Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2009

Lanjutan Cerita, bingung... ^^

Sejak Pasto menerima Tuhan Yesus sebagai juruselamatnya secara pribadi, banyak hal dalam hidupnya mengalami perubahan signifikan... menjadi lebih baik, tentunya... Sekarang kesibukannya tiap Minggu adalah pergi ke gereja yang sama dengan ibunya... Tentu saja ibu Pasto sangat bersukacita melihat apa yang terjadi pada anaknya itu... Pasto kini rajin ikut kegiatan2 di gerejanya dan setiap hari dia menyempatkan diri untuk berdoa bersama ibunya. Ayah Pasto yang berkeyakinan lain pun melihat perubahan yang terjadi pada diri Pasto. Karena perubahannya ke arah yang lebih baik, di mana Pasto semakin hormat pada orang tuanya, maka ayah Pasto pun tidak terlalu mempermasalahkan keyakinan anaknya itu. Hari Sabtu ini aku berencana mengajak Pasto ke ibadah sore yang lebih ekspresif. Ya, lebih ekspresif. Kalau biasanya di gereja hari Minggu ibadah hanya diiringi dengan satu alat musik yaitu piano atau organ, hari Sabtu ibadah diiringi full band dengan liturgi yang lebih mengalir dan dinamis. Aku san

Sekedar Pause and Poundering

Saat aku di sini sedang kliyeng2 dengan cinta n love potion, di belahan dunia yang lain mungkin saja ada anak yang sedang sekarat karena sakit kronis atau kelaparan yang luar biasa hebatnya... Saat aku di sini sedang bermalas-malasan dengan facebook dan bikin tulisan nggak mutu di blog, mungkin saja di dunia yang lain ada seorang anak yang sedang mati2an menghadapi maut... Saat aku sedang bingung2 mau ngapain di rumah, di belahan dunia yang lain mungkin ada satu jiwa yang belum diselamatkan oleh darah Yesus... Betapa ironisnmya... Betapa tidak adilnya... Betapa oh betapa... Waht should I do? Apa sih yang seharusnya kulakukan? Apa yang seharusnya menjadi fokusku saat ini? Kuakui aku sedang tidak fokus... sedang nggeladrah ke sana ke mari... nggak tentu arah... Sepertinya semua berjalan normal2 saja... Sepertinya baik2 saja... Tapi kalau nggak segera sadar dan bangkit, aku terjebak... terjebak dalam rutinitias yang menjemukan dan mematikan... terjebak dalam stagnasi yang memuakkan... ter

Hei, Kamu...

Hei, kalau kamu baca tulisan ini, secara kebetulan ataupun tidak, tolong baca baik-baik ya... Tulisan ini khusus untukmu, ya... kamu... aku sengaja menuliskannya untukmu... Tahu tidak, kalau aku tuh sudah lama menyukaimu.... entah sejak kapan sebenarnya... Apa yang membuatku suka? Apa ya? Hmmm... banyak... tapi yang terutama, karena sebenarnya cinta tuh datang tanpa diduga... tadinya kukira aku hanya simpati padamu... tapi ternyata, rasa simpati (bukan kartu As, bukan kartu Halo ^^) itu terus berkembang dan berkembang menjadi rasa suka... dan mungkin menjadi sesuatu yang disebut sebagai "cinta"... Entahlah... yang jelas, aku benar2 tidak bisa melupakanmu... bayanganmu selalu muncul saat aku sedang ngapa2in... nggak peduli di mana, kamu selalu menghiasi pikiranku sedemikian rupa sehingga aku pun tersenyum-senyum sendiri... Hei, jangan pergi dulu ya... masih belum selesai nih... Maaf ya kalau aku bersikap terlalu acuh tak acuh padamu, mungkin terlalu cuek, padahal hatiku selalu

Help Help Help... ^^

Bagaimana kukatakan padanya Kalau aku sungguh suka Tapi kutaktahu bagaimana dengannya Kutak takut akan patah hati Kutak takut akan ditolak Aku hanya bingung bagaimana caranya Supaya dia tahu perasaanku Karena aku tahu Jika dipendam telalu lama Bakalan meledak tak karuan Siapa yang bisa menolongku Tolong bantu aku Tunjukkan caranya Bagaimana supaya perasaan ini dapat sampai kepadanya... Please... Anybody help me... ^^

Once Upon A Time In September...

