Postingan

Menampilkan postingan dari 2009

Sahabat Bukan Berhala

Tahu apa itu berhala? Sayang di dekat saya tidak ada kamus, makanya saya tidak dapat menuliskan definisi lengkapnya di sini. Tapi berdasarkan pengetahuan dan pengalaman bersama, kita semua tahu bahwa yang dimaksud dengan berhala itu adalah sesuatu atau seseorang yang kita puja melebihi Tuhan yang selayaknya kita puja. Berhala bisa berwujud macam-macam. Ada yang berupa patung dewa dewi, lukisan, uang, hobby, pekerjaan, dll. Sahabat atau teman pun bisa menjadi berhala bagi kita apabila kita terlalu memujanya. Padahal, hanya ada satu Sahabat saja yang layak untuk terima pemujaan kita. Dan Sahabat yang layak kita puja itu pun punya sifat cemburu yang kudus yang tidak ingin kita terjerumus dalam penyembahan berhala yang sia-sia. Dia akan melakukan berbagai macam cara untuk menarik perhatian kita apabila kita mulai melenceng dari kekudusanNya. Saya pernah mengalami saat2 di mana saya sangat menginginkan memiliki seorang saja sahabat. Rasanya kesepian yang tiada tara. Kemudian saya berdoa

Makan Bersama Sahabat

Saat-saat yang paling pribadi dan hangat untuk mengenali sahabat kita lebih dekat lagi adalah saat-saat makan bersama dengannya. Tidak peduli di mana dan siapa yang mengajak makan (baca: mentraktir), saat-saat berharga itu tetaplah ada dan terasa. Bukan masalah harga maupun jenis makannya yang menjadi pokok utama, melainkan bagaimana kita dapat saling berbagi dan menghabiskan waktu bersama. Mungkin bagi saya yang tidak biasa ngobrol sambil makan, hal itu akan terasa agak sulit dan janggal. Maklum, bagaiamana orang bisa makan sambil bicara? Mulut kan cuma satu, kalau penuh dengan makanan yang sedang dikunyah, perkataan menjadi susah untuk dilafalkan. Betulkan? Hehe.... Meskipun demikian, saya sangat menghargai dan menyukai orang-orang yang terbiasa untuk ribut waktu makan. Maksudnya bukan ribut-ribut seperti orang bertengkar, melainkan ribut karena asyik bercerita ini itu. Makan bersama sahabat karib dapat membuat kita lebih santai dan rileks dalam membagikan hidup dan pengalaman. D

Berdoa Bersama Bu Indarti

Saat-saat yang paling mengesankan bersama Bu Indarti adalah saat-saat kami berdoa bersama. Biasanya di sekolah sesudah semua murid pulang, dan hanya tinggal aku atau dengan beberapa murid saja bersama Bu Indarti di ruang agama, kami biasa melakukan sharing kehidupan kami masing-masing. Setelah sharing itu, Bu Indarti kemudian mengajak kami semua berdoa sambil bergandengan tangan. Sangat menyenangkan sekali mendengarkan Bu Indarti berdoa. Karena saat berdoa, Bu Indarti benar-benar menunjukkan kedekatannya terhadap TUHAN dan isi doanya pun begitu indah. Keindahan dalam kesederhanaan. Bu Indarti mendorong kami semua anak didiknya untuk senang berdoa dan mempunyai hubungan yang intim dengan Bapa. Kami belajar melalui kehidupan Bu Indarti bahwa doa adalah cara yang paling ampuh untuk menyelesaikan segala permasalahan hidup, sesederhana maupun serumit apapun itu. Ada tiga momen paling berkesan dalam hidupku saat berdoa bersama Bu Indarti. Momen pertama adalah saat aku lulus SMA dengan hasi

Berdoa Bersama Sahabat

Berdoa untuk sahabat dan didoakan sahabat adalah hal luar biasa. Namun ada lagi hal yang tidak kalah luar biasanya yaitu berdoa bersama sahabat kita. Saat kita berdoa sendiri, kita seperti menanggung segala beban dan persoalan yang kita hadapi maupun dihadapi orang lain di atas bahu kita sendiri. Rasanya mungkin luar biasa berat. Namun saat kita berdoa bersama-sama, kita akan saling tolong-menolong menanggung beban yang berat itu bersama-sama. Istilah kerennya adalah berbagi beban. Rasanya tentu akan lebih ringan dan lebih melegakan. Dan hal seperti itulah yang diinginkan oleh Tuhan bagi kita semua yaitu supaya kita saling bertolong-tolongan menanggung beban satu sama lain. Dalam doa yang dipanjatkan bersama-sama itu, ada kasih dan kuasa yang dilepaskan sehingga mempererat persekutuan kita dengan Tuhan dan dengan sahabat yang berdoa bersama kita. Dalam doa bersama itu pula kita akan merasa lebih dikuatkan dalam hati karena kita tahu dengan pasti bahwa sahabat kita ada bersama kita dan

Sahabat Adalah Anugerah

Tahu apa itu anugerah? Ya, anugerah. Anugerah adalah sesuatu yang kita dapatkan meskipun kita tidak layak mendapatkannya. Semuanya terserah kepada sang pemberi anugerah itu sendiri. Jadi, bukan karena kebaikan hati atau perbuatan baik kita kita layak menerimanya namun semata-mata karena kemurahan hati sang pemberi anugerah. Contoh anugerah terbesar yang kita kenal adalah keselamatan jiwa kita dalam Tuhan Yesus Kristus. Kita diselamatkan bukan karena kebaikan atau perbuatan baik kita karena apa pun yang kita lakukan tidaklah dapat menebus kita dari dosa-dosa kita. Hanya Tuhan sendirilah yang mampu menyucikan kita dari semua dosa kita dan menyelamatkan kita. Dan ternyata Dia mau melakukannya karena begitu besar kasihNya pada kita. Itulah yang dinamakan anugerah keselamatan. Luar biasa sekali bukan? Ada lagi satu hal luar biasa yang merupakan anugerah Tuhan namun sering kali kita abaikan atau menganggapnya sebagai hal yang wajar saja kita dapatkan. Hal itu adalah persahabatan. Ya, sahab

