Manusiawi dan Tuhanis: Pemikiran dan Pertanyaan

Pemikiran:
Manusiawi atau humanis sering dikontraskan dengan Tuhanis, bahkan sering pula dipandang sebagai dikotomi.
Manusiawi itu wajar dan umum.
Tuhanis itu sering disalahpahami
Manakah yang lebih penting/utama?
Bisakan menjadi Tuhanis sekaligus manusiawi?

Latar Belakang:
Aku mendapati unggahan komentar di media sosial sering terbagi menjadi dua golongan. Golongan pertama adalah orang-orang yang sangat teosentris atau Tuhanis, meminjam istilah adik sepupuku. Golongan kedua adalah mereka yang sangat antroposentris atau manusiawi.

Misalnya dalam menyikapi pandemi COVID-19 ini. Golongan Tuhanis akan memandang pandemi ini sebagai wujud murka Tuhan terhadap manusia yang sangat berdosa, yang melupakan Tuhan, sehingga layak dihukum. Sebaliknya, golongan manusiawi, akan melihat pandemi ini sebagai ancaman bagi eksistensi ras manusia sehingga mau tidak mau harus melakukan berbagai upaya dengan segenap ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada.

Seringkali, kedua golongan tersebut berada pada sisi ekstrem sehingga terjadilah dikotomi. Sikap golongan Tuhanis yang mengandalkan doa sebagai wujud iman dan keberserahan terhadap Tuhan dipandang oleh golongan manusiawi sebagai sikap fatalistis yang bodoh dan absurd. Sebaliknya, sikap golongan manusiawi yang mengupayakan segala daya dan tenaga untuk menghadapi ancaman dan tantangan dipandang oleh golongan Tuhanis sebagai sikap mengandalkan diri sendiri yang sombong.

Sikap ekstrem yang berseberangan tersebut acap kali memicu perdebatan sengit yang kontra produktif di jagad media sosial. Energi masyarakat terbuang habis untuk saling serang dalam perdebatan tanpa moderator di dunia maya. Dalam situasi krisis seperti pandemi COVID-19, tentu saja perdebatan tanpa ujung itu sangat tidak direkomendasikan.

Bermula dari adanya dikotomi antara Tuhanis dan manusiawi itu, timbul pertanyaan sebagai berikut:
Bagaimana menjembatani golongan Tuhanis dan golongan manusiawi? Adakah jembatan itu? Bisakah sikap Tuhanis dan manusiawi itu berjalan bersama?


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kasta

Doa bagi Kota Tercinta

Yehova Zebaoth, TUHAN semesta alam.