Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2015

Sedikit Cemas

Sedikit cemas, itu yang kurasakan saat ini. Seorang temanku mengatakan bahwa akan ada semacam acara orientasi (yang dinilai) besok, semacam magang. Yang membuatku sedikit cemas adalah ketidakbiasaanku menggerakkan otot dalam bekerja. Aspek psikomotorikku kurang terlatih karena selama ini aku keasyikan di zona nyaman. Aku perlu mempersiapkan diri secara khusus untuk mengaktifkan psikomotorikku. Cara termudah adalah dengan rajin melakukan pekerjaan rumah tangga, mulai dari hal-hal sederhana terlebih dahulu. Dengan melakukan pekerjaan rumah tangga, aku melatih kepekaanku terhadap lingkungan sekitar. Pekerjaan rumah tangga membuatku bergerak dengan lebih sigap, gesit, dan disiplin. Apalagi, dalam rumah tangga, aku juga berinteraksi dengan orang terdekat. Di situ aku bisa berlatih aspek sosial. Dua hal yang kudapati semakin menyenangkan karena makin terbiasa adalah mencuci piring dan menyeterika. Aku menemukan keasyikan tersendiri dari melakukan dua hal itu. Memang sih pada awalnya terasa

Semangat untuk Kembali Menulis

Dari perayaan kecil dengan belanja buku  murah di Gramedia Warehouse hari Sabtu kemarin, aku beroleh berkat tak terhingga. Berkat itu berupa semangat yang menyala-nyala (kembali). Aku disemangati oleh Tuhan melalui buku yang kubaca. Terima kasih untuk penulis buku yang sedang kubaca, Prof Rhenald Kasali. Buku yang sedang kubaca saat aku menulis ini adalah ' Myelin'--Mobilisasi Intangibles menjadi Kekuatan Perubahan . Entah mengapa setiap kali aku membaca tulisan sang Prof, aku selalu merasa tersemangati oleh optimismenya yang begitu tinggi. Sekali lagi terima kasih kepada Tuhan untuk pribadi luar biasa ini. Mengenai buku Myelin, aku sangat tertarik dengan bagian ' knowledge management '. Di situ dijelaskan betapa pentingnya kegiatan dan proses menulis pengalaman dan pembelajaran. Suatu pengalaman yang berharga akan sangat sayang jika hilang tanpa jejak. Pengalaman itu akan semakin memberi dampak jika ditulis sehingga banyak orang yang beroleh transfer pengetahuan. Men

Buku, Buku, dan Buku

Hari ini aku merayakan keberhasilan kecilku dalam seminggu. Keberhasilan-keberhasilan kecil memang perlu dirayakan secara pribadi untuk menyemangati diri sendiri. Kalau bukan kita, siapa lagi? Setelah berhasil mencapai target, aku merayakannya dengan hal sederhana yaitu pergi ke perpustakaan dan membaca. Aku memilih empat buku yang hanya kubaca bagian-bagian awalnya saja. Cukup menyegarkan pikiran dan mengenyangkan hasratku untuk mereguk berbagai macam informasi dan pengetahuan. Waktu satu jam di perpustakaan cukup membuatku santai sekaligus memperoleh kembali energi. Memang betul, aku ini orang introvert sejati yang memerlukan waktu menyendiri untuk mengembalikan energiku. Kemudian, perayaan berlanjut dengan memborong buku di warehouse Gramedia di daerah Tajem. Aku, mas Cah, dan Asa menyusuri lorong-lorong penuh buku bagus, diskon besar-besaran. Kami memilih-milih buku untuk Asa. Untuk diriku sendiri, aku memilih tujuh buku yang menarik perhatianku dan kurasa cukup relevan dengan ke

Meditasi untuk Memenuhkan Pikiran

Setelah tulisan tentang  kebuntuan  yang ringkas, saat ini aku mau menuliskan lagi sesuatu sebelum beristirahat. Ini tentang penyebab kebuntuan itu. Kemungkinan besar salah satu penyebabnya adalah pikiran yang tidak fokus, alias mengembara ke mana-mana. Menurut artikel dari Lumosity yang kubaca, pikiran yang mengembara itu selain menyebabkan tidak fokus ternyata juga mengurangi kebahagiaan seseorang. Aku akui bahwa aku kurang fokus dalam banyak hal. Pikiranku terisi oleh berbagi macam pernak-pernik yang menurutku penting tapi kurang tertata dengan sistematis sehingga nampak berupa potongan puzzle yang belum tersusun. Amburadul, mawut, kalau orang Jogja bilang. Mungkin ini sebangun dengan status Jogja yang kabarnya sedang istimawut ya ^^ just kidding ^^ Kebalikan dari pikiran yang mengembara adalah pikiran yang fokus atau penuh pada saat 'ini'. Apa pula itu pikiran yang fokus dan penuh? Bahasa Inggris mengistilahkannya sebagai 'mindfulness', yang sampai saat aku menuli

Buntu...

Saat ini aku sungguh-sungguh ingin menulis tetapi tidak ada ide yang bisa kutuliskan. Ibarat mau menulis dengan bolpoin yang sudah siap di tangan, tapi tintanya tidak bisa keluar atau habis. Beberapa cara sudah kulakukan untuk mendobrak kebuntuan ini. Aku sudah membaca-baca beberapa artikel yang kuharap mampu memancing ide-ide untuk keluar. Aku juga sudah mencoba melatar-belakangi suasana dengan memutar musik-musik untuk membantu konsentrasi. Tidak lupa, aku berdoa singkat dalam hati kepada Tuhan sang sumber ide supaya aku bisa menulis kembali. Karena menurut nasihat para pakar penulisan tidak baik untuk menanti inspirasi jika ingin produktif dalam menulis, maka kucoba untuk menulis saja apa adanya di sini kali ini. Sebenarnya ada banyak hal yang bisa dituliskan. Dan ada berbagai macam bentuk tulisan. Bisa berupa artikel, cerpen, surat, atau bentuk yang lain. Bisa berisi curhat, kesan batin, pengetahuan baru, hal-hal yang menarik yang dijumpai hari ini, dsb. Hanya saja sering aku tid