Obrolan Tidak Mutu: Varicela


Di sebuah kamar yang agak umpeg-umpegan, Sista Mimi sedang memulai kembali aktivitas bermaknanya yaitu menulis dan membaca. Kali ini, Sista Mimi mencoba mengobrol kembali dengan Sang Kakak Sulung, Bro JC. Ini dia obrolannya.
Sista Mimi           : Bro, Mas Bro...
Bro JC                    : Iya, iya, adike... ana apa ta? Aku mbok dicritani... ^^
Sista Mimi           : Sebelumnya, selamat tahun baru!
Bro JC                    : Selamat tahun baru juga!
Sista Mimi              : Selamat berjumpa kembali di media ini, dialog di atas kertas begini... ^^ Apa kabar, Mas Bro? Lama tidak chatting ya... ^^
Bro JC                      : sae, sae, tansah binerkahan! Bagaimana pula dengan dirimu, adike? Sama-sama juga to? Iya, lamaaaa banget kita gak ngobrol-ngobrol ngalor ngidul di atas kertas... kangen deh... ^^
Sista Mimi              : tansah binerkahan ugi, Mas Bro! ^^
Bro JC                      : sik, sik... nek Aku perhatikan, ada yang beda deh. Itu kenapa hayo kok bintil-bintil di seluruh tubuh dari ujung kepala sampai ke ujung kaki?
Sista Mimi              : wooo... mosok gak tahu? Ini pasti pura-pura dalam perahu, kura-kura tidak tahu!
Bro JC                      : hehe... jelas! Aku kan serba tahu! Tapi, supaya obrolan ini lebih hidup, aku mau pura-pura dalam perahu aja ah. Hehe...
Sista Mimi              : wooo... gitu ya... ya wis, sing lara ngalah...
Bro JC                      : wkwkwkwk
Sista Mimi              : kwkwkwkw
Bro JC                      : ^^ hihi... (tertawa kegelian)
Sista Mimi              : ini namanya Varicela, Mas Bro!
Bro JC                      : wo, apik ya!
Sista Mimi              :apik apik... gatele itu lho... kaya ngene kok apik? Apik dari mana? Dari Korea? Suju dunk kalau begitu! ^^
Bro JC                      :weleh weleh... dipuji kok gak mau?
Sista Mimi              : wo itu tadi memuji to?
Bro JC                      : ^^
Sista Mimi              : ^^
Bro JC                      : Ok, terangken ke Kakangmu ini, apakah itu yang dinamakan dengan Varicela, adike... ^^
Sista Mimi              : waduuuh... mosok gak tahu lagi?!? Njenengan niku kan Gusti Pangeran ingkang Kagungan Swarga lan Donya... mosok gak tahu?!?
Bro JC                      : Aku kan kura-kura tidak tahu...
Sista Mimi              : Kura-kura memang tidak tahu... ^^
Bro JC                      : Ayo, terangna! Selak udan!
Sista Mimi              : ok, ok... takut kudanan ya? ^^
Bro JC                      : Gak takut kok yeee... Aku mung pingin hujan-hujanan... ^^
Sista Mimi              : Wooo... kok kayak bocah?
Bro JC                      : Lha biarin, aku kan yang empunya Kerajaan Surga! Hehehehe...
Sista Mimi              : Wislah, ngalah meneh aku...
Bro JC                      : Ayoooo, gek ceritaaaa!!!
Sista Mimi              : Hihi... iya iya... begini ceritanya... Varicela itu adalah nama penyakit akibat virus. Masih saudaraan sama herpes.
Bro JC                      : wo, kakak adik to?
Sista Mimi              : iya, kaya kita ini, Mas Bro!
Bro JC                      : woooo, yang kakak yang mana? Si V apa si H?
Sista Mimi              : mbuh, ra weruh. Kok tanyanya gak mutu gitu to?
Bro JC                      : Hehe... yang penting kan berani tanya, yeee...
Sista Mimi              : Wo ini nyindir namanya...
Bro JC                      : hehe... merasa kesindir nih ye....
Sista Mimi              : yo wis, ceritanya selesai... tamat
Bro JC                      : Lha, piye to? Baru juga mulai... si kakak Varicela dan si adik Herpes itu trus bagaimana nasibnya? Orang tuanya ke mana?
Sista Mimi              : gak ada orang tuanya, wong berasal dari virus yang sama kok... virus mana punya orang tua?!?
Bro JC                      : Woo, mesakke ya... yatim piatu...
Sista Mimi              : karepmulah, Mas Bro... silakan komentar sebebas-bebasnya...
Bro JC                      : wo, ngambek nih yeeee....
Sista Mimi              : gak ngambek, mung memeng...
Bro JC                      : Yo wis... aku tak meneng wae...
Sista Mimi              : lho?
Bro JC                      : lha...
Sista Mimi              : hedeh... Mas Bro, Mas Bro...
Bro JC                      : ^^