Gita

Gambar
Gita adalah salah satu teman yang pernah mengisi hari-hariku. Mengapa aku katakan "pernah"? Karena sampai saat aku nulis ini, aku sudah seperti kehilangan kontak dengannya. Aku nggak pernah lagi SMSan, telpon, ketemu, atau main ke rumahnya. Padahal dulu aku paling sering nggangguin Gita. Begitu seringnya kami bersama sehingga kami sudah seperti saudara kembar saja. Sayang kebersamaan itu hanya berlangsung beberapa tahun saja. Selebihnya, kami praktis gak pernah ketemu lagi sejak aku mulai sakit jiwa. Hik hik... Pertama kali ketemu Gita itu di gereja waktu ibadah Sabtu sore. Aku lupa tahunnya, 2001 atau 2002. Yang jelas, waktu itu aku ingetnya lagi ngobrol sama mbak Nina, ngobrol asyik. Tiba2 Gita datang dan memperkenalkan dirinya. Kesan pertamaku sama dia... hmm... gak gitu berkesan... aku masih belum ngeh kalau dia bakalan jadi sahabatku. Kemudian kami jadi sering ketemu dan sering duduk bareng di gereja Sabtu sore. Kami sama2 suka berdoa. Kami sering mendoakan kebaktian Sab

Saat Berkendara Bersama Keluarga

Gambar
Saat berkendara naik mobil sekeluarga adalah saat2 terasyik di mana aku bisa menikmati kebersamaan dengan bapak, ibu, dan Yoyo. Biasanya kami sekeluarga melakukan ritual jalan2 hari Minggu malam setelah pulang dari gereja. Kami makan2 di luar alias jajan kemudian bapak ngajak muter2 ke mana gitu. Yang menarik adalah kebiasaan masing2 kami saat berkendara. Bapak yang menyetir, biasanya senang muter lagu2 nostalgia tempo dulu yang menurutku membosankan. Jadi, sebelum bapak sempat memutar lagu2 jadul itu, biasanya aku lebih dulu request untuk menyalakan radio. Aku suka mendengarkan radio saat berkendara, stay tune di radio Sasando 90,3 fm. Biasanya aku suka mendengarkan siaran kotbah, dialog firman Tuhan, dan lagu2 rohani. Karena bagiku, siaran itu jauh lebih berguna dan membangun daripada mendengarkan lagu2 jadul yang termehek-mehek. Beda lagi dengan ibu. Ibu suka nonton sinetron. Makanya di mobil bapak dipasang juga televisi kecil khusus untuk ibu. Kalau sudah jalan, ibu selalu nyetel T

Memberi, Memberi, dan Memberi

Gambar
Waktu aku naik mobil bareng Yoyo, sampai di perempatan dekat Syantikara, aku melihat dua orang anak jalanan sedang membagi-bagikan kertas kecil seperti amplop yang ditulisi "untuk anak jalanan". Rupanya makin praktis saja ya cara mengemis sekarang, nggak perlu ngomong panjang lebar, cukup ditulis di kertas dan dibagi-bagikan ke pengendara yang berhenti di lampu merah. Kemudian, beberapa saat setelah membagi-bagikan kertas, mereka kembali mengambil atau mengunduh kertas berikut uang yang dimasukkan ke kertas itu oleh para pengendara yang tergerak oleh belas kasihan. Karena aku dan keluargaku sudah berkomitmen (cieeeh berkomitmen ^^) untuk tidak pernah memberikan uang bagi para pengemis ataupun anak jalanan, maka aku pun tidak tergerak oleh belas kasihan. Namun waktu itu aku tergerak untuk memberi dengan kreatif. Bukannya uang yang aku selipkan melainkan pembatas alkitab/buku bergambar anjing lucu dengan tulisan "Tuhan menyertaimu". Entah apa atau Siapa yang mendorong

Baca Buku Lagi: When Dreams Come True

Gambar
Aku lagi baca buku When Dreams Come True tulisannya pasangan suami istri Eric & Leslie Ludy. Nggak nyesel aku beli nih buku. Isinya bener2 mantabz. Menceritakan tentang perjalanan dan pergumulan dua orang muda dalam pencarian akan Tuhan dan akan cinta yang sejati. Menceritakan bagaimana mereka sebelum bertemu, waktu bertemu, bersahabat, dan akhirnya menjalin hubungan percintaan yang murni dan kudus. Waktu aku menulis ini, aku masih belum selesai membaca itu buku. Sekali lagi aku bersyukur karena aku nggak salah pilih buku. Nggak sia2 kubelanjakan uang untuk membelinya. Buku ini ditulis secara bergantian oleh Eric dan Leslie sehingga menciptakan suasana yang unik karena menampilkan dua sudut pandang yaitu sudut pandang Eric dan sudut pandang Leslie. Lebih indah dan lebih seru daripada novel romantis manapun, bahkan lebih seru daripada Twilight Saga, karena kisah ini merupakan kisah nyata dan di dalamnya nyata betul campur tangan TUHAN di dalam membentuk, mempersiapkan, dan menyatuka

Ditinggal Sahabat

Apa yang paling menyedihkan dalam hidup ini? Yang jelas salah satunya adalah perpisahan. Perpisahan oleh karena maut, itu yang paling sering membuat seseorang sangat bersedih. Tapi ada satu jenis kesedihan yang sangat luar biasa menyakitkan, yaitu saat kita ditinggalkan oleh sahabat, bukan karena maut yang memisahkan melainkan karena putus hubungan kasih dengan sahabat. Putus hubungan dengan kekasih atau pacar itu jauh lebih mendingan daripada putus hubungan dengan sahabat. Ada ungkapan yang mengatakan lebih baik kehilangan pacar daripada kehilangan sahabat. Ungkapan itu tepat sekali. Aku pernah punya seorang sahabat yang sangat kukasihi dan mengasihiku, sebut saja namanya Melody (nama disamarkan). Kami sering sekali menghabiskan waktu bersama-sama. Saking seringnya kami bersama-sama, kami sudah seperti saudara kembar saja. Hubungan persahabatan kami dapat membuat orang lain menjadi iri karena sedemikian lekatnya. Tapi bagi kami sendiri, hubungan itu ada untuk memberkati diri kami da

