Sebab aku tidak mau Kalau aku jatuh lagi Roh Kudus… Tolong aku Aku tidak bisa sendirian Aku perlu teman Engkau teman terbaikku Tolong aku yang sedang gundah ini Aku berserah kepada-Mu Terima kasih, amin (di perpustakaan, sedang menimba kekuatan dari surga, setelah sempat sedih)

Syukuran Baptisan dan Ulang Tahun

Pada suatu malam yang indah dan sejuk, di sebuah kamar yang hangat dan nyaman, penuh kasih mesra dalam keluarga kecil bahagia sejahtera… (diiringi music lembut mengalun meneduhkan hati dan pikiran) Sista Mimi           : selamat malam, Mas Bro! ^^ Bro JC                    : Hai, hai, adike… ^^ malam… apa kabar? ^^ sae sae? Sista Mimi           : tansah binerkahan, Mas Bro… matur nuwun… matur sembah nuwun… Bro JC                   : matur nuwun buat apa, adike? ^^ Sista Mimi           : buat semuanya lah… ^^ Bro JC                   : diperjelas dunk, dikhususkan, gitu… ^^ Sista Mimi           : ok ok, nek itu kekarepan-Mu ^^. Matur nuwun buat keluargaku, kecil maupun besar, semuanya bahagia dan sejahtera. ^^ Bro JC                   : how come? Sista Mimi           : by bus! ^^ Bro JC                   : wkwkwk… sing tenan to, adike… Aku kepingin tahu ki… ^^ Sista Mimi           : ^^ okelah kalau begitu ^^ Bro JC                   : ^^ Sista Mimi         

Katresnan Suci Saking Gusti

Suatu sore di sebuah kamar kecil di sudut rumah kemuliaan TUHAN di Pelem Kecut, seorang anak manusia sedang bersantai-santai menikmati kebersamaannya dengan sang Kakak Sulung yang tidak kelihatan namun selalu ada. Ini dia cuplikan obrolan mereka. ^^ (suasana tenang, hangat, penuh keakraban) Sista Mimi           : selamat sore, Mas Bro ^^. Long time no see! Apa kabar? Bagaimana situasi di surga? Bro JC                      : hai, hai, adike… ^^ sae, sae… tansah binerkahan ^^ surga penuh antusias menyambut kedatanganmu dan teman-temanmu semuanya ^^ Sista Mimi              : teman-temanku? Siapa aja ya, Mas Bro? Bro JC                      : hayo, diabsen… hehe… ^^ Sista Mimi              : iya deh… banyak banget pastinya… ngabsennya kapan-kapan aja ah… ^^ Bro JC                      : ^^ bagaimana dengan dirimu, adike? ^^ Sista Mimi              : yah, sama dengan diri-Mu juga, Mas Bro! Antusias dan semangat! ^^ Bro JC                      : sipo, sipo (ngasih dua jem