Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2016

Kliping

Mozaik kehidupan satu dua dekade yang lalu sedang kupandangi... Kupelajari dan kuresapi perlahan-lahan... Kuperoleh gambaran sekilas tentang negeti ini, tentang bangsa ini, dari penuturan para jurnalis... Menoleh ke belakang dan bercermin diri, itulah yang kulakukan... Dengan bahasa budi dan rasa aku mencoba menyelami setiap cerita, setiap makna... Dalam ketenangan dan kedamaian yang kudus, aku menikmati jalannya cerita negeriku... Dulu... Kini... Dan esok... Turut merasakan dan memahami setiap kata, kalimat, paragraf, karangan... Dan kudapati diriku makin peka, makin mudah tersentuh oleh gerak batin sesamaku... Makin terbukalah jiwaku, TUHAN...

Ahok

Pengharapan kembali menyala, diembusi oleh iman... Kasih pun mulai dihargai... Orang-orang benar, jujur, dan hebat mulai dipromosikan oleh Tangan Tak Terlihat... Keyakinan akan Sang Pribadi yang "datan sare" bertumbuh bersemi... Dengan senandung doa kami mengiringi angin perubahan ini... Terima kasih, TUHAN...

TUHAN...

Mata hati membuka diri Memahami mencoba menghayati Mendengarkan rahasia kelam Pertumpahan darah tiada habisnya Memenuhi bumi langit negeri Kekejaman yang curang Kebengisan yang kelam Senyum tak lagi tersungging Menyisakan garis datar sudut bibir Memendam geram duka nestapa "Sampai kapan, Tuhan?" TUHAN... pertumpahan darah, Ketidakadilan, Kesewenang-wenangan, Intrik licik politik, Telah, sedang, dan masih terus terjadi Di sini di bumi ini... TUHAN... tolong suarakan kebenaran Tolong tegakkan keadilan Paparkan semuanya apa adanya... Kami rindu... Kami muak... Kami siap... TUHAN... bukan demi negeri ini... Bukan demi diri kami... Tapi demi nama-Mu yang kudus... Karena Engkau benar dan adil... Hosana Anak Daud... Hosana Gusti Yesus... Hosana Jehova Shalom... TUHAN... kami merindukan-Mu Sang Alfa Sang Omega TUHAN... aku tahu Engkau lebih tahu Aku tahu Engkau berkuasa Aku tahu Engkau adil dan benar Engkau telah mendengar seru doa Engkau tel

Optimis dan Ingin Tahu

Pada hari Kamis malam tanggal 4 Februari 2016, aku menyapa TUHAN-ku. Malam itu, aku diingatkan untuk selalu: * bersikap optimis karena iman sejati yang tumbuh dari pendengaran akan firman-Nya; iman yang melihat seperti Dia melihat, berpikir seperti Dia berpikir; iman yang tumbuh karena aku hidup melekat pada-Nya, * menumbuhkan rasa ingin tahu; aku selalu ingin tahu akan kehendak-Nya, cara kerja-Nya, jalan-jalan-Nya; aku ingin melihat dan memahami gambaran besar fenomena-fenomena yang ada di sekitarku; aku ingin mempelajari hal-hal yang berguna bagiku, orang lain, dan kemuliaan-Nya. Itu! Inilah aku. Aku berterima kasih kepada TUHAN. Haleluya.