Yiska Temanku

Gambar
Temanku yang bernama Yiska Martelina ini sungguh luar biasa. Sejak aku mengenalnya di SMP sampai sekarang, Yiska ini masih tetap rajin dan tekun belajar. Selain itu, pribadinya pun menampakkan inner beauty yang sangat cantik. Setiap orang yang mengenalnya selalu menyukainya karena keramahan dan kerendahhatiannya. Dulu waktu SMP Yiska sudah terkenal sebagai anak yang rajin belajar sehingga prestasi akademisnya pun stabil baik. Di SMA pun dia juga bertahan sebagai anak yang rajin, cerdas, dan pandai. Semua guru dan teman2 menyukainya. Mungkin cuma aku yang menganggapnya sebagai "saingan" karena aku waktu sekolah dulu begitu terobsesi dan berambisi untuk selalu menjadi yang terbaik. Yiska adalah tipe anak teladan. Bukan hanya karena dia bersekolah di SMA Teladan, tapi dia memang sungguh2 mempunyai karakter seorang teladan yang patut diacungi jempol. Meskipun dia rajin dan pandai, tidak sepertiku yang egois, Yiska sangat suka membantu teman2 lain yang kesulitan dalam belajar. Dia

Kepandaian yang Sejati

Gambar
Waktu aku SD, khususnya kelas 5 dan 6, aku begitu ambisius untuk mengejar dan mempertahankan prestasi akademis menjadi ranking 1 di kelas. Begitu ambisiusnya aku sehingga waktuku kuhabiskan untuk belajar dan belajar. Motivasi yang ada adalah supaya tetap menjadi yang nomor satu di sekolah. Menjadi nomor satu bagiku waktu itu identik dengan predikat anak yang pandai atau pintar. Aku begitu haus akan pengakuan sebagai anak yang pintar. Bagiku, kepintaran dan kepandaian adalah segala-galanya, waktu itu. Tanpa kusadari, aku terjebak dalam pola pikir yang salah. Pola pikir yang sangat dangkal dan menyesatkan. Aku belajar bukan untuk mempersiapkan kehidupan yang akan datang melainkan semata-mata hanya untuk nilai yang bagus supaya aku dianggap sebagai anak yang pintar. Aku pikir waktu itu aku telah mencapai semuanya, apa yang seharusnya diraih oleh manusia. Ternyata aku salah. Ada yang jauh lebih penting daripada sekedar mengejar kepintaran dan prestasi akademis. Aku melupakan nilai-nilai pe

Saat Sedih Bersama Sahabat

Gambar
Saat seseorang sedang merasa sedih, apa yang dapat dilakukan oleh teman atau sahabatnya? Memberi nasihat? Memberi penghiburan? Mendorongnya untuk berhenti bersedih? Sebenarnya, cara yang paling tepat untuk menunjukkan simpati dan empati yang mendalam adalah dengan cukup menemaninya saja. Titik. Tanpa kata tanpa suara. Kehadiran seorang atau lebih teman atau sahabat itu sudah cukup menjadi penghiburan. Masih ingat cerita Ayub? Ya, Ayub yang di alkitab itu, bukan Pak Ayub tetangga sebelah... ^^. Ayub yang ditimpa kemalangan bertubi-tubi itu lho. Ya, benar. Dia mendapat penghiburan bersama sahabat-sahabatnya yang datang hanya untuk menemaninya duduk terpekur, meskipun pada akhirnya sahabat-sahabatnya tidak kuat juga "tapa bisu" bersama Ayub. Tapi setidaknya pasti Ayub sempat merasa terhibur dengan kehadiran mereka saat mereka masih berdiam diri dan belum mulai menyalahkannya. Siapa lagi yang bisa dijadikan contoh? Oh iya, Tuhan Yesus sendiri. Saat-saat menjelang penyalibanNya

Surat untuk Sahabat

Sahabat... Terima kasih untuk kehadiranmu yang mencerahkan hari-hariku. Terima kasih untuk keberadaanmu yang mengusir duka lara dan kegalauanku. Engkau adalah pemberian dan anugerah terindah yang Tuhan beri. Engkau adalah malaikat tanpa sayap yang memberkatiku dengan hal-hal berharga. Sekali lagi terima kasih, Sahabat. Sahabat... Entah apa jadinya kalau engkau tidak ada. Entah apa jadinya kalau engkau tidak hadir di sini. Aku sungguh beruntung dan bersyukur mengenalmu sebagai sahabatku. Tidak ada kata yang dapat melukiskan betapa aku sungguh bersyukur dan berterima kasih akan kehadiranmu. Sahabat... Aku selalu mengingatmu dalam doaku. Aku percaya engkau pun mendoakan aku seperti aku mendoakanmu. Banyak hal yang kita lalui bersama yang telah membentuk kita menjadi semakin dewasa dan semakin kuat. Seiring dengan itu, persahabatan kita pun semakin melekat erat. Dengan doa-doa yang kita panjatkan bersama, segala hal dapat kita lalui bersama dengan Sahabat sejati kita. Sahabat...

Nyanyian Hati Sang Sahabat Sejati

Gambar
You feel that you're lonely It doesn't mean that you are alone You feel that nobody wants you It doesn't mean that no one cares about you Listen to the words I say For I will always be by your side You mean everything to Me And I will never leave you 'cause I love you so You think that you're nothing Before Me you are something beautiful You think that you can't do anything But you can do a lot of things with Me So listen to the words I say For I will always be by your side You mean everything to Me And I will never leave you 'cause I love you so When I say that I love you It means I'll give the best for you When I say that I love you I will give everything for you No more fear about the future And blame for the past I'll give everything When I say that I love you I want you to know that I died for you I want you to know that I give all My life For you... When I say that I love... Say that I love you... When I say

