Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2010

Temani aku Tuhan

Temani aku Tuhan malam ini... menjelang pagi dini hari... aku merasa gelisah... entah kenapa... ada sesuatu yang ingin kusampaikan secara khusus dan mendalam denganMu... bolehkan?

Empuk Getuk Bikin Gemes

Empuk Getuk masuk bak sampah ungu... kenapa? Karena Mimi Imut iseng... mungkin saking gemesnya sama Empuk Getuk... Empuk Getuk memang ngegemesin... bulunya makin keriting dan awul-awulan... seperti Lek Sar saja yang rambutnya juga makin lama makin keriting... Bedanya, Lek Sar nggak bikin gemes tapi bikin geregetan... gimana enggak? Tiap hari sekarang kerjaannya ha pe-ha pe nan, dengan suaranya yang lebih kerasa dari siaran berita di radio... untuk Empuk Getuk nggak punya ha pe... Cukup dengan dubbingan Mimi Imut dan Yoyo Imut saja yang terdengar wagu... "Wagu yo ben!" begitu selalu Mimi Imut katakan untuk menghibur dirinya setiap kali Empuk Getuk dihina dina dan bikin Mimi Imut malu. Tapi sepertinya Mimi Imut nggak pernah malu punya Empuk Getuk. Malah seringnya malu-maluin. Empuk Getuk juga sudah dikenalkan dengan Lek Nono a.k.a. Mz Caca, teman mainnya Mimi Imut. Sepertinya Mz Caca agak ngiri sama Empuk Getuk karena Mimi Imut sayang banget sama Empuk Getuk... Empuk Getuk suda

Boncel dan Sekolah

Boncel sedang bercermin di depan pintu mobil Komodo (Suzuki Escudo hijau tosca) yang kempling karena habis dilap dengan penuh kecermatan oleh bapak. Bapaknya Mimi Imut dan Yoyo Imut tentu saja. Bapaknya Boncel entah siapa dan entah di mana sekarang, nggak penting. Sambil becermin, Boncel kembali berpikir. Akhir-akhir ini Boncel semakin sering berpikir. Berpikir apa, Cel? “Ah narrator, belum-belum sudah menggangguku…” jawab Boncel kesal karena acara bercerminnya terganggu. “Aku sedang berpikir tentang sekolah.” Hah? Sekolah? “Iya, sekolah!!!” Nggak salah tuh Cel? Boncel mau sekolah? “Jangan menghina ya… Jelek-jelek begini, aku termasuk ras yang terkenal sebagai ras anjing paling ramah sedunia lho!” kata Boncel dengan bangganya. “Saudara-saudaraku banyak yang jadi juara kontes anjing.” Ooo begitu… “Iya, begitu! Bahkan banyak sepupu jauhku yang dilatih khusus sebagai anjing pelacak yang bisa

Boncel Ketemu Bapa

Boncel sepertinya sedang stres. Tidak seperti biasanya. Atau malah ini keadaan yang seperti biasanya. Boncel sudah terbiasa hidup dengan stres. Masalah kecil jadi besar, bahkan yang bukan masalah pun menjadi masalah bagi Boncel. Boncel bingung. Sudah sejak kapan dia memelihara kebiasaan buruknya ini, berpikiran negatif. Pikiran negatif yang menghasilkan perasaan-perasaan negatif, yang kemudian menimbulkan proses penyalahan diri sendiri, sehingga memunculkan rasa rendah diri yang kronis eksaserbasi akut, yang pada akhirnya membuat Boncel makin stres saja. Bagai lingkaran setan. Boncel terjebak dalam lingkaran setan stres. Pikirannya makin kalut. Pola pikirnya kacau. Emosinya labil. Hidupnya jadi hambar cenderung pahit. Padahal kondisi lingkungan sekitar Boncel begitu indah, nyaman, dan dipenuhi oleh kasih sayang baik itu antara sesama anjing maupun dengan manusia-manusia. Sepertinya ada api dalam sekam. Boncel dapat merasakannya. Begitu menyeramkan. Bisa menjadi bom waktu yang dapat me

