Belajar Hal Baru


Pagi menjelang siang hari, di sebuah kamar yang lumayan rapi, Sista Mimi sedang membagikan hasil penemuannya kepada Sang Kakak Sulung, Bro JC. Hari ini Sista Mimi berhasil menemukan cara mengusir kebosanan. Apakah itu? Mari kita lihat eh baca sama-sama. Tu... wa... ga... goooo....!!! ^^
Sista Mimi           : Mas Bro! Mas Bro!
Bro JC                    : Hei he! Ada apa, adike? Semangat banget!
Sista Mimi           : ya iya lah, wong diri-Mu yang menyuruhku untuk semangat. Hehe...
Bro JC                    : wo, iya ya... hehe... sip sip! Ada apa ini? Ini ada apa?
Sista Mimi              : begini... berhubung beberapa hari ini aku di rumah seharian, walhasil aku pun menjadi bosan.
Bro JC                      : wo, bosan to?
Sista Mimi              : iya, bosan! Mau apa-apa rasanya kok aras-arasen.
Bro JC                      : terus? Terus?
Sista Mimi              : Ya untuk mengusir rasa bosan yang menyiksa itu, aku secara ‘nggak sengaja’ menemukan cara jitunya.
Bro JC                      : apakah itu?
Sista Mimi              : ini dia! Eng ing eeeeeng....!
Bro JC                      : mana? Mana? Gak kelihatan!
Sista Mimi              : hehe... tentu saja! Wong bukan merupakan barang. Ini adalah penemuan! Langsung saja... yaitu... temukan satu hal baru yang menarik dan lakukan itu segera!
Bro JC                      : woooow (ancang-ancang mau koprol)
Sista Mimi              : udah deh, Mas Bro, nggak usah berlebihan gitu... emange diri-Mu itu Sule? ^^
Bro JC                      : wkwkwk...
Sista Mimi              : kwkwkw...
Bro JC                      : ^^ hehe... coba terangken ke Mas Bromu ini perihal penemuanmu itu, adike!
Sista Mimi              : ok... begini ceritanya... Hari ini aku mencoba belajar main musik ala jazz. Aku belajar bermain dengan irama jazz sederhana. Lagu ciptaanku, lagu-lagu kidung jemaat, aku coba mainkan dengan irama jazz.
Bro JC                      : wow
Sista Mimi              : Rasanya asyik sekali! Aku sangat senang! Apakah ini efek dari musik jazz, Mas Bro?
Bro JC                      : nggak juga... itu karena kamu antusias mempelajari hal baru yang tidak biasa, makanya kamu jadi senang dan semangat.
Sista Mimi              : oow gitu (manggut-manggut)
Bro JC                      : iya, gitu... (manggut-manggut) ^^
Sista Mimi              : nggak salah aku dulu beli buku belajar musik jazz... ^^ aku jadi bisa belajar dengan asyik, seperti bermain-main saja. Hehe...
Bro JC                      : itulah, kalau belajar dengan hati senang tanpa paksaan dari luar ^^
Sista Mimi              : dapatkah perasaan senang dan semangat ini hilang atau pudar, Mas Bro?
Bro JC                      : ya, dapat...
Sista Mimi              : bagaimana caranya supaya tidak hilang?
Bro JC                      : usahakan dirimu untuk selalu tune dalam semangat belajar, temukan selalu hal-hal baru atau menarik untuk dipelajari.
Sista Mimi              : wow... keren betul nasihat-Mu, Mas Bro!
Bro JC                      : hehe... gini-gini, aku pernah punya murid privat sampai 12 lho... ^^
Sista Mimi              : wo iya ya... hehe... jadilah guruku juga, Mas Bro!
Bro JC                      : tentu saja, asal kamu bersedia pula jadi murid-Ku!
Sista Mimi              : aku mau... aku mau!
Bro JC                      : sip... sip... siap-siap untuk terima pelajaran-pelajaran berharga dariku, ya!
Sista Mimi              : wah, pasti seru!
Bro JC                      : dijamin! Karena setiap pelajaran adalah kejutan, Kuberikan sesuai dengan waktu-Ku... ^^
Sista Mimi              : wooow (siap-siap mau koprol)
Bro JC                      : ^^ wkwkwkwk
Sista Mimi              : (nggak jadi koprol) ^^
Bro JC                      : ada lagikah yang mau disampaikan, adike?
Sista Mimi              : sementara itu dulu, Mas Bro. Nanti kalau ada lagi, aku cerita lagi...
Bro JC                      : sipo sipo...
Sista Mimi              : wokepo... mantapo...
Bro JC                      : kok mirip sama seseorang ya?
Sista Mimi              : iya, aku copy paste gayanya aja, Mas Bro...
Bro JC                      : wo... plagiat...
Sista Mimi              : kan bukan skripsi... hehe... ^^
Bro JC                      : ^^ hehe, iya... iya... selamat belajar!
Sista Mimi              : ^^ ok ok... selamat mengajar!
Dan begitulah ceritanya. Kegiatan belajar mengajar tentang kehidupan antara Bro JC dan Sista Mimi pun berlangsung terus sampai kepada kekekalan. ^^