Ngobrol Sendiri

Aku lagi kesepian nih... Ah yang betul? Iya nih... Kenapa bisa begitu? Karena teman dan sahabat yang biasa kuajak bicara sedang sibuk dengan urusannya sendiri, tidak bisa kuganggu seperti biasanya... Hmmm... Kenapa hmmm? Ada sesuatu yang ingin disampaikan? Ya... Apa itu? Jangan terlalu sering mengganggu sahabatmu... Mengapa? Karena dia bisa bosan dan tidak mau lagi berteman atau bersahabat denganmu... Kok begitu? Ya, semua ada titik jenuhnya, termasuk dalam hubungan persahabatan... Lho? Iya, firman Tuhan dalam Amsal kan mengatakan demikian... jangan terlalu sering berkunjung ke rumah temanmu... nanti dia bosan... Tapi kan... Nggak ada tapi... Hmmm... ok deh... Bukankah sahabatmu tidak cuma satu? Iya sih... Dan bukankah ada Satu Pribadi yang paling baik yang lebih bisa kamu 'ganggu', yang tidak akan pernah bosan sampai kapanpun dengan gangguanmu? Iya iya... Jangan cuma iya iya aja, segeralah sapa Sahabatmu itu... Dia sudah sedemikian rindu pad

Duri dalam Daging

Gambar
Hari ini aku kontrol lagi untuk kesekian kalinya. Kontrol kesehatan jiwaku yang semakin lama semakin membaik saja kondisinya. Dokter Mahar yang menanganiku selama ini masih tetap menganjurkan untuk minum obat secara teratur sekali setiap hari. Menurut perhitungan beliau, obat akan diturunkan dosisnya secara perlahan-lahan nanti setelah aku melawati masa-masa internship/magang. Waktu aku tanya pengobatannya nanti sampai seperti apa, beliau cuma menerangkan bahwa "penyakit" yang aku alami ini seperti penyakit gula atau hipertensi yang tidak dapat sembuh tetapi hanya terkontrol. Itu kesimpulan yang aku tarik sendiri dari penjelasan beliau. Yah, memang secara medis demikian adanya. Tetapi aku tetap positive thinking donk. Dalam Tuhan Yesus tidak ada yang mustahil. Penyakit apapun itu, termasuk penyakit jiwa kronis, dapat disembuhkan secara sempurna dan total, entah bagaimana prosesnya, asalkan ada iman yang teguh dan ketaatan yang sungguh2 terhadap TUHAN. Sudah dua tahun ini aku

Doa untuk Sahabat

Gambar
Tuhan, aku mau berdoa untuk sahabatku... Terima kasih, Tuhan, buat sahabat terbaik yang telah engkau berikan padaku... Sahabat yang mengisi hari-hariku dengan keceriaan... Sahabat yang mengusir kesepian dan kegalauan hatiku... Sahabat yang ada saat suka dan saat duka... Terima kasih, Tuhan, buat hubungan persahabatan yang boleh terjalin dengan indah ini... Terima kasih Engkau telah mempercayakanku untuk memiliki seorang atau lebih sahabat... Bersama-sama kami melangkah semakin dekat kepadaMu... semakin mengenalMu, menyelami kasihMu, dan mengalami indahnya hadiratMu... Bersama-sama kami akan melakukan perkara besar di dalamMu dan demi namaMu... Tuhan, aku percaya Engkaulah yang telah mempertemukan kami dan menyatukan kami sebagai sahabat sepenanggungan... Engkau yang telah ikat batin kami dengan kasihMu yang murni dan kudus... Aku berdoa supaya Engkau memberkati sahabatku, Tuhan... Berkati dia/mereka dengan kasih, sukacita, dan damai sejahteraMu yang melampaui segala akal

Sahabat yang Berdoa

Memiliki sahabat yang perhatian dan baik kepada kita, yang rela berkorban demi kita itu biasa dan wajar. Tetapi memiliki sahabat yang senantiasa berdoa bagi kesejahteraan kita itu hal yang luar biasa. Doa merupakan nafas hidup orang percaya. Dengan doa, seseorang dapat berhubungan secara langsung dengan TUHAN, pencipta alam semesta. Melalui doa, semua keluh kesah dan kebutuhan dapat disampaikan dan kita mendapatkan jawaban, penghiburan, serta penguatan dari TUHAN. Doa yang benar bukanlah doa satu arah melainkan seperti percakapan dua arah. Kita berbicara, TUHAN mendengar. TUHAN berbicara, kita mendengar. TUHAN mendengar, kita pun mendengar. Dalam doa, kita dapat menyampaikan segala macam isi hati yang ada. Kita pun dapat bersyafaat untuk berbagai macam kebutuhan. Secara khusus, kita dapat mendoakan orang-orang yang kita kasihi termasuk sahabat kita. Dengan menyediakan waktu untuk mendoakan sahabat kita secara khusus, kita telah memperkuat ikatan batin antara kita dengan sahabat kita te

Bu Indarti Sang Guru Teladan Indonesia

Bu Indarti yang kukenal adalah seorang ibu dan guru yang mempunyai kasih yang sangat luar biasa kepada anak2 didiknya... lebih dari sekedar guru yang hanya membagikan ilmu kognitif, Bu Indarti memainkan perannya sekaligus sebagai seorang ibu bagi semua anak... Setiap kali mengajar di ruang kelas, Bu Indarti tidak hanya mengajarkan tentang teori atau Firman Tuhan yang saklek, tetapi juga membagikan hidupnya sehari-hari... Bahkan kalau boleh jujur, justru cerita2 Bu Indarti yang sangat down to earth itulah yang dipakai Tuhan untuk memberkati kami para muridnya... Kami disuguhi berbagai kisah dan peristiwa dalam kehidupan Bu Indarti yang beraneka warna... Bagiamana pergumulannya sebagai seorang guru di sekolah favorit yang murid2nya cerdas2, bagaiman pergumulannya di keluarganya, bagaimana anak2nya, bagaimana imannya bertumbuh, semua diceritakan dengan sedemikian apik dan menarik sehingga menjadikan pelajaran agama Kristen di SMP 5 (waktu itu) menjadi sangat tidak membosankan... Saat Bu I

