Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Explore the features of Magpi

Gambar
Menjelajahi fitur Magpi. Langkah berikutnya adalah belajar tentang Logic.

The journey begins

Gambar
Perjalanan menjelajahi fitur magpi untuk audit rekam medis tertutup.

Dream Magpi

Gambar
Mari belajar aplikasi Magpi.

Wawancara dengan Pak Daniel Suharta: tentang Bersepeda

Ini pertanyaan2 singkat yang mengharapkan jawaban yang tidak singkat 1. Sejak kapan Pak Daniel Suharta  suka bersepeda? 2. Apa suka duka selama bersepeda? 3. Bagaimana membudayakan bersepeda? 4. Apa impian Pak Daniel Suharta  berkenaan dengan budaya bersepeda di sini (Jogja)? 5. Bagaimana kondisi sekarang? Seberapa jauh dari kondisi ideal? 6. Apakah budaya bersepeda dapat terwujud? 7. Apa saja kesulitan/hambatan/tantangan dalam membudayakan bersepeda? 8. Bagaimana caranya supaya senang bersepeda? ^^ Jawaban Pak Daniel Suharta: 1. Sebelum menjawab hal diatas saya ingin bercerita tentang kenangan bersepeda saya yang ternyata saat ini tidak hanya sekedar menjadi kenangan saja melainkan menjadi kegiatan “ kesenangan ” sehari-hari saya. Saat masa kecil terutama pada generasi saya, bersepeda adalah sebuah kegiatan yang “ benar-benar ” fun, dimana kita selalu menggunakan sepeda yang saat itu jarang dimiliki setiap orang secara bergantian dengan cara saling membonceng dan di bonceng; mesk

Nasi Sudah Menjadi Intip

Hari ini di Facebook, aku mendapati 3 postingan teman tentang sekolah/ pendidikan di Indonesia. Ketiga postingan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Postingan mb Tyas tentang SALAM 2. Postingan Pdt. Daniel K. Listijabusi tentang anaknya yg masuk sekolah Mangunan 3. Postingan Pak Purnawan tentang segregasi agama di sekolah negeri Intinya adalah tentang kebebasan dalam proses pendidikan anak di Indonesia. Entah bagaimana, aku merasa tergelitik. Apakah kegelisahan dan perjuangan para pegiat kebebasan/ pembebasan anak dalam proses belajar di sekolah itu dapat berhasil? Berhasil di sini berarti memperoleh momentum yang tepat sehingga dapat mencelikkan, menyadarkan, dan mendobrak kesalahkaprahan proses pendidikan anak-remaja-dewasa di Indonesia. Entah kapan dan bagaimana. Mengapa aku sampai bisa tergelitik? Jujur, aku sedang gelisah juga tentang diri sendiri berkaitan dengan MINAT & BAKAT... PASSION... PURPOSE... CALLING. Apa hubungannya? Tanpa bermaksud menyesali diri/ frustrasi, a

Enyahkan Takut

1 Yohanes 4:18 (TB) Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih. http://www.bibleforandroid.com/v/f5f346e4c125 Apa yang paling ditakuti oleh civitas hospitalia saat mendengar kata "survey" atau "audit" atau "akreditasi"? Sebagian besar (mungkin) akan merasa takut salah saat ditanyai oleh surveyor atau auditor. Mengapa? (Mungkin) karena takut dihukum, atau takut dimarahi, takut disalah2kan apabila salah menjawab atau memperagakan. Ada semacam ketakutan/kekuatiran akan terlihat bodoh atau tidak kompeten (saat disurvey/diaudit/dinilai). Karena takut/kuatir yg berlebihan, orang jadi malu bertanya padahal tidak tahu. Orang jadi enggan berproses meningkatkan diri. Akibatnya, jadi mudah iri hati saat melihat orang/pihak lain yg tampak lebih maju dan enjoy dlm prosesnya. Tidak terasa, pikiran2 negatif pun mengungkung. Semua itu dapat meng

Persiapan

Gambar
Dalam rangka persiapan untuk seleksi ppds di uns, ini yang aku lakukan mulai hari ini.

Bersama Tim Medis GKJ Brayat Kinasih

Gambar
Hari ini aku melayani bersama tim medis GKJ Brayat Kinasih.

Pelayanan medis di gereja

Gambar
Hari ini aku terlibat dalam pelayanan kesehatan di gereja. Pengalaman berharga bagiku. Banyak hal yang perlu kugali dan pelajari lebih lagi. Puji nama Tuhan.

Catatan sketsa hari ini

Gambar
Karena banyak waktu luang, aku gunakan saja untuk menyinkronkan hati dan pikiranku hari ini dengan gambar dan kata. Detilnya dapat dilihat sendiri. Terima kasih.