Mimi: bisakah aku jadi penulis yang mumpuni? Bapa: penulis yang mumpuni harus banyak membaca, Mi... Mimi: iya... iya... Bapa: membaca apapun yang ada dan mengasah ketajaman batin... itu yang penting... Mimi: ok... ok... Bapa: jangan tinggalkan hubunganmu denganKu dan sesamamu manusia... Mimi: of course... Bapa: lakukan semuanya dengan hati yang riang gembira, penuh akan sukacitaKu... Mimi: yup... Bapa: Jangan pedulikan komentar2 miring yang membuatmu tawar hati, OK?! Mimi: OK, Bapa!!! Bapa: Are we ready to go? Mimi: yeah!!! Let's rock!!! The world is Yours!!! Amen!!! Bapa: ^^ Jangan gelisah, hai jiwaku... tenanglah... sebab ada TUHAN di sini... Bapa: teruslah tuliskan surat cintamu untukKu, Mi, karena aku suka membacanya... Sebaliknya, bacalah terus surat2 cintaKu padamu... hehe... ^^ Mimi: OK, Bapa... I love to write... dan aku paling suka menulis untukMu... bersamaMu, itulah kerinduanku selalu... ^^ Bapa: We are friend forever... amigos X siempre!!! Mimi: amen, Bapa!!! Kita sahab

Refleksi Setelah Reuni SD

Kemarin habis reuni SD. Rame. Seru. Beribu kenangan berkelebat melintas di kepala. Teman-teman sudah banyak mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Semuanya telah menemukan tempatnya masing2. Nggak nyangka ternyata teman2ku SD keren2 semua. Padahal dulu aku begitu mengunderestimate mereka semua. Aku yang bodoh. AKu terlalu berpaku pada prestasi akademisku sendiri sehingga aku tidak memperhatikan hal2 penting di sekitarku. Begitu banyak yang aku lewatkan. Begitu banyak hal yang membuatku merasa menjadi orang yang miskin, buta, dan telanjang. Memang aku yang terlalu bodoh waktu itu. Aku pikir dengan prestasi akademis yang gemilang, aku telah menjadi orang yang pintar. Aku memang haus pengakuan akan kepandaian (waktu itu). Tanpa aku sadari, aku telah terjebak pada kebodohan dan kesalahan sistem pendidikan. Bukannya menjadi pintar yang sepintar-pintarnya, aku hanya menjadi budak niai-nilai akademis. Aku semakin menjadi tidak tenang karena harus senantiasa mempertahankan prestasi (baca: nil

7 Tahun

7 tahun yang lalu... aku mulai bermimpi... mimpi yang besar dan spektakuler... mimpi yang agung dan mulia... mimpi yang begitu cemerlang dan indah... tiada taranya... dengan mimpi itu aku hidup.... aku bernafas dan aku melangkah... mendaki gunung mulia... tanpa takut akan badai yang menghadang... dan jurang yang menganga di kiri kanan... mataku tertuju pada visi yang mulia... yang lahir dari mimpi2ku bersamaNya... 7 tahun berselang... tanpa kusadari aku terperosok ke lubang... aku terjatuh ke jurang... serasa tanpa dasar... berkali-kali aku jatuh... berkali-kali pula aku bangun kembali... hujan lebat menghambat langkahku... puncak gunung semakin sulit kulihat... aku berada di tengah badai... sungguh berat dan kelam... tapi aku terus melangkah... meskipun tanpa mimpi indah yang menuntun langkah hatiku... seperti mimpi di dalam mimpi ... begitu penuh tipu muslihat... 7 tahun telah berlalu... kini aku kembali mencari mimpiku... mimpi yang telah lama hilang itu... mungkin ada perubahan di

Kegelisahan Hatiku

Kegelisahan... kegelisahan.... kegelisahan... itu yang aku rasakan setelah beberapa hari ini aku baca2 novelnya Pram... kemudian secara "nggak sengaja" aku baca blognya seseorang... lagi2 kegelisahan... dari mana datangnya kegelisahan itu? Selama ini mungkin aku terbuai dan terninabobo oleh kenyamanan dan keadaanku yang tenang aman damai dan sentosa... jauh dari pemikiranku apa2 yang terjadi di "luar sana"... seolah-olah aku berada aman di dalam benteng kenyamananku sendiri... tapi sekarang, sepertinya aku mulai dicelikkan untuk merasakan kegelisahan2 yang pernah ada dalam diri manusia seperti Pram dan penulis blog itu... Selama ini persoalan sosial yang terjadi di dunia seakan luput dari perhatianku... padahal mereka senantiasa ada dan berseliweran di sekitarku... ke mana saja aku selama ini? Hatiku merasa tersentak dan ikut gelisah... mungkin ketularan Pram dan si penulis blog itu... aku memang gampang banget ketularan pandangan dari apa2 yang kubaca... apalagi ji

