Membumikan dan Membudayakan SNARS di Instalasi Rawat Inap RS Bethesda Yogyakarta

TUJUAN
Membumikan standar nasional akreditasi rumah sakit (SNARS) di rumah sakit Bethesda Yogyakarta, terkhusus instalasi rawat inapnya.

MENGAPA
Telah disampaikan oleh direktur RS Bethesda Yogyakarta bahwa manajemen rumah sakit berpedoman pada SNARS. Namun masalah yang sampai tulisan ini dibuat masih dirasakan bersama adalah SNARS menggunakan bahasa regulasi yang perlu diterjemahkan implementasinya sampai ke level pelaksana di lapangan/ ruangan/ gugus tugas. Selain itu, masih ada (banyak) staf pelaksana yang belum memahami intisari, semangat, maksud dan tujuan SNARS. Mereka masih menganggap SNARS adalah pekerjaan Komite Mutu dan Keselamatan Pasien (KMKP) belaka, yang terpisah dari pekerjaan sehari-hari. Sehingga, akreditasi dianggap sebagai beban pekerjaan tambahan yang menyulitkan dan merepotkan, dan juga cenderung disikapi seperti ujian akhir sekolah yang dikerjakan secara "sistem kebut semalam" (SKS).

APA
Saya terdorong untuk menemukan cara inovatif, sederhana, efisien, dan efektif dalam membudayakan semangat dan standar akreditasi rumah sakit di RS Bethesda Yogyakarta, terhusus di instalasi rawat inap (IRNA).

BAGAIMANA
Beberapa prinsip yang perlu dipegang dan langkah-langkah dalam membudayakan SNARS di rumah sakit Bethesda, khususnya di IRNA, adalah sebagai berikut:

  1. Mengenalkan staf pelaksana akan SNARS secara konsisten, terstruktur-sistematis-masif (TSM), langkah demi langkah (step by step) maupun secara simultan.
  2. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dalam penyampaian, menghindari jargon atau istilah yang dirasa sudah terlalu klise.
  3. Menetapkan target/ sasaran yang S-M-A-R-T

CONTOH
Bagaimana membudayakan kesiapan aktivasi CODE RED, CODE BLUE, dll di masing-masing ruangan, bagaimana cara simulasinya, kapan, siapa melakukan apa, dsb.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kasta

Doa bagi Kota Tercinta

Yehova Zebaoth, TUHAN semesta alam.