Tribute to lek Nono & Bu Guru Pike ^^

Gambar
Akhir2 ini hari2ku dipenuhi dengan kegiatan chatting ngalor ngidul yang didominasi oleh 2 orang sahabat dan teman yang terhitung baru kukenal... Senang sekali setiap kali aku menghabiskan waktuku dengan duduk di depan laptop sambil berhaha hihi melalui YM atau FB... ketakutan dan kegalauan pun menyingkir sudah saat aku mulai ngobrol dengan mereka... walaupun isi obrolan sering nggak mutu dan nggak berbobot, aku sangat senang menikmati hubungan persahabatan dan pertemanan yang unik dan menarik ini... karena, hey.... persahabatan yang sejati kan bukan dinilai dari banyaknya obrolan berbobot melainkan dari ikatan batin yang terjadi di antara para pribadi yang terlibat di dalamnya... hehe... Siapa sajakah teman2 yang paling sering aku ajak chatting akhir2 ini? Dua orang beruntung itu adalah: Lek Nono a.k.a. Cahyono Satriyo Wibawa dan bu guru Pike a.k.a. Susana Ike siapa, gitu... aku lupa nama lengkapnya... maaf, bu... Lek Nono ; teman dan sahabat yang biasa aku panggil dengan sebutan "

Perkataan Jujur dari Sahabat

Kejujuran terpahit lebih baik daripada kebohongan termanis. Itulah slogan yang pernah kubaca beberapa waktu yang lalu di televisi. Siapa pun pasti tidak suka dengan yang namanya kebohongan. Dan siapa pun juga pasti tidak suka dengan yang pahit-pahit. Tapi bagaimana jika kebohongan itu terasa manis sedangkan kejujuran itu terasa pahit? Mana yang kita pilih? Maunya sih memilih kejujuran yang terasa manis... tapi apa mungkin semua yang jujur dan terbuka itu rasanya manis dan enak didengar? Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar orang menyanjung-nyanjung orang lain dengan maksud tertentu. Semakin manis sanjungan itu, semakin busuk pula maksud yang tersembunyi di baliknya. Seperti ada pepatah mengatakan, ada udang di balik batu. Kita harus waspada dan tidak mudah tersanjung terhadap orang yang terbiasa bermulut manis karena manis di bibir belum tentu manis di hati. Justru sebaliknya, kita perlu buka telinga lebar-lebar terhadap perkataan jujur yang terdengar pahit dan kasar ya

Jawablah...

Gambar
Apa alasanmu bersahabat? Apakah hanya demi kepentingan sesaat? Apakah hanya karena menginginkan status? Apakah karena adanya kesamaan minat? Ataukah karena sesuatu yang lain? Sesuatu yang bernilai kekal, sesuatu yang membuat hatimu tergetar, sesuatu yang membuat hidupmu lebih hidup? Apakah arti sahabat bagimu? Apakah hanya sebagai teman ngobrol? Apakah hanya sebagai teman curhat? Apakah hanya sebagai teman untuk berbagi? Ataukah karena sesuatu yang tidak dapat dijelaskan, yang telah mengikatkan hatimu dengannya, sehingga jiwa kalian pun berpadu? Apa yang kauinginkan dari sahabatmu? Waktu yang selalu ada untukmu? Perhatian yang selalu diberikan? Pertolongan yang selalu ada? Atau apapun itu, engkau tidak peduli asalkan kalian tetap bersahabat? Apa yang sudah kamu lakukan untuk sahabatmu? Memberikan kembali apa yang sudah diberikan olehnya? Membalas semua kebaikannya? Menolongnya saat dia butuh pertolongan? Atau tidak peduli apapun itu, tetap menganggapnya sebagai

Don;t Worry, Be Happy!

Gambar
Don't worry, be happy! Begitu bunyi slogan suatu produk yang sering diiklankan di media massa. Sebuah slogan yang sangat bagus dan membangkitakn semangat. Aku yang sering dilanda ketakutan, kecemasan, dan rasa pesimistik yang akut ini memang harus senantiasa mendengar kata2 penguatan seperti itu... Jangan takut, jangan kuatir, jangan bimbang... Berusukacitalah, bergembiralah, bersemangatlah, jadilah kuat... Ya, kecenderunganku untuk menyendiri dan murung terus itu memang harus dihilangkan sedikit demi sedikit, diganti dengan kebiasaan baru yang membangun... Aku perlu belajar bersukacita dengan mereka yang bersukacita, bukan hanya menangis dengan mereka yang menangis... Aku perlu belajar untuk rileks, santai, dan enjoy aja dalam menjalani hidup ini... Aku perlu mendorong diriku untuk lebih banyak bersosialisasi dengan teman2, hang out bareng2, dan menghabiskan waktu yang berkualitas dengan mereka yang aku sebut sebagai teman... Kareana hidup ini terlalu indah dan berharga untuk dij

Sahabat Bagaikan Doraemon

Gambar
Pernah nonton Doraemon? Pasti tahu donk dengan tokoh animasi Jepang yang sangat terkenal dan melegenda ini... Doraemon yang datang dari masa depan untuk membantu Nobita supaya bisa sukses, Doraemon yang punya kantong ajaib berisi barang2 unik untuk membantu Nobita, dan Doraemon yang suka dorayaki tetapi paling takut sama tikus... Pastinya banyak yang mikir, enak ya kalau ada Doraemon... enak ya kalau punya Doraemon sebagai teman dan sahabat... apa-apa pasti diturutin... segala keinginan pasti terpenuhi... Dan langsung saja ada yang menyambar dengan mengatakan "itulah gunanya teman". Teman yang baik yang selalu menuruti keinginan kita, itulah yang selalu dinanti-nanti. Teman yang baik adalah teman yang selalu mengerti kita, mengerti semua kebutuhan kita, dan berusaha menolong kita apa pun yang terjadi. Hmmm... Benarkah demikian? Ada satu hal yang sering dilupakan. Saat Nobita mulai menyalahgunakan alat-alat Doraemon untuk kesenangannya pribadi, pasti ada konsekuensi logis d