Tribute to Empuk Getuk: Asal Mula Namanya

Empuk Getuk alias Putuk alias Tuk... si boneka beruang yang dengan setia menemaniku ke mana2 naik mobil itu benar2 legendaris... semakin terkenal saja rupanya... selebritis lokal, kata temanku... kok bisa ya? Apa karena namanya yang membawa hoki? Empuk Getuk... terdengar lucu dan menggemaskan... sama seperti yang punya ^^... Btw, dari manakah asal nama Empuk Getuk itu? Begini... dulu tuh namanya bukan Empuk Getuk seperti sekarang... Dulu tuh namanya si Gundul... terus kenapa bisa berganti nama? Begini ceritanya... Waktu itu, ibuku atau kupanggil bui, minta aku mijitin beliau... karena aku malas, aku pakailah tangan si Gundul untuk memijit... tahu sendirilah bagaimana tangan boneka beruang yang tidak punya jari itu kalo digunakan utk pijit memijit... Ibuku protes sambil bilang "Empuk getuk!!!" (maksudnya tangannya empuk kaya getuk). Dan sejak saat itulah nama Empuk Getuk mulai berkumandang di seantero jagad Pelem Kecut raya... hehe... Waktu berlalu, hari berganti hari, bulan b

Menjelang Libur Dua Minggu

Tuhan Yesus, Bapa, tolong aku untuk memikirkan habis ini mau apa dan mau ke mana... thanks... Begitulah kira2 sekelumit doa yang kupanjatkan secara singkat, padat, dan jelas tadi waktu aku sedang termenung dan merenung sendiri di kamar mandi... ya, aku sudah hampir selesai melalui lubang jarum koas ini... tinggal stase DV (kulit dan kelamin)... sekarang aku dikasih waktu yang cukup luang untuk berpikir selama dua minggu... dalam waktu dua minggu ini, aku bisa mencari tahu dan merenung bersama Tuhan tentunya, hendak ke mana aku selanjutnya... Dari renungan yang sudah kulakukan sebelumnya waktu jaga sendirian di bangsal Melati 2 RS Sardjito, aku ngobrol dalam hati sama Tuhan tentang kemungkinan masa depan yang bakal aku jalani... aku akan ambil S2 di IKM di promosi kesehatan dengan mengambil penelitian tentang pengelolaan sampah... secara detil sudah aku tulis di HP sama buku kecilku yang mungil... terus aku rencananya mau melakukan penelitian di Panti Asuhan Reksaputra bagian putra seba

Maaf Prof, Maaf Teman-teman...

Hari ini akhirnya berlalu juga... ujian minicex dengan penguji Prof Nartini terlalui sudah... ada perasaan lega... tapi ada juga was-was... lega karena akhirnya aku bisa melalui saat2 menegangkan... was-was karena khawatir akan nasib teman2 sekelompok yang namanya tadi aku catat dan serahkan ke prof Nartini karena kami sekelompok sama sekali nggak buat refleksi kasus sesuai dengan pola yang sudah ditetapkan... wew... gimana ya besok? Apakah kami akan didiskualifikasikan dari ujian OSCE? Apakah teman2 akan marah sama aku karena kesalahanku mengakibatkan mereka terkena imbasnya? Apakah kami harus membuat kembali refleksi sesuai dengan yang diinginkan oleh Prof Nartini? Hmmm... gak tahu... yang jelas, aku cuma mau minta maaf sama teman2 kalau sampai mereka kena apa2 gara2 ketidakmampuanku dalam ujian tadi... Duh, seandainya aku bisa menjawab dengan benar... seandainya aku bisa melakukan pemeriksaan fisik dengan benar... aku nggak perlu "membahayakan" nasib teman2 sekelompok... O

Tulisan Ini Buat "Prof"

Hari yang terasa panas, gerah, dan diliputi mendung menggantung... Pertanda akan turun hujankah ini? Kalau iya, puji Tuhan... kalau enggak, juga puji Tuhan... Hari ini aku awali dengan pergi ke RS Sardjito untuk ketemu Prof Taryo, untuk melengkapi tanda tangan di buku loc sebagai syarat ujian OSCE besok Jumat.... Dan coba tebak siapa yang aku temui pagi ini secara bukan kebetulan? Tidak lain dan tidak bukan adalah "Prof" Rasco Sandy Sihombing yang juga sama2 nungguin Prof Taryo di tempat biasanya kami--koas bimbingan beliau--nongkrong nungguin jam refleksi kasus... ternyata jadwal ujian "Prof" Rasco diundur jadi besok Kamis, nggak jadi hari ini... wew... bareng donk... hehe... jadi tambah semangat deh... Stase anak ini hampir berakhir sudah... tinggal melalui lubang jarum ujian minicex di hadapan staf penguji (aku dapat Prof Nartini, Rasco dapat dr Ekawati...wew...) sama ujian OSCE besok Jumat... gak tahu deh prospeknya gimana secara aku malas belajar dan pengetahua