Boncel Bersyukur

Boncel mau ngapain lagi sekarang ya? Entahlah… sudah lama Boncel tidak diajak main apalagi jalan-jalan oleh Mimi Imut dan Yoyo Imut. Padahal Boncel butuh refreshing. Boncel pingin lihat dunia luar. Selama ini Boncel terkurung di garasi yang pengap dan bau bersama Geol dan Jabrik. Makin gendut dan berisiko terkena stroke atau serangan jantung saja karena hanya diberi makan banyak tanpa ada exercise seperti lari-lari atau jalan-jalan. Padahal dulu Mimi Imut dan Yoyo Imut sering mengajak Boncel jalan-jalan keliling kampung. Sekarang? Mimi Imut dan Yoyo Imut semakin asyik dengan mainan baru mereka yaitu FB dan YM, entah makanan dari mana itu. Boncel nggak mau tahu. Boncel pingin bebas!!! Sudah saatnya untuk melakukan aksi!!! “Pingin bebas ke mana Cel?” tanya Geol sambil menguap malas. Perut Geol pun ikut-ikutan membuncit. Padahal, dulu Geol termasuk pelari tercepat di antara mereka bertiga. “Ah, mau tahu saja kamu, Ol,” jawab Boncel aras-arasen. “Mengganggu ke

Yeremia 17:5-10

Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN! Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk. Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah. Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu: siapakahy yang dapat mengetahuinya? Aku, TUHAN, yang menyelediki hati, yang menguji batin, untuk memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan tingkah langkahnya, setimpal dengan hasil perbuatannya."

Terima Kasih Buat Manusia sebagai Mitra

Sehebat apapun kelihatannya manusia, tetaplah dia manusia biasa yang tidak dapat menggantikan posisi Tuhan sejengkal pun... karena itu, aku perlu terus mengingatkan diriku untuk tidak terlalu mudah terpesona dan menggantungkan segala-galanya pada figur manusia... tapi seperti yang Tuhan telah ajarkan, pandanglah orang lain itu sebagaimana Tuhan memandangnya... jadikan mereka mitra kita, kawan sekerja, sahabat sejati... dalam persahabatan yang sejati, akan terjadi proses penajaman satu sama lain yang sedemikian rupa luar biasanya... apalagi jika dalam persahabatan itu, pribadi Tuhan senantiasa dilibatkan... sungguh alangkah baiknya, sungguh alangkah indahnya, haleluya... Semoga api yang membakar hati dan membangkitkan semangatku ini bukanlah api asing yang akan padam selamanya melainkan api Tuhan yang murni yang menyambar habis korban persembahan di atas mezbah... Untuk sementara ini aku akan memakan habis semua hidangan yang tersedia di depanku supaya puaslah jiwaku dan kuatlah spiritk

Bermain untuk Hidup Kekal

Kembali merenungkan apa, siapa, mengapa, dari mana, dan hendak ke mana... sesuatu dalam hati kembali tergerak oleh api yang membakar... semoga api itu berasal dariMu... kembali tersadar, atau malah terbuai, setelah membaca pesan dari seseorang... apa yang menjadi tujuanku... apa yang menjadi pembakar semangatku... pasti bukan kebetulan... kalau aku diizinkan Tuhan untuk memperoleh bahan bacaan dan makanan jiwa yang sedemikian rupa... terima kasih Tuhan untuk jawabanMu yang mungkin nggak secara langsung menjawab pertanyaan2ku... ketika aku mulai menulis di blog ini, tujuanku semata-mata hanya untuk menuangkan kegelisahanku... dan rupanya kegemaran menulis itu masih terpelihara sampai sekarang, meskipun masih belum juga menghasilkan mahakarya yang mumpuni... aku ingat kembali tulisan yang aku buat mengenai diriku, yaitu bahwa aku adalah seorang yang suka bermain dan bermain adalah panggilan hidupku... jadi, bukan suatu kerja paksa atau kerja sia2 yang hanyut dalam rutinitas semu... denga

To My Little Sister...

Hati ini merasa terhibur... terhibur amat sangat... dengan kehadiran seorang sahabat yang lama tapi baru... lama kenalnya tapi baru-baru ini saja mendekat... begitu dalam hikmat dan kekayaan batinnya... ketemu secara 'tidak sengaja'... tapi pasti bukan suatu kebetulan... Tuhan pasti yang mengaturnya... karena Tuhan punya rencana... rencana indah bagi kami masing-masing... entah apa itu wujudnya... tapi hatiku percaya... hatiku penuh sukacita... sukacita yang menyembuhkan... terima kasih, Tuhan... bless her, Lord, bless my little sister in You... in the name of Jesus... haleluya... amen...