Sahabat, Sang Penjaga Rahasia

Setiap orang pasti mempunyai rahasia. Entah itu tua, muda, laki-laki, perempuan, besar, kecil, semua tidak terkecuali. Rahasia bisa bermacam-macam. Ada rahasia perusahaan, rahasia hubungan, rahasia hati, dsb. Ke manakah rahasia-rahasia itu disimpan? Di dalam deposito? Di bawah bantal? Di buku diary? Ada banyak cara untuk menyimpan rahasia, tapi ada satu cara yang paling indah. Sederhana dan mudah saja. Bagikan saja rahasia itu kepada seseorang yang paling kita percayai yang dengan bangga kita sebut sebagai sahabat. Dengan berbagi rahasia, kita sebenarnya sedang menginvestasikan kualitas persahabatan yang bernilai sangat tinggi. Kepercayaan, itulah yang sedang kita investasikan. Kita akan belajar untuk mempercayai orang lain dengan setulus hati. Dan orang yang kita percayai pun akan menjaga kepercayaan itu dengan sekuat tenaga untuk membuktikan bahwa dia layak dipercaya. Rahasia yang dibagikan dan disimpan bersama akan memperkuat ikatan persahabatan yang ada. Ada semacam rasa memiliki

Judulnya Apa Ya? ^^

Hari ini aku nggak ke kampus... bukannya aku malas, tapi emang nggak ada kegiatan yang terlalu penting di kampus. Puji Tuhan, nilai ujian DVku sudah keluar dan aku dinyatakan lulus. Haleluya. Dengan demikian aku bakalan ikut magang besok tanggal 7 Desember bersama dengan teman2 satu gelombang. Wew... cepet bener ya? Perasaan baru kemarin deh rasanya aku ikut OSCE compre persiapan masuk koas... satu setengah tahun emang bukan waktu yang terlalu lama... Hari ini adalah hari yudisium di kampus, di mana kelulusan kami akan ditentukan dengan mengetok palu setelah dirapatkan oleh para kodik akademis yang terhormat. Sepengetahuanku, nilai2ku sudah pada masuk kecuali nilai anak dan DV terakhir kali aku tanyakan ke KPTU. Semoga hari ini semuanya sudah beres. Amin. Minggu depan aku sudah mulai masuk magang, belum tahu tempatnya di mana. Semoga dapat tempat yang nggak terlalu jauh, bisa dilaju, sehingga tiap malam aku masih bisa online di rumah. Karena aku sedang mengerjakan proyekku selanjutnya

Tuhanku Sahabatku

Ada satu sobatku yang setia Tak pernah Dia tinggalkan diriku Di waktu aku susah waktu ku sendirian Dia selalu menemano diriku NamaNya Yesus... NamaNya Yesus... Nama Yesus yang menghibur hatiku NamaNya Yesus... NamaNya Yesus... Nama Yesus yang menghibur hatiku Lagu di atas bercerita tentang satu Pribadi yang paling layak untuk disebut sebagai sahabat sejati. Siapakah dia? Siapa lagi kalau bukan Tuhan dan juru selamat kita, Yesus Kristus. Yesus datang ke dunia untuk memulihkan hubungan persahabatan antara TUHAN dan manusia. Dia datang menjadi Sahabat bagi siapa saja yang menerimaNya. Dan Dia telah menjadikan kita sahabat-sahabatNya yang terkasih dengan jalan mati di kayu salib menebus kita dari dosa-dosa kita. Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seseorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Dan perkataan itu telah dibuktikan sendiri oleh Tuhan Yesus melalui pengorbananNya yang nyata. Bersahabat dengan Tuhan berarti menjadi sahabat atau orang yan

Be A Friend

Siapakah yang layak untuk kita sebut sebagai sahabat? Siapa pun dia, tanpa terkecuali, pasti senang jika mempunyai seseorang yang dapat dipanggilnya sebagai sahabat. Sahabat bukan hanya status saja. Sahabat adalah pribadi yang sangat berharga. Barangsiapa mendapatkannya, seperti memperoleh harta yang sangat berharga. Oleh karena mahalnya, harta itu harus dijaga dengan sungguh-sungguh, jangan sampai rusak atau hilang. Demikian juga dengan sahabat. Siapakah sahabat-sahabat kita? Mereka adalah orang terdekat yang kita percayai dengan sepenuh hati. Dengan mereka, kita dapat membuka diri apa adanya tanpa perlu memakai aneka macam topeng. Sahabat yang baik akan selalu menerima kita apa adanya meskipun tidak membiarkan kita seadanya. Itu kata seorang temanku. Sahabat sejati selalu ada saat suka maupun duka. Mereka mampu tertawa saat kita tertawa dan menangis saat kita menangis. Apakah kita layak untuk mendapatkan sahabat? Kelayakan untuk mendapatkan sahabat tidak ditentukan oleh apa yang ke

Bersahabatlah...

Raihlah janji yang Tuhan beri Di dalam hatimu yang suci Seakan aku tak percaya harapan Dia beri dalam hidupku Kita s'lalu berdekatan Tak terasa kini kan berpisah Kesatuan hari yang terbuka yang membuat kita kuat Persahabatan kan kekal bila Yesus beserta Persahabatan tak kenal perasaan kecewa Sampai waktunya tiba pulang ke rumah Bapa waktu hidup tak panjang... Bersahabatlah... Syair lagu di atas adalah favoritku. Bercerita tentang persahabatan yang bernilai kekal. Persahabatan di mana Yesus diikutsertakan. Dalam persahabatan yang demikian, terdapat kesatuan hati yang terbuka yang semakin membuat pribadi-pribadi yang bersangkutan menjadi kuat. Aku pernah beranggapan bahwa persahabatan itu sama seperti hubungan pertemanan biasa, dapat berakhir sewaktu-waktu sehingga aku tidak berani berinvetasi terlalu banyak dalam persahabatanku. Tapi semua itu berubah semenjak aku mengenal Tuhan Yesus secara lebih mendalam. Aku belajar dan diajari bahwa di dalam Tuhan, tidak ada i

Sahabat... Bersahabat... Persahabatan...