AADC2: Sekedar Renungan Ringan

Minggu malam, setelah menemani Asa tidur, saya berniat membaca-baca sebentar di ruang keluarga Rumah Cahaya. Tanpa sengaja, papa Asa memencet remote TV dan tertampillah film Ada Apa dengan Cinta 2 di sebuah stasiun TV nasional. Maka, saya pun menonton AADC2 untuk pertama kalinya. Sayang sekali tidak dari awal. Tapi masih lebih lumayanlah, karena rupanya film belum terlalu jauh diputarnya. Saya sangat bersyukur karena sepertinya melalui film ini ada sesuatu yang penting yang hendak disampaikan oleh Tuhan pada saya secara pribadi. Saya anggap ini sebagai hadiah kejutan dari berakhirnya perayaan hari ‘Sabat’ pribadi saya. Saya menangkap tema besar yang hendak disampaikan melalui film AADC2 ini adalah ‘berdamai dengan masa lalu untuk menyambut hari esok’. Ada banyak pertanyaan menggelitik bagi saya mengenai film AADC2 yang saya tonton malam ini. Mengapa AADC2? Mengapa Jogja? Dan mengapa Rangga dan Cinta harus bertemu kembali? Itulah sebagian pertanyaan besar yang menggelitik hati sanubar

Surat untuk Ibu (7): Tips untuk Luka Hati

Ytk Ibuku yang dikasihi Tuhan Yang kukasihi Dan yang mengasihiku Shalom! Apa kabar, Ibu? Kiranya Ibu, bapak, dan Yoyo baik-baik saja dan tansah binerkahan di Rumah Pelem Kecut, rumah kemuliaan Tuhan. Kiranya roh, jiwa, dan tubuh Ibu dan seisi rumah Ibu terpelihara aman sentosa di dalam Tuhan Yesus Kristus yang mahamulia. Segala puji, hormat, syukur hanya bagi Tuhan kita, Yesus Kristus, amin! Di penghujung hari ini, aku ingin menyampaikan ungkapan kasih dan kepedulianku kepada Ibu. Khususnya mengenai apa yang kusaksikan hari ini di "Gua Adulam". Aku menyaksikan betapa Ibu berusaha keras untuk tidak berlarut-larut sakit hati dan kepahitan karena perkataan orang lain. Dengan jujur Ibu mengakui bahwa Ibu sering terngiang-ngiang oleh ungkapan-ungkapan orang lain yang begitu tajam dan dalam melukai hati Ibu. Dan dengan jujur pula Ibu mengakui betapa lama dan sukarnya sembuh dari hal tersebut. Untuk kejujuran Ibu itu, aku sangat menghargai dan salut. Karena tidak mudah untuk be

Surat untuk Ibu (6): Introvert

Ytk Ibu di tempat Shalom! Selamat sore, Ibu! Apa kabar? Hari ini bagiku sangat luar biasa, Bu! Bagaimana tidak? Semalam aku membuat target pencapaian kerjaku selama seminggu ini, meliputi PPK CP terintegrasi, rencana audit rekam medis tertutup, dan audit klinis evaluasi CP lama. Aku pikir cukup padat daftar pekerjaanku itu. Aku belajar untuk fokus pada satu hal demi satu hal. Pikiranku kuatur sedemikian rupa supaya berkonsentrasi pada hal yang sedang kulakukan saat itu, tidak memusingkan hal-hal lain sebelum dan sesudahnya. Entah bagaimana, satu per satu target (bahkan lebih) bisa kulakukan. Dan aku bisa enjoy dan santai. Rasanya puas sekali, Bu! Apakah Ibu juga demikian hari ini? Terima kasih, Ibu, telah memberiku ruang dan kesempatan untuk bisa fokus pada hal-hal yang sedang kukerjakan hari ini tadi, sehingga satu demi satu bisa kutuntaskan. Terima kasih, Ibu, telah dan selalu berusaha memahami kecenderunganku dalam bekerja. Secara umum, aku cenderung lebih ke arah introvert. Bagi

Surat untuk Ibu (5): Istirahat itu Penting

28 Januari 2017 Ytk Ibuku yang kusayangi Shalom! Hari ini cerah dengan beberapa awan putih tebal menghiasi birunya langit. Mungkin nanti sore atau malam bakalan turun hujan. Dan sekiranya turun hujan, semoga tidak banjir ataupun disertai angin kencang. Semoga damai sejahtera Tuhan selalu beserta kita di kota Jogja ini. Amin! Ibu, apa kabarmu hari ini? Apakah Ibu baik dan sehat? Sibukkah Ibu hari ini? Hari ini tanggal merah, libur Imlek. Dan hari ini adalah hari Sabtu atau sabat. Hari yang indah untuk beristirahat. Setelah disibukkan dengan kerja dan kerja yang menguras pikiran dan tenaga, namun juga berlimpah sukacita, marilah kita nikmati waktu istirahat ini, Ibu. Istirahat itu penting, Ibu. Sepertiga waktu hidup kita dihabiskan untuk tidur karena kita sangat memerlukannya. Maka, benar kata bu Yohana supaya jangan menyesali manakala Ibu tertidur waktu malam dan tidak bangun sampai pagi. Meskipun rasanya gemes dan kesal karena banyak hal yang masih belum selesai, percayalah bahwa