Keluh Kesah Yeremia Akibat Tekanan Jabatannya (Yeremia 20:7-13)

Engkau telah membujuk aku, ya TUHAN, dan aku telah membiarkan diriku dibujuk; Engkau terlalu kuat bagiku dan Engkau menundukkan aku. Aku telah menjadi tertawaan sepanjang hari, semuanya mereka mengolok-olokkan aku. Sebab setiap kali aku berbicara, terpaksa aku berteriak, terpaksa aku berseru: "Kelaliman! Aniaya!" Sebab firman TUHAN telah menjadi cela dan cemooh bagiku, sepanjang hari. Tetapi apabila aku berpikir: "Aku tidak mau mengingat Dia dan tidak mau mengucapkan firman lagi demi namaNya", maka dalam hatiku ada sesuatu yang seperti api yang menyala-nyala, terkurung dalam tulang-tulangku; aku berlelah-lelah uuntuk menahannya, tetapi aku tidak sanggup. Aku telah mendengar bisikan banyak orang: "Kegentaran datang dari segala jurusan! Adukanlah dia! Kita mau mengadukan dia!" Semua orang sahabat karibku mengintai apakah aku tersandung jatuh: "Barangkali ia membiarkan dirinya dibujuk, sehingga kita dapat mengalahkan dia dan dapat melakukan pembalasan ki

Tuhan, Tolonglah Aku... Sebuah Renungan...

>> "Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepadaMu berjalan di atas air." >> "Datanglah!" --> Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus. Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: >> "Tuhan, tolonglah aku!" --> Segera Yesus mengulurkan tanganNya, memegang dia dan berkata: >> Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?" --> Lalu mereka naik ke perahu dan anginpun redalah. Sebagai manusia biasa, kita pasti pernah mengalami situasi yang mirip seperti yang dialami oleh Petrus dan murid2 Tuhan Yesus pada waktu itu. Kejadiannya adalah ketika Yesus berjalan di atas air. Seperti Petrus, kita mungkin sering mengajukan permohonan atau tantangan kepada Tuhan supaya Tuhan menunjukkan pula kuasanya kepada kita secara pribadi. Mungkin permohonan itu bisa berupa pekerjaan, pasangan hidup, prestasi, kesuksesan, dll. Dan perjalanan kita menuj

Ketika Hati Terasa Berat...

hati ini terasa berat merasakan... kaki ini terasa berat melangkah... tangan ini terasa berat bekerja... kepala ini terasa berat memikirkan... sudah berusaha untuk bersyukur dan bersukacita senantiasa... di tempat yang salah sekalipun... hati ini harus tetap benar... supaya nanti jika tiba saatnya... sudah siap untuk menyambut dengan sikap yang benar... cuma masalahnya... yang manakah yang benar itu... jangan-jangan aku yang salah berharap... jangan-jangan aku yang salah bermimpi... jangan-jangan... jangan-jangan... sudahlah... stop it... stop kuatir dan menggerutu dalam hati... ingat satu pujian ini... bila hati terasa berat... tak seorangpun mengerti bebanku... kutanya Yesus... apa yang harus kubuat... Dia berfirman mari datanglah... Dia selalu pedulikan aku... kudatang Yesus... Dia pikul segala bebanku... Sujud di altarNya... kubawa hidupku... kutrima anugerahNya... Dia ampuniku dan bebaskanku... Dia ubah hidupku... baharui hatiku... sesuatu terjadi saat datang di altarNya... menuli

Bahagia Orang Saleh (Mazmur 16)

Miktam. Dari Daud. Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung. Aku berkata kepadan TUHAN: "Engkaulah Tuhanku, tidak ada yang baik bagiku selain Engkau!" Orang-orang kudus yang ada di tanah ini, merekalah orang mulia yang selalu menjadi kesukaanku. Bertambah besar kesedihan orang-orang yang mengikuti allah lain; aku tidak akan ikut mempersembahkan korban curahan mereka yang dari darah, juga tidak akan menyebut-nyebut nama mereka di bibirku. Ya TUHAN, Engkaulah bagian warisanku dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku. Tali pengukur jatuh bagiku di tempat-tempat yang permai; ya, milik pusakaku menyenangkan hatiku. Aku memuji TUHAN, yang telah memberi nasihat kepadaku, ya, pada waktu malam hati nuraniku mengajari aku. Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram; sebab Engkau tidak menyerah

