Sista Mimi Vertigo


Pada suatu pagi yang sejuk dan cerah, di sebuah kamar besar di Rumah Senang Bethesda, suatu ladang TUHAN yang luar biasa di Kota Yogyakarta yang berhati nyaman…
Sista Mimi           : Mas Bro, Mas Bro!
Bro JC                    : yes, sista! What’s up?
Sista Mimi           : aduh, piye yo le mulai? Bingung aku…
Bro JC                    : aja bingung… santae wae… ^^
Sista Mimi           : ok, tak coba menyantaikan diri… (tarik nafas dalam-dalam, hembuskan)
Bro JC                    : dah santai? (senyum)
Sista Mimi           : udah, lumayan…
Bro JC                    : ok, critakna… aku tak ngrungokake wae kanthi tenanan… ^^
Sista Mimi           : ngene lho, Mas Bro… akhir-akhir ini kok aku mulai sering terserang vertigo, ya? Padahal sebelumnya belum pernah, lho! Ini ada apa gerangan?
Bro JC                   : hm… hm… terusna!
Sista Mimi           : vertigone mirip-mirip sama yang pernah dialami bapak dulu. Sebelum mulai serangan, kupingku sebelah kanan tiba-tiba mak pet, seperti pekak, gitu. Gambarannya seperti kalau kita naik kendaraan turun gunung itu lho. Kuping jadi agak budheg. Terus setelah itu, langsung deh mulai whuung… whuung… whuung… dunia serasa berputar dengan arah searah jarum jam. Sudah aku merem-meremin, tetep wae kerasa muter, tambah suwe tambah banter. Untunge gak sampai mukok-mukok… T_T
Bro JC                   : hm… hm… terus piye?
Sista Mimi           : terus aku wis lapor ke pihak-pihak yang berwenang… mas Cah, bui, perawat, terus perawate sudah lapor ke dokter…
Bro JC                   : terus?
Sista Mimi           : terus dari dr. Tri dikasih cetalgin… dari dr. Tedjo disuruh puasa untuk dicek labnya… semua sudah aku ikutin prosedurnya…
Bro JC                   : terus?
Sista Mimi           : terus nunggu hasilnya… gitu deh, Mas Bro!
Bro JC                   : hm… hm… (ketoke lagi ikut mikir dan ngrasakke sing dirasakke sista Mimi)
Sista Mimi           : piye, Mas Bro, menurut-Mu?
Bro JC                   : nek menurutmu piye, Sis? ^^
Sista Mimi           : nek menurutku sih ya aku tetep berserah, berharap, dan nyendher marang diri-Mu sinambi wait and see…
Bro JC                   : wait and see ki piye to? ^^
Sista Mimi           : ya menunggu dan melihat… menunggu proses yang sedang berlangsung di dunia dan melihat dengan iman apa yang sedang terjadi di surga… ^^
Bro JC                   : sip… sip… (sambil njempol kanan kiri, jempol tangan lho ^^)
Sista Mimi           : aku yakin dan percaya kok nek kabeh iki bukan hal yang sia-sia… aku percaya nek semua ini masih ada dalam koridor izin-Mu, Mas Bro… aku percaya nek diri-Mu telah mempercayakan sesuatu yang levelnya mulai naik padaku… aku sedang ‘mbok uji, aku percaya itu… aku lagi ‘mbok uji le mikir lan ndedonga sing sesuai karo kekarepan-Mu… ora sembarangan maneh anggonku mikir lan beriman… sing jelas, aku ngerasa makin tambah dawa ususe… ^^ hehe…
Bro JC                   : dawa ususe? ^^ (Hihi)
Sista Mimi           : maksude, panjang sabar lan pengertiane… ^^
Bro JC                   : ooow… sip sip ^^ (jempol maning) ^^
Sista Mimi           : terus uga makin manteb lan teguh imane… ^^
Bro JC                   : imane sapa, to Mi? ^^
Sista Mimi           : ya imanku sing ‘mbok wenehi kae, lho! Mosok lali to, Mas Bro? ^^
Bro JC                   : hehe… ^^
Sista Mimi           : siji maneh sing paling penting lan gedhe dhewe, yaiku saya gedhe anggonku nresnani… ^^
Bro JC                   : nresnani sapa, hayooo… ihhiiiy…!!! ^^
Sista Mimi           : ya nresnani diri-Mu, to Mas Bro! nresnani Gusti lan sesami… menika lak ingkang panjenengan perintahaken… ^^
Bro JC                   : hehe… iya ya… seneng aku, duwe adhi wedok sing nyelat suwe nyelat pinter… ora kuminter, sisan… ^^ sip sip ^^ (jempol maning)
Sista Mimi           : hehe, sinten rumiyin ingkang raka… Mas Bro JC!!! ^^
Bro JC                                    : huehehehehe… ^^
Sista Mimi           : matur nuwun, Mas Bro! Momotanku dadi krasa luwih entheng saiki… ^^ matur nuwun! ^^
Bro JC                   : nggih, sami-sami! Aku ya seneng ‘mbok curhati… ^^
Sista Mimi           : so, what will we do next? ^^
Bro JC                   : apa wae lah… up to you! ^^
Sista Mimi           : lho, kok up to me? Nek salah piye?
Bro JC                   : hehe, tenang… santae… kowe wis duwe kekarepan-Ku… apa wae sing dadi kekarepan-Ku kuwi ya wis dadi kekarepanmu… nek salah ya Dak kandhani, ngono wae kok repot? Hehe…
Sista Mimi           : lha… kuwi kan trade mark-e Gus Dur! Mbayar royalty lho, Mas Bro! ^^
Bro JC                   : hehe… ^^
Sista Mimi           : yaw is lah… yuk, Mas Bro, kita ‘main bola’ lagi! ^^
Bro JC                   : hayuk… hayuk… ^^
And the story goes… the history becomes His story… the story of life… how beautiful it is!!! ^^