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kasta

Aku pernah mengobrol dengan sepupuku Arin, sempat menyinggung tentang dunia sihir Harry Potter dan kasta-kasta penyihirnya. Dan inilah hasil refleksiku dari obrolan singkat via WA itu. Dunia sihir Harry Potter menceritakan ada kasta-kasta penyihir. Kasta tertinggi adalah pure blood atau penyihir dari keluarga asli penyihir, dari sononya sudah penyihir. Kasta berikutnya adalah halfblood atau penyihir yang berdarah campuran. Misalnya bapaknya penyihir, ibunya manusia non penyihir. Kasta paling hina dina adalah mudblood atau penyihir dari keluarga manusia biasa. Diceritakan di novel-novel berseri Harry Potter, ada kubu penyihir yang sangat mengagung-agungkan perbedaan kasta itu. Di kubu seberang, ada semangat kebhinekaan yang digalang untuk menghargai segala macam ras dan golongam di dunia sihir. Ilustrasi dunia sihir tentang kasta tersebut menurutku sangat mirip dengan "kasta" yang ada di dunia profesi medis. Mirip dengan dunia Harry Potter, di dunia medis ada kasta pureblo
Baca selengkapnya

Doa bagi Kota Tercinta

Saya masih ingat, waktu itu saya masih kelas satu SMP. Suasana negeri terasa sedemikian mencekam. Isu-isu akan adanya pembakaran atau perusakan rumah-rumah ibadah menghantui kota-kota di Indonesia, termasuk kota di mana saya tinggal, Yogyakarta. Kerusuhan-kerusuhan dimulai dengan peristiwa penyerbuan markas sebuah partai politik pada tanggal 27 Juli 1996, menyebar ke Situbondo (meskipun mungkin tidak berhubungan secara langsung), Surabaya, Kerawang, Rengasdengklok, Pekalongan, Tasikmalaya, dan Kalimantan Barat. Suasana sungguh kelam dan mencekam.                 Yang masih menjadi ingatan yang sangat membekas adalah waktu itu, ketika masih pelajaran agama, seorang kakak kelas dengan gaduh menangis mengabarkan berita buruk. Waktu itu internet belum seperti sekarang, baru beberapa orang saja yang bisa mengaksesnya. Ia, sang kakak kelas (mbak Tina), dengan sesenggukan melapor ke Bu Indarti (guru agama SMP 5) tentang isu bahwa Yogyakarta akan segera bernasib sama seperti Situbondo dll.
Baca selengkapnya

Yehova Zebaoth, TUHAN semesta alam.

Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu. 1 Samuel 17:45 Yehova Zebaoth, TUHAN semesta alam. Itulah namaNya yang diserukan oleh Daud ketika ia maju menghadapi Goliat. Nama itu pulalah yang menyertai kita dalam hidup kita sehari-hari. Dalam menghadapi raksasa-raksasa kehidupan, kita senantiasa mengingat bahwa Dia yang berkuasa atas langit dan bumi akan selalu menyertai kita. Fokus kita bukan pada masalah yang seperti gunung atau raksasa itu melainkan pada pribadi dan kuasaNya yang sanggup memindahkan gunung dan mengalahkan raksasa. Masalah apa yang menghadang hari ini? Pekerjaan yang menumpuk? Hubungan yang tidak harmonis? Komunikasi yang tidak lancar? Pilihan-pilihan yang sulit? Rekan kerja yang menjengkelkan? Semua itu dapat menghancurkan mental kita kalau kita tidak berketetapan hati mengarahkan pandangan kita padaNya saja. Pikiran kita dapat langsung kacau
Baca selengkapnya