Dan obrolan yang menurut manusia tidak mutu tapi menurut Mas Bro JC sangat menyenangkan itu pun terus berlanjut. Berlanjut dalam hati masing-masing. ^^

Pelem Kecut, 9 Januari 2013

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kasta

Aku pernah mengobrol dengan sepupuku Arin, sempat menyinggung tentang dunia sihir Harry Potter dan kasta-kasta penyihirnya. Dan inilah hasil refleksiku dari obrolan singkat via WA itu. Dunia sihir Harry Potter menceritakan ada kasta-kasta penyihir. Kasta tertinggi adalah pure blood atau penyihir dari keluarga asli penyihir, dari sononya sudah penyihir. Kasta berikutnya adalah halfblood atau penyihir yang berdarah campuran. Misalnya bapaknya penyihir, ibunya manusia non penyihir. Kasta paling hina dina adalah mudblood atau penyihir dari keluarga manusia biasa. Diceritakan di novel-novel berseri Harry Potter, ada kubu penyihir yang sangat mengagung-agungkan perbedaan kasta itu. Di kubu seberang, ada semangat kebhinekaan yang digalang untuk menghargai segala macam ras dan golongam di dunia sihir. Ilustrasi dunia sihir tentang kasta tersebut menurutku sangat mirip dengan "kasta" yang ada di dunia profesi medis. Mirip dengan dunia Harry Potter, di dunia medis ada kasta pureblo
Baca selengkapnya

Doa bagi Kota Tercinta

Saya masih ingat, waktu itu saya masih kelas satu SMP. Suasana negeri terasa sedemikian mencekam. Isu-isu akan adanya pembakaran atau perusakan rumah-rumah ibadah menghantui kota-kota di Indonesia, termasuk kota di mana saya tinggal, Yogyakarta. Kerusuhan-kerusuhan dimulai dengan peristiwa penyerbuan markas sebuah partai politik pada tanggal 27 Juli 1996, menyebar ke Situbondo (meskipun mungkin tidak berhubungan secara langsung), Surabaya, Kerawang, Rengasdengklok, Pekalongan, Tasikmalaya, dan Kalimantan Barat. Suasana sungguh kelam dan mencekam.                 Yang masih menjadi ingatan yang sangat membekas adalah waktu itu, ketika masih pelajaran agama, seorang kakak kelas dengan gaduh menangis mengabarkan berita buruk. Waktu itu internet belum seperti sekarang, baru beberapa orang saja yang bisa mengaksesnya. Ia, sang kakak kelas (mbak Tina), dengan sesenggukan melapor ke Bu Indarti (guru agama SMP 5) tentang isu bahwa Yogyakarta akan segera bernasib sama seperti Situbondo dll.
Baca selengkapnya

Yehova Zebaoth, TUHAN semesta alam.

Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu. 1 Samuel 17:45 Yehova Zebaoth, TUHAN semesta alam. Itulah namaNya yang diserukan oleh Daud ketika ia maju menghadapi Goliat. Nama itu pulalah yang menyertai kita dalam hidup kita sehari-hari. Dalam menghadapi raksasa-raksasa kehidupan, kita senantiasa mengingat bahwa Dia yang berkuasa atas langit dan bumi akan selalu menyertai kita. Fokus kita bukan pada masalah yang seperti gunung atau raksasa itu melainkan pada pribadi dan kuasaNya yang sanggup memindahkan gunung dan mengalahkan raksasa. Masalah apa yang menghadang hari ini? Pekerjaan yang menumpuk? Hubungan yang tidak harmonis? Komunikasi yang tidak lancar? Pilihan-pilihan yang sulit? Rekan kerja yang menjengkelkan? Semua itu dapat menghancurkan mental kita kalau kita tidak berketetapan hati mengarahkan pandangan kita padaNya saja. Pikiran kita dapat langsung kacau
Baca selengkapnya