Sore Hari di Halaman Belakang Rumah

Gambar
Sore ini aku berjalan-jalan di halaman belakang rumah sambil menikmati langit sore yang cerah dan indah... cuaca begitu sejuk... aku memutuskan untuk mengambil waktu bersama Tuhan di luar rumah karena aku merasa sumpek... sekalian untuk refreshing... boleh kan? Aku membawa alkitab dan buku catatanku untuk "berjaga-jaga" kalau-kalau Tuhan tiba-tiba memberikan inspirasi atau wahyu yang harus kucatat... hehe, sok sokan dikit boleh lah... nggak, nggak, aku nggak bermaksud sok rohani... aku cuma lagi pingin ganti suasana aja, karena biasanya aku menghabiskan banyak waktu di kamar... terlalu banyak waktu di kamar malah... ok ok, kembali ke topik... aku mengarahkan pandangku ke awan-awan... langit biru bercampur dengan awan jingga... matahari hampir terbenam... lamat-lamat kusenandungkan lagu-lagu pujian untuk Tuhan yang aku tahu... Ku mengangkat wajahku, memandang keindahanMu Yesus, syukur bagi kesetiaanMu di sepanjang hidupku, dan kuangkat tanganku, ke tahta kasih dan karuniaMu, t

Tuhan, Ngobrol Yuk...

Gambar
Tuhan, temani aku ngobrol please... I need You more and more... ada beberapa hal yang membuatku pingin berbagi rasa denganMu... aku tahu aku sering mengecewakanMu... aku sering bertindak sembrono dan tidak setia... aku sering ketakutan akan hal2 yang nggak layak kutakuti... seharusnya aku hanya boleh takut akan Engkau... tapi semua hal itu nggak menghalangiku untuk datang kepadaMu lagi dan lagi... aku mengakui semua dosa dan kelemahanku, Tuhan... Bapa, aku mau datang kepadaMu karena aku rindu padaMu... aku sangat memerlukan pertolonganMu, petunjukMu, dan hikmatMu... aku nggak tahu harus ke mana dan bagaimana... aku sumpek, Bapa... pingin mendapat kelegaan... meskipun aku tahu nggak dengan cara instan supaya kelegaan itu terjadi... mungkin aku perlu merentangkan kembali otot2 iman dan pengharapanku kepadaMu... aku percaya kasihMu lebih dari cukup... aku nggak akan berhenti dan menyerah begitu saja... sebaliknya, aku akan berserah total kepadaMu dalam pencarian akan kebenaran dan makna h

Nama Yang Bertuah, Ortu dan Yesus Kristus... ^^

Aku belajar akan satu hal... ketika orang lain tidak tahu siapa aku, dari mana asalku, dan siapa orang tuaku, sikap mereka biasa2 saja dan cenderung menyepelekan... mungkin karena aku tampak culun dan kurang cakap... tapi begitu mereka tahu siapa orang tuaku, sikap mereka seperti berubah drastis... yang tadinya cuek2 bebek, menyepelekan, tiba2 berubah jadi ramah, hangat, dan bersahabat... aku tidak menyesali itu semua, sebaliknya, aku mensyukurinya... hanya memang rasanya seperti memikul beban yang berat karena menyandang nama orang tua... ekspektasi orang lain pun menjadi tantangan tersendiri... sebegitu besarnya pengaruh nama orang tuaku, sehingga banyak orang yang nggak berani macam2 denganku karena takut aku laporkan ke bapak ibuku... padahal aku sih biasa2 aja... ^^ blessing in disguise I guess... Hal ini pun berlaku dalam alam rohani... hukum rohani mengatakan bahwa nama Yesus adalah perlindungan terkuat bagi anak2 Tuhan di tengah peperangan rohani yang tak kasat mata yang berlan

Empat Hari Ngadem di OK

Ternyata menjadi orang yang baik itu menyenangkan... kalau kita puas sama diri kita, maka kita akan puas di mana pun kita berada, dengan siapa pun kita, kapan pun itu... benar kata pepatah yang mengatakan bahwa "tak kenal maka tak sayang"... selama empat hari ini aku ngadem di Ruang Operasi karena lagi stase anestesi seminggu, aku mendapatkan banyak pelajaran berharga... aku belajar untuk bersikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain... dimulai dengan bangun tidur pagi2 untuk mencari wajah Tuhan dan mendapatkan kekuatan baru melalui doa dan meditasi firman Tuhan... kemudian waktu mandi dan siap2 berangkat ke tempat aktivitas diisi dengan puji2an dan penyembahan (rengeng2) dari hati yang tulus... yang paling seru adalah waktu perjalanan di mobil pulang pergi... karena nyetir sendirian tanpa ada teman berwujud manusia, aku banyak ngobrol dengan Tuhan... apa aja aku obrolkan... nggak lupa aku doakan apa saja yang melintas di pikiranku waktu nyetir, tentu saja dengan mata