Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2015

Memetakan Kehidupanku dalam-Nya

Ini bukan tentang aku sebenarnya. Ini adalah tentang Dia dan pekerjaan-Nya dalamku. Apa yang sedang kupersiapkan untuk hari ini adalah langkah kecil bagi keberhasilan rencana-Nya yang mulia. Hidupku adalah proyek-Nya yang sudah sangat cermat dipersiapkan bahkan sebelum dunia dijadikan. Semenjak aku ada dalam hati dan pikiran-Nya, saat-saat ini sudah terancang dengan amat rapi. Jemari tangan-Nya dengan sabar menenun dan merenda setiap detil dalam aspek kehidupanku. Tujuannya adalah hal yang begitu indah dan mulia. Detik ini adalah mata rantai yang terjalin dalam benang merah maksud tujuan itu. Siapakah yang bisa menceritakan gambaran besar pekerjaan-Nya dari awal sampai akhir? Aku hanyalah satu noktah kecil yang rapuh namun dipakai-Nya untuk melengkapi mahakarya yang abadi itu. Tanpa aku pun sebenarnya Dia tetap bisa berkarya. Tapi entah mengapa Dia tetap memilih untuk menyertakanku dalam keagungan karya tangan-Nya. Yang aku tahu hanyalah bahwa Dia baik dan berbuat baik, maka jiwaku m

Sekali Lagi Tentang Belajar

Saat aku sedang menuliskan tulisan ini, aku sedang duduk di kursi belajar. Tepatnya di depan meja belajar hasil rancangan Mas Cah. Meja belajar kali ini sangatlah unik dan spesial. Terbuat dari kayu (tidak tahu namanya) kekuningan, sederhana, namun sangat nyaman. Buku-buku beraneka tema tersusun dengan rapi di rak-rak yang menghiasi meja tersebut. Lampu belajar tergantung di sisi kiriku, menerangi dengan optimal sehingga mataku dapat membaca dengan nyaman. Inilah tempat ternyaman untuk belajar di rumah Cahaya. Membicarakan meja belajar membuatku ingin berbagi cerita tentang proses belajarku. Aku memahami proses dan kegiatan belajar sebagai duduk di depan meja belajar untuk membaca buku pelajaran dan menulis sesuatu. Bayangan aku yang sedang asyik duduk menulis di meja belajar itu sudah terpatri sejak aku kecil dulu. Bagiku, saat-saat ternyaman dan terasyik itu adalah saat sedang belajar. Di situ aku bisa hanyut larut dalam asyiknya menjelajah dunia ide (meminjam istilah Plato) dan se

Refleksi Hasil Belajar Seminggu

Setelah sukses dengan kesibukan  seminggu penuh makna, aku mau sedikit merefleksikan apa saja yang kulalui. Bagaimana aku bisa menyelesaikan semua hal tersebut? Sederhana saja, yaitu dengan melakukan perencanaan sebelum bekerja. Aku menuliskan apa saja yang akan kulakukan hari itu dan batas waktu penyelesaiannya. Setelah menuliskannya di secarik kertas, aku mengerjakannya satu per satu dengan penuh perhatian dan semangat. Kemudian, aku membubuhkan tanda centang pada poin atau item yang telah selesai kukerjakan. Rasanya sangat menyegarkan, sangat jauh dari jenuh karena rutinitas. Aku sama sekali tidak merasa sedang melakukan hal-hal rutin yang menjemukan. Sebaliknya, semua hal yang kukerjakan serasa penjelajahan jiwa yang sangatlah menarik. Banyak hal yang singgah dalam benakku yang sedang dalam modus pembelajaran. Dengan menumbuhkan dan menggelorakan semangat belajar, segala hal yang kukerjakan berubah menjadi bahan pelajaran. Aku yang tidak suka atau alergi dengan istilah 'beker

Semangat, Hasrat, dan Minat

Aku harus bersyukur kepada Tuhan, sang sumber ide dan semangat. Berkat anugerah-Nya yang tak terkira dan tak terduga, aku dimampukan untuk mengatasi kecemasanku  dengan cara-cara yang kreatif. Berkat anugerah-Nya pula, aku boleh mengalami dan merasakan yang namanya determinasi dan usaha, ketekunan dan daya juang, di samping doa dan keberserahan total pada-Nya. Singkat kata, ora est labora , demikian istilah yang selalu kuingat dari Pendalaman Alkitab para dokter RS Bethesda dulu. Bukan hanya ora et labora , melainkan ora est labora . Artinya kurang lebih begini, doa yang melandasi setiap kerja, atau kerja yang dinafasi oleh doa. Setiap kerja yang kita lakukan dengan sepenuh hati itu adalah wujud nyata dari doa yang sungguh-sungguh. Seminggu ke depan sudah kuatur jadwal kegiatanku dengan penuh pertimbangan. Ada tenggat waktu dan target yang mesti kupenuhi. Aku mesti mengatur waktu dan energi dengan pas untuk dapat mengerjakan hal-hal berikut ini secara sangkil dan mangkus: melakuka

Ngobrol dengan Bu Yohana

Hari-hari ini aku merasa hidupku berjalan dengan penuh makna. Maksudnya adalah tidak ada waktu yang berlalu dengan sia-sia. Setiap tindakan dan pekerjaan yang kulakukan terasa penuh semangat dan energi. Mungkin ini efek dari membaca habis dengan seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya buku Myelin  karya Rhenald Kasali. Lebih dari itu, aku pun menjadi lebih kreatif dalam berkata-kata. Hal ini diaminkan oleh bu Yohana Martini, perawat senior di RS Bethesda, pagi menjelang siang hari ini. Pagi tadi, saat aku sedang asyik membaca-baca E-book, Bu Yohana menyela. Ia mengajakku ke ruang pertemuan F untuk membantu menyusun Root Cause Analysis (RCA) temuan Tim PKRS berkaitan dengan pengisian form edukasi dan informasi.  Dua masalah temuan Tim PKRS dicari akar masalahnya kemudian dicari langkah koreksi dan pencegahannya. Di situlah ide-ide kreatifku muncul. Bahasa dan kosakata yang kupakai terasa sangat berenergi. Aku cenderung mengusulkan hal-hal sederhana yang memotivasi dan mengi