Surat untuk Ibu (4): Pengaruh Tulisan

26 Januari 2017 Ytk Ibuku yang kusayangi Shalom! Semangat pagi, Ibu! Sudahkah Ibu bersukacita hari ini? Puji syukur pada Tuhan Yesus untuk Ibu yang dilimpahi anugerah dan berkat kesehatan, kecukupan, dan kebahagiaan. Terima kasih pada Tuhan Yesus untuk kesempatan yang diberikan sehingga aku bisa menyampaikan cinta kasihku pada Ibu. Terima kasih, Ibu, untuk kesediaanmu menanti dan menerima perwujudan cinta kasihku. Ibu, apa lagi yang bisa kusampaikan? Selama kusaksikan Ibu masih bersemangat untuk hidup, bekerja, dan melayani Tuhan, selama itu pulalah aku akan terus menyampaikan ungkapan hatiku pada Tuhan dan pada Ibu. Aku hanya ingin Ibu tersemangati dan makin bersukacita dalam setiap hal yang Ibu jalani. Jika selama ini aku sering berdoa dan menyampaikan isi hati dan pikiranku kepada Tuhan, maka bolehlah sekarang aku berbagi semangat dan isi hati kepada pribadi-pribadi yang selama ini kudoakan. Ibu adalah yang pertama kubagikan isi hati melalui surat. Aku harap Ibu tidak bosan. Ter

Surat untuk Ibu (3): Gua Adulam

25 Januari 2017 Shalom, Ibuku yang terkasih! Hari ini sungguh luar biasa ya, Bu! Kita masih diberi kekuatan oleh Tuhan untuk berkarya di Bethesda, di mana Dia telah tempatkan kita. Sekalipun sepertinya ada banyak hal yang menjadi hambatan dan tantangan, entah bagaimana selalu saja ada jalan keluarnya. Entah bagaimana, selalu ada stok sukacita yang melimpah ruah yang selalu terpancar dari Ruang Pertemuan F. Bicara tentang Ruang Pertemuan F, bagiku ini sangatlah inspiratif. Setiap kali aku kehilangan orientasi (kerja), aku selalu berkunjung ke Ruang Pertemuan F. Mengapa? Karena di sana ada pribadi-pribadi luar biasa, Bu! Di sana, pribadi-pribadi luar biasa itu saling bersinergi sedemikian rupa sehingga mampu menciptakan daya dorong dan energi bagi sistem kerja di Bethesda. Yang terutama dan pertama, di Ruang Pertemuan F itu ada pribadi Ibu Pudji Sri Rasmiati, yang dijuluki Kartininya Bethesda. Ibu menjadi spirit penyemangat dan penggerak semua orang yang tergabung dalam barisan pejua

Surat untuk Ibu (2): Rumah Anugerah

24 Januari 2016 Ytk Ibuku yang kukasihi Dan mengasihiku Shalom! Apa kabar Ibu hari ini? Aku sangat bersyukur pada Tuhan karena hari ini aku menyaksikan Ibu bersemangat dalam aktivitas di Rumah Anugerah (Bethesda). Semua karena anugerah-Nya saja, Bu... amin! Jika Rumah Sakit Bethesda yang kita perjuangkan dan majukan mutu pelayanannya itu masih tegak berdiri sampai "hari ini", itu benar-benar karena anugerah Tuhan. Apakah Ibu percaya akan hal ini? Aku sungguh-sungguh percaya! RS Bethesda tercinta ini telah menjadi perwujudan anugerah Tuhan Yesus di tengah-tengah masyarakat Jogja, Indonesia, dan dunia. Bagaimana tidak? Melalui berbagai macam tantangan, hambatan, dan ancaman, dengan berbagai macam karakter manusia di dalamnya, Tuhan menunjukkan kasih dan kuasaNya yang ajaib sekali. Apakah Ibu ingat tentang demonstrasi karyawan beberapa waktu yang lalu? Tentu Ibu ingat, karena Ibu menjadi seorang pahlawan yang berani menghadapi orang-orang yang marah itu dengan sepenuh hati.

Surat untuk Ibu (1): Sebuah Awal

23 Januari 2017 Ibu... Ini aku... anakmu... apa kabar? Setiap hari kita berjumpa di ladang anggur-Nya di tengah kota. Kita jarang punya waktu khusus berdua, hanya sekedar bersama, tanpa terganggu urusan kerja. Setiap hari kulihat Ibu begitu ulet dan gigih berjuang mempertahankan dan memajukan ladang-Nya. Ibu begitu bersemangat dan penuh energi. Sungguh luar biasa... Aku menyaksikan sendiri bagaimana Ibu berdialog dengan sesama pekerja di ladang-Nya. Ibu menjadi penopang bagi banyak orang di sana. Sungguh membuatku kagum dan bangga menjadi anakmu. Di balik semua ketegaran dan ketegasan itu, aku merasakan betapa lembut dan terkadang rapuhnya hati Ibu. Ibu begitu mudah tersentuh, bahkan terluka. Ibu sering terluka hati oleh sikap dan ucapan beberapa orang. Luka tersebut begitu pedih dan nyeri sehingga setiap kali Ibu mengekspresikannya, banyak orang yang ikut pula merasakannya. Termasuk aku. Ibu, setiap kali aku mengingat Ibu, aku selalu berdoa supaya TUHAN memberkati Ibu. Aku berdoa s