Cinta dan Harapan

Layar putih kosong... bingung mau diisi apa... tapi aku sudah bertekad untuk menuliskan sesuatu... entah apa itu... aku bingung... masih adakah cinta di sana... atau itu cuma ilusi sesaat... karena sepertinya... aku kembali bertepuk sebelah tangan... aku memang kurang berdoa... terlalu banyak berharap... tapi tidak mengapa... daripada tidak ada harapan sama sekali... karena harapan adalah fajar hidup... yang selalu menerbitkan semangat baru... tanpa harapan, aku mati... mati di dalam hidup... dengan harapan, aku hidup... hidup menjadi lebih hidup... harapan tanpa cinta adalah absurd... karena itu aku bersyukur... buat cinta yang indah... yang menjaga harapan tetap teguh... kokoh bagai batu karang... Cintaku harapanku... tetaplah ada di sana...

Hari Minggu yang Menerbitkan Harapan

Hari Minggu yang sedikit terasa menyesakkan karena nanti malam masih harus jaga dan besok pagi bakalan sibuk, nggak bisa santai, aku habiskan bersama sepupuku Arin dengan belajar menulis sejarah keluarga... Akhirnya, thank God, setelah sekian lama, aku akhirnya punya teman untuk bikin proyek besar jangka panjang yang luhur dan mulia, yaitu bikin buku tentang kakekku, Mbah Kasmolo Paulus... Ini adalah mimpiku... cita2ku.... tampak besar dan rasanya bakalan sulit untuk direalisasikan... tapi dengan hadirnya seorang companion, aku bisa merasa lega karena akhirnya I AM NOT ALONE ANYMORE... hehe... Tadi si Arin aku anterin ke rumah om Fifi, sang sejarawan keluarga, untuk mengorek-ngorek keterangan buat tugas sejarahnya si Arin... sayang, om Fifi sepertinya sedang ada urusan penting sehingga kurang leluasa untuk bercerita panjang lebar... tapi aku bersyukur karena ini merupakan awal yang bagus bagi kelangsungan proyek besar jangka panjang itu... entah mau gimana prosesnya, aku mau serahkan s

Hai Temanku...

Hai temanku... apa kabarmu hari ini... sepertinya engkau sibuk sekali... aku tahu itu... hebat sekali kamu, teman... selalu tampak ceria dan kuat... keluhan yang tak terucapkan... jarang sekali engkau marah... selalu tertawa saat bertemu... benar-benar luar biasa... orang baik... perbendaharaan hatimu pastilah luar biasa... temanku... tetaplah menjadi orang yang baik... dan tetaplah menjadi temanku... hehe... Ah, puisi di atas wagu banget... habis aku nggak tahu mau nulis apa buat seorang teman yang beruntung saat ini sedang kejatuhan simpati dariku, bukan kartu As ataupun kartu Halo... hehe... who is he? Masih dirahasiakan... hehe...

Saat Aku Takut dan Lemah

Malas tapi takut... takut tapi malas... itu yang kurasakan saat ini... aku lagi pingin banyak bobok sambil menikmati berlalunya waktu... tapi aku takut akan hari esok yang akan segera aku hadapi lagi dengan segala kesibukannya... Apa sih yang aku takutkan sebenarnya? Takut gagal ujian? Takut malu kalau gagal? Takut ditinggal sendirian? Takut jadi bingung? Takut semuanya? Weleh... ribet ya... aku nggak mau terjerat dalam ketakutan ah... aku mau bangkit... aku mau jadi pemenang... aku nggak mau jadi penakut... Ok deh... Saat aku takut... Kuteringat padaMu... ya Tuhan dan Bapaku... Kuberseru padaMu... memanggil namaMu... dan berharap Engkau menjawabku... Kunanti Engkau di setiap waktu.... karena dalam penantianku Engkau menguatkanku... Saat aku lemah... Kuberlari padaMu... kutinggalkan beban hidupku... hanya tuk mengejarMu... sampai kudapatkan hadirMu... memperbarui hatiku dan hidupku... sungguh hanya Engkaulah harapanku... di setiap waktu... Yesusku... Engkaulah segalanya bagiku...