Sahabat... satu kata yang sangat berarti dan penting. Manusia tidak dapat hidup sendiri. Ia membutuhkan minimal seseorang yang bisa disebutnya sebagai sahabat untuk bisa merasakan dan menikmati keindahan hidup. Dengan hadirnya seorang sahabat, hidup jadi terasa indah dan manis. Segala kabut duka dan kesedihan dapat sirna dengan kehadiran seorang sahabat dalam hidup kita. Sahabat adalah tempat yang tepat di mana kita dapat berbagi suka dan duka. Tanpa sahabat, hidup akan terasa sepi dan tidak berarti. Beban yang berat akan semakin terasa berat jika dipikul sendirian. Oleh karena itu, kehadiran seorang sahabat merupakan hal kunci dan penting. Bersahabat... kita diciptakan untuk bersahabat... bersahabat dengan TUHAN dan dengan sesama manusia, itulah dua hal yang harus kita lakukan supaya kita dapat senantiasa bersukacita dalam berbagai keadaan. Dengan bersahabat, kita menciptakan suasana kerajaan surga yang mulia dan penuh kasih di muka bumi. Bersahabat adalah kegiatan aktif yang yangme

Jogja-Kediri PP

Gambar
Perjalanan pergi pulang ke dan dari Kediri memang menyenangkan... Seru, tegang, tapi ada damai sejahtera yang melampaui segala akal yang memelihara sempurna hati dan pikiranku sehingga aku nggak merasa kuatir atau takut... Yang nyetir pulang pergi semuanya adalah Yoyo... Perjalanan pergi ke Kediri yang jadi navigator adalah bapak, aku cukup tidur manis di kursi belakang... karena navigatornya bapak yang nggak gitu tertarik dengan back sound full music, wal hasil sepanjang perjalanan Jogja-Kediri kami hanya ditemani oleh Suara Gondokusuman yang harus berulang-ulang menyanyikan satu album berulang-ulang... Bayangkan, selama kurang lebih 4 jam mendengarkan lagu2 yang sama terus menerus... Hehe... Karena aku tertidur, aku nggak tahu gimana kronologi perjalanan dari Jogja-Kediri... aku baru bangun setelah sampai Ngawi, terus tidur lagi sampai Kediri... Katanya pake acara nyasar segala... padahal dah pake GPS yang lumayan canggih lho... yah, maklum saja, sang sopir masih pemula.. tapi lumaya

Saat Cinta Datang Menyapa

Gambar
Ada tiga hal yang mengherankan aku, bahkan, ada empat hal yang tidak kumengerti: jalan rajawali di udara, jalan ular di atas cadas, jalan kapal di tengah-tengah laut, dan jalan seorang laki-laki dengan seorang gadis. (Amsal 30:18-19) Sama, aku juga tidak mengerti akan jalan kasih eros antara seorang laki-laki dan seorang perempuan. Cinta asmara yang tidak mengenal usia, kedudukan, pangkat, status sosial, dan berbagai atribut kemanusiaan. Siapa sebenarnya yang menggerakkan seseorang sehingga ia dapat mencintai orang lain yang bukan saudara, bukan keluarga, bukan siapa2nya sedemikian rupa? Misteri yang sampai sekarang masih belum terpecahkan olehku... Bagaimana jika cinta tiba2 datang menyapa? Haruskah ia dilawan, ditahan, ditangkal, ditengking, disangkal, atau sebaliknya, biarkan saja mengalir? Apa yang harus kita katakan dan sampaikan kepada Tuhan dalam doa apabila kita sedang terserang "sindrom jatuh cinta"? Pertanyaan2 yang masih belum bisa kujawab dengan tepat... ke manaka

Ayo Baca "All About Healing"

Gambar
Saat ini aku lagi membaca buku "All About Healing: 100 Permenungan Saat Bergumul Dengan Sakit" karangan mas Haryadi Baskoro. Bukunya lumayan tebel. Nggak begitu mahal. Terbitan Andi. Sampulnya dilatarbelakangi warna hijau dan ada gambar bunga dalam vas tanah liat. Cukup sederhana ya... Tapi isinya, wew... dahsyat!!! Cerita2 yang sebenarnya sudah tidak baru lagi, karena aku pernah juga membaca tulisan2 yang senada waktu SMA dulu... tapi tetep, semangatnya masih terasa... apalagi ini yang nulis adalah salah seorang kakak rohani yang sangat aku kagumi... kakak seperguruan juga.... hehe... Sudah cukup promosinya, sekarang mari membicarakan isinya sedikit... Dalam buku ini ditekankan akan pentingnya iman yang benar kalau ingin mengalami kesembuhan atau mukjizat ajaib dari Tuhan secara langsung... dan iman baru tumbuh kalo ada pendengaran akan firman Tuhan, tentu saja firman Tuhan yang hidup, yang segar, yang berfokus pada kebesaran Tuhan Yesus... Dalam buku ini juga dijelaskan bag

Yesus Cinta Anak2, Mimi Bagaimana?

Gambar
Tuhan Yesus sangat cinta pada anak2. Dia selalu menyambut mereka dan tidak pernah membuat mereka bersedih. Tapi kenapa ya, aku yang anak Tuhan ini sulit banget mengekspresikan sayang kepada anak2 kecil? Bukannya menyambut mereka dengan kata2 sayang dan pelukan yang hangat, aku hanya diam saja dan tidak melakukan apa2 yang berarti. Kalau anak kecilnya diam, aku juga diam tanpa mengajak mereka bersenda gurau. Kalau anaknya rame, aku baru bisa ikut rame, itu pun karena anaknya lebih aktif daripada aku. Doh... Padahal Tuhan Yesus pernah bilang kalau barangsiapa menyambut anak kecil sedemikian rupa dalam namaNya, berarti dia menyambut Tuhan Yesus sendiri. Berarti selama ini aku masih belum menyambut Tuhan Yesus sebagaimana mestinya dunk. Wadow... Harus bagaimana nih? Aku soalnya merasa garing dan kaku serta wagu banget kalau harus berhadapan dengan anak kecil. I know... I know... Aku harus mengesampingkan ego dan 'harga diriku'... Aku harus berani untuk terlihat bodoh demi Tuhan Yes

