Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2012

Roro Mendut dan Lusi Lindri Versi Romo Mangun

Selesai sudah saya membaca dua novel dari trilogi Roro Mendut karya Y. B. Mangunwijaya alias Romo Mangun. Trilogi Roro Mendut terdiri dari tiga novel yang saling berkaitan yaitu Roro Mendut, Genduk Duku, dan Lusi Lindri. Yang sudah saya lalap habis adalah Roro Mendut dan Lusi Lindri. Yang Genduk Duku masih menunggu saatnya dipertemukan dengan saya karena di perpustakaan yang sering saya kunjungi, novel tersebut sudah lama raib tidak dikembalikan oleh peminjam teakhir. Meskipun demikian, saya sangat bersyukur dan terberkati dengan kedua novel sejarah tersebut. Berikut ini saya coba untuk menuliskan sedikit kesan yang saya dapatkan.                 Mengapa saya membaca novel Roro Mendut dan Lusi Lindri? Selain karena gratis, saya sangat tertarik karena novel-novel ini adalah karya Romo Mangun. Beberapa karya Romo Mangun telah pula saya baca. Di antaranya adalah Burung-Burung Rantau, Burung-Burung Manyar, dan beberapa karya nonfiksi. Semua karya tulis Romo Mangun selalu berhasil membu

Saat Menunggu

Tuhan, Bapa… Saat ini, di tempat ini Aku duduk tenang Menunggu Menunggu-Mu Dan menikmati Menikmati-Mu Sungguh indah, sungguh nyaman Waktu ini Tidak ada yang sia-sia Semuanya bermakna Tuhan Yesus… Aku tahu Engkau hadir Saat ini, di tempat ini Lebih dari kata dan bahasa Aku sungguh menikmati Saat-saat menunggu ini Haleluya… (saat duduk-duduk menunggu perpus dibuka)

Syukur, Puji Tuhan

Syukur Puji Tuhan Ternyata tidak sia-sia Kemarin itu Ternyata ada yang kena Kupikir kacau Kupikir wagu Ternyata tidak juga Satu orang mengatakan Bagus dan tepat kena Ia pun curhat Sungguh senang Begini to rasanya Kalau kita dihargai Sekali lagi kukatakan Syukur Puji Tuhan (setelah mendapat tanggapan positif atas renungan di Rawat Jalan)

Siang Hari Kebingungan

Tadi siang aku Sempat bingung Tidak tahu mau ke mana Tidak tahu mau apa Hanya karena Ketidakjelasan Tidak apa-apa Untung cuma sehari Tapi ada satu Kesalahan Aku sungguh malu Tidak kuulang lagi Maaf Ampun Terima kasih Amin (saat siang hari kebingungan tidak tahu harus ke mana)

Pagi Ini

Pagi ini Aku berjalan Bersiap untuk berbagi Kupikir aku mampu Kupikir aku siap Karena TUHAN bersamaku Kulakukan panggilanku Berbagi bersama mereka Tapi anehnya Seperti ada yang kurang Apa ya… Mungkin kurang kusuk Mungkin kurang doa Mungkin kurang hening Kulihat pada TUHAN Dia masih ada Lalu apa… Mungkin aku yang kurang Kurang sabar Kurang tenang Terlalu sombong Terlalu sembrono Ampun, TUHAN Tidak kuulang lagi Lain kali lebih baik Terima kasih Sudah memberkatiku Tadi Amin Amin Amin (sesudah berbagi renungan dengan teman-teman di Rawat Jalan)

Tolong Ya, TUHAN

TUHAN… Aku butuh api-Mu Yang membakar Bangkitkan semangat Saat ini Energiku habis tersedot Entah ke mana Entah karena apa Buatlah aku Bangkit kembali Perjalanan masih panjang Aku perlu kekuatan Tenaga ekstra Energi lebih Dari-Mu saja Tolong ya, TUHAN Amin (saat merasa kelelahan dan kengantukan yang amat sangat)