Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2012

After Long Long Time... ^^

(Di Emalta, gua doa "tanpa nama"...) Mimi: What do You want me to know? What do you want me to do? Tell me, please... GOD: ^^ be calm... relax... enjoy our time together... ^^ Mimi: Alright... as You wish... ^^ (after a while...) Mimi: God, my dear Lord... GOD: Yes? Anything I can do? Mimi: These are my wishes... my dreams... my hope... my requests... GOD: What are they? Mimi: mmm... so many things... GOD: Tell Me, one by one... Mimi: Ok... First of all, I just wanna say 'thank you' for all You've done in my life! ^^ GOD: ^^ go on... Mimi: Next... I want You to bless all people... Bless my family, my friends, my enemies... etc... GOD: What else? Mimi: I wanna be with You, forever more!!! GOD: Come! (And the story goes... heaven pn earth... ^^)

Menghadapi Raksasa-raksasa Anda ^^

(Pedoman Studi ini ditulis oleh Steve Halliday dalam buku "Facing Your Giants" karya Max Lucado) Mengingat Kembali 1. Anda tahu Goliat. Anda mengenal langkahnya dan meringis mendengarnya bicara. Anda telah melihat Godzilla Anda. Pertanyaannya ialah, apakah cuma sosoknya saja yang Anda lihat? Anda mengenal suaranya--tetapi apakah hanya suaranya yang Anda dengar? A. Goliat-Goliat apakah yang Anda hadapi pada masa lampau? (Jawab: banyak...^^) B. Bagaimana Goliat Anda menutup pandangan Anda tentang Allah dan membuat Anda semakin sulit mendengar suara Tuhan? (Jawab: dengan membangkitkan ketakutan terbesarku, supaya aku kehilangan damai sejahtera ^^) 2. Daud menaruh perhatian pada Allah. Ia melihat raksasa itu, tentu saja; tetapi perhatiannya lebih tertuju kepada Allah. A. Menurut Anda apakah artinya menaruh perhatian kepada Allah? (Jawab: Lebih fokus pada apa kata TUHAN daripada apa kata manusia, dunia, dll.) ^^ B. Bagaimana sikap menaruh perhatian kepada Allah dapat me

Cemburu Itu

Hari telah beranjak semakin malam. Aku kembali duduk menekuni meja belajar yang telah setia menemaniku selama ini. Di meja itulah aku pernah tertawa dan menangis, mencurahkan seluruh isi hatiku baik secara lisan maupun tertulis kepada Sang Bapa. Benar-benar meja yang penuh kenangan. Bahkan mungkin sudah lebih dari sekedar meja, lebih merupakan sebuah altar atau mezbah untuk berdoa. Ya, mezbah doaku adalah meja belajarku. Pagi ini, di meja belajarku, aku mencurahkan isi hatiku secara jujur kepada Tuhan Yesus. Isi curahan hatiku itu tentang rasa cemburuku terhadap seorang temanku, atau lebih tepatnya adik kelasku, yang selama ini tidak pernah memperhatikanku meskipun aku sangat memperhatikannya. Bisa dibilang aku mengalami apa yang namanya bertepuk sebelah tangan. Ditambah lagi temanku itu sepertinya sedang dekat dengan orang lain yang tidak kukenali dengan baik. Klop sudah... Aku benar-benar cemburu. Ketika aku sudah menyerahkan seluruh isi hatiku termasuk rasa cemburuku kepada Tuha