Terima kasih, Teman

Jangan menyerah... Jangan menyerah... Sepenggal lagu yang indah... menenangkan dan menguatkan... seperti itu juga denganmu, teman... menguatkanku di saat aku lemah... memberikanku semangat di saat aku goyah... membangunkanku di saat aku patah... terima kasih temanku... buat kehadiranmu... kamu adalah utusan Tuhan yang khusus ada untuk menyemangatiku... sekali lagi terima kasih... terima kasih... Hehe... Hari ini aku merasa diberkati sekali... diberkati karena pertama, aku gak dipermalukan waktu presentasi pedsos... memang sih, aku nggak berkontribusi apa2, cuma nunpang nama dan numpang lewat saja, persis seperti parasit keparat... hehe... kedua, lagi2 aku masih bisa melihat dan ketemu dengan temanku yang aku buatkan puisi di atas... thank God, You are so good... yang masih belum kelar adalah masalah minta tanda tangan ke Prof Taryo buat syarat ujian, terus bikin janjian sama penguji dan residen... besok ah... kesusahan sehari cukup untuk sehari... hehe...

Puisi Lagi Untukmu, Dear Friend

Wah, sudah minggu terakhir di stase anak, bentar lagi ujian... belum siap nih... belajarku kacau balau... motivasiku nggak lurus... apapun yang kulakukan amburadul... yah, nggak semua sih kacaunya... tapi entah kenapa adaaaa, aja yang Tuhan kasih untuk membooster moralku... hehe... I think I am falling in love again with different person... aku masih belum leluasa untuk menceritakannya di sini... khawatir dibaca oleh yang bersangkutan dan membuat semuanya jadi tambah kacau balau... ^^ Tapi aku juga pingin berbagi perasaan supaya nggak jadi gila... hehe... Daripada bingung, mending bikin puisi lagi... Cahaya fajar menyeruak masuk ke kamarku membangunkanku dari tidur panjangku seperti itulah engkau masuk ke dalam hatiku tenang, teduh, dan damai... tidak terlalu menggebu-gebu tidak membangkit-bangkit sepertinya begitu alami sealami sinar matahari dan cahaya bulan seindah pancaran bintang-bintang Aku tidak takut kehilanganmu karena dalam kasih yang sejati tidak ada ketakutan Aku juga tidak

Temanku, Ini Untukmu

Kubuatkan satu puisi untukmu... Semoga kamu suka... Sore dan malam yang cerah... Bercanda sambil menikmati suasana... Bercerita sambil bersenandung bersama... Dengan harmoni dan melodi yang tersusun terangkai... Betapa manisnya... Betapa indahnya... Tahukah kau, teman... Di saat dua atau tiga orang berkumpul dalam namaNya... Dia hadir di tengah-tengah mereka... turut menikmati suasana yang dibangun... Apakah demikian juga kemarin? Saat kita dua orang berkumpul dalam namaNya... meskipun tanpa doa yang kusuk... hanya beberapa lagu pujian yang dinaikkan sekenanya... Itukah yang dinamakan persekutuan yang lahir dari hati? Jangan tanyakan padaku... Aku pun masih menerka-nerka... Hanya imajinasiku mungkin... Aku bayangkan Dia hadir diam2 tanpa kita sadari... Bersama beberapa malaikatNya... Mendengarkan obrolan ngalor ngidul kita... Dan ikut tertawa bersama... Oh seandainya kita dapat melihatNya... muka dengan muka... akan seperti apakah suasananya? Well, teman... mungkin hanya ini yang bisa

Kacau Nih... Hehe...

Akhirnya aku pulang juga ke rumah setelah selama dua minggu jalan2 di Magelang kota harapan... ada perasaan lega campur sedih... lega karena terlampaui juga lubang jarum luar kota... sedih karena mengingat akan segera berpisah dengan teman yang aku kasihi... semakin aku pikir, semakin aneh juga ya... how come? entahlah... aku juga gak bisa nulis dengan bebas di sini, karena khawatir bakalan ketahuan... tapi kalau nggak aku tulis di sini, aku nggak jujur sama diriku sendiri... hehe... dasar bodoh... Sudah ah... mari menulis tentang hal yang lain... 1 2 3 mulai... menulis... hmmm... menulis apa ya? hehe, aku bingung... maaf, maaf... aku masih kepikiran terus, jadi gak bisa konsentrasi... hehe, bikin puisi pun juga susah keluarnya... is this L? perhaps... Sudah ah, makin kacau saja...