(Galilea 2 no 3, hari Kamis tanggal 12 Juli 2012 ^^)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kasta

Aku pernah mengobrol dengan sepupuku Arin, sempat menyinggung tentang dunia sihir Harry Potter dan kasta-kasta penyihirnya. Dan inilah hasil refleksiku dari obrolan singkat via WA itu. Dunia sihir Harry Potter menceritakan ada kasta-kasta penyihir. Kasta tertinggi adalah pure blood atau penyihir dari keluarga asli penyihir, dari sononya sudah penyihir. Kasta berikutnya adalah halfblood atau penyihir yang berdarah campuran. Misalnya bapaknya penyihir, ibunya manusia non penyihir. Kasta paling hina dina adalah mudblood atau penyihir dari keluarga manusia biasa. Diceritakan di novel-novel berseri Harry Potter, ada kubu penyihir yang sangat mengagung-agungkan perbedaan kasta itu. Di kubu seberang, ada semangat kebhinekaan yang digalang untuk menghargai segala macam ras dan golongam di dunia sihir. Ilustrasi dunia sihir tentang kasta tersebut menurutku sangat mirip dengan "kasta" yang ada di dunia profesi medis. Mirip dengan dunia Harry Potter, di dunia medis ada kasta pureblo
Baca selengkapnya

Doa bagi Kota Tercinta

Saya masih ingat, waktu itu saya masih kelas satu SMP. Suasana negeri terasa sedemikian mencekam. Isu-isu akan adanya pembakaran atau perusakan rumah-rumah ibadah menghantui kota-kota di Indonesia, termasuk kota di mana saya tinggal, Yogyakarta. Kerusuhan-kerusuhan dimulai dengan peristiwa penyerbuan markas sebuah partai politik pada tanggal 27 Juli 1996, menyebar ke Situbondo (meskipun mungkin tidak berhubungan secara langsung), Surabaya, Kerawang, Rengasdengklok, Pekalongan, Tasikmalaya, dan Kalimantan Barat. Suasana sungguh kelam dan mencekam.                 Yang masih menjadi ingatan yang sangat membekas adalah waktu itu, ketika masih pelajaran agama, seorang kakak kelas dengan gaduh menangis mengabarkan berita buruk. Waktu itu internet belum seperti sekarang, baru beberapa orang saja yang bisa mengaksesnya. Ia, sang kakak kelas (mbak Tina), dengan sesenggukan melapor ke Bu Indarti (guru agama SMP 5) tentang isu bahwa Yogyakarta akan segera bernasib sama seperti Situbondo dll.
Baca selengkapnya

Yehova Zebaoth, TUHAN semesta alam.

Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu. 1 Samuel 17:45 Yehova Zebaoth, TUHAN semesta alam. Itulah namaNya yang diserukan oleh Daud ketika ia maju menghadapi Goliat. Nama itu pulalah yang menyertai kita dalam hidup kita sehari-hari. Dalam menghadapi raksasa-raksasa kehidupan, kita senantiasa mengingat bahwa Dia yang berkuasa atas langit dan bumi akan selalu menyertai kita. Fokus kita bukan pada masalah yang seperti gunung atau raksasa itu melainkan pada pribadi dan kuasaNya yang sanggup memindahkan gunung dan mengalahkan raksasa. Masalah apa yang menghadang hari ini? Pekerjaan yang menumpuk? Hubungan yang tidak harmonis? Komunikasi yang tidak lancar? Pilihan-pilihan yang sulit? Rekan kerja yang menjengkelkan? Semua itu dapat menghancurkan mental kita kalau kita tidak berketetapan hati mengarahkan pandangan kita padaNya saja. Pikiran kita dapat langsung kacau
Baca selengkapnya