Beautiful Day

Pagi ini sebenarnya Tuhan sudah membangunkanku berkali-kali sejak dari jam 3 dini hari supaya aku punya waktu yang cukup banyak untuk bersekutu denganNya. Tapi dasar akunya sendiri yang malas, aku tidur lagi hingga baru bangun pada jam setengah 7. Kemudian aku mulai aktivitasku dengan kebiasaan bersaat teduh yang ala kadarnya. Firman yang aku baca mengingatkan aku akan kebesaran dan kemuliaan TUHAN semesta alam, Yehova Zebaoth. Terus setelah puas membaca, menulis, dan merenungkan firman, aku pun keluar dari kamar dan turun ke lantai bawah untuk menikmati hari baru yang Tuhan beri ini. Minum obat, makan hot dog, ngecharge HP, nyalain laptop, mulai online, dan mengganggu teman2... hehe... what a beautiful day!!! Hari ini aku gak ada rencana apa2 nih... mungkin kalo gak malas, aku mau ke kampus untuk nanya Pak Harto tentang nilai ujian DV, sudah keluar atau belum. Terus aku mau kerjakan tugas IKM yang sudah terbengkalai selama berminggu-minggu itu. Doh, malasnya aku ya... jangan ditiru, s

Boring Banget...

Gambar
Uh, bosannya... bingung mau ngapain aja habis ini... Help... help... help... rescue me...!!! Itu yang kupikirkan dan kurasakan saat aku nulis ini. Heran, kok bisa2nya ya aku merasa bosan sedemikian rupa? Padahal kondisiku sedang baik2nya, sedang fit2nya, dan sedang santai2nya. Aku punya buku untuk dibaca, bacaan untuk dipelajari, teman2 untuk diajak chatting atau ngobrol, kurang apa lagi coba? Atau hei... mungkin itu masalahnya. Aku bosan bukan karena apa yang nggak aku punyai melainkan aku bosan karena hal2 yang aku punyai. Aku sudah sedemikian terbiasanya dengan berkat2 Tuhan yang luar biasa ini sehingga kebosanan pun menyergapku tanpa ampun. Jadi inget bangsa Israel yang mengeluh kebosanan dengan mukjizat manna yang tiap hari mereka terima langsung dari Tuhan. Pada awalnya sih mereka antusias dan takjub karena belum pernah mendapati mukjizat makanan yang turun dari surga. Tapi karena tiap hari menghadapi hal yang sama terus-menerus, mereka pun bosan dan akhirnya mendukakan hati TUHA

I Hate Sinetron!!!

Gambar
Aku paling tidak suka dengan yang namanya sinetron, khususnya sinetron Indonesia sekarang ini. Yang ada hanya cerita yang berputar-putar tidak jelas tanpa benang merah yang bermutu tinggi. Cerita yang ditayangkan hanya seputar cinta segi sekian, pengkhianatan, balas dendam, rebutan harta, klenik, dan kalaupun ada adegan rohani seperti doa itupun doa yang cengeng dan sangat jauh dari yang namanya penuh iman dan keperkasaan. Sudah banyak sebenarnya yang memprotes dan keberatan dengan tayangan sinteron yang hanya membodohi masyarakat ini baik melalui berbagai media massa. Tapi kok ya tetap saja ada suka mengikuti sinetron2 nggak jelas itu. Dengan alasan rating yang tinggi, stasiun2 televisi swasta pun berlomba-lomba menayangkan terus-menerus sinetron2 yang semakin lama semakin ngawur dan nggak jelas lagi ceritanya. Semakin lama cerita yang ada semakin dipaksakan dan semakin tidak masuk akal. Kejadian2 yang sederhana didramatisir dengan sedemikian konyol dan wagunya. Kok ya masih pada nont

Hujan... Hujan... Hujan...

Gambar
Hujan... Dingin... Sejuk... satu lagi, romantis... ahai... hihi... ^^ Sudah beberapa hari terakhir ini Jogja tercinta, the city of God, diguyur hujan yang cukup deras dan lama... bisa pagi, siang, sore, maupun malam, tergantung keinginan sang pemberi hujan... Setelah sekian lama Jogja kepanasan dan kegerahan, akhirnya sekarang terasa juga sejuk dan dinginnya akibat hujan yang mengguyur... Hujan memang membawa berkah... suasana hati pun jadi ikut terbawa syahdu... Hujan lambang berkat... berkat Tuhan yang senantiasa tercurah bagi semua orang yang merindukanNya... Setiap kali hujan, aku seperti diingatkan akan satu hal... apakah itu? Saat hujan turun merupakan saat yang tepat untuk bersekutu dengan Tuhan secara pribadi... Kebetulan tadi lampu sempat mati sehingga aku nggak bisa online... maka daripada bingung dan ngelangut, aku pakai saja waktu yang ada untuk menyendiri di kamar mencari kembali wajah Tuhan... yah, meskipun nggak dahsyat2 amat seperti yang dulu2, aku merasa cukup terberka

Tribute to My Brother

Gambar
Saat aku menulis ini, kakakku Yoyo sedang sakit. Nggak tahu sebabnya apa. Ketika ditensi, tekanan darahnya sampai 131/85, sudah tergolong tinggi. Entah alatnya yang nggak valid, entah emang segitu tekanan darahnya. Ibuku bilang, keturunannya mbah Kasmolo emang punya bakat tekanan darah tinggi. Ibuku salah satunya. Tadi pagi aja ditensi sampai 170an. Wew... kuq bisa begitu ya? Ini namanya berkat atau kutuk? Ibuku menolak menyebutnya sebagai kutuk. Tapi menurutku, segala jenis penyakit keturunan itu termasuk kutuk yang harus diputus, entah dengan cara apa. Kalau berupa penyakit metabolik seperti diabetes, hipertensi, dkk, maka cara termudah adalah dengan memodifikasi gaya hidup dan tetap bersandar pada TUHAN dan hikmatNya. Kalau berupa alergi atau hipersensitivitas, cara termudah adalah dengan menghindari faktor2 pencetus. Kalau berupa penyakit aneh yang secara medis nggak ada penjelasannya, maka cukup didoakan dalam nama Tuhan Yesus. Intinya, mencegah itu lebih baik daripada mengobati.