Merinding Saat Main Piano
Dengan dipenuhi semangat kasih, pada hari Minggu tanggal 11 Mei 2014, aku mengiringi jemaat Brayat Kinasih memuji TUHAN di kebaktian bahasa Jawa. Sudah kesekian kalinya aku mengiringi pujian jemaat di sana. Brayat Kinasih adalah keluarga besar rohani yang kupilih bersama Mas Cah sejak akhir tahun lalu (2013). Tidak salah kami memilih jemaat ini sebagai tempat kami berakar, bertumbuh, dan berbuah menjadi berkat. Kembali ke topik mengiringi pujian. Aku sedang belajar mengembangkan sikap yang benar saat bertugas melayani TUHAN. Aku belajar untuk tidak bergantung pada rasa merinding yang kerap terjadi saat aku main piano/kibor. Rasa merinding itu aku asosiasikan dengan urapan TUHAN yang mengalir menjamah setiap hati jemaat yang memuji-Nya. Namun, rasa merinding itu terjadi di luar diriku. Bisa saja aku tidak ikut terjamah oleh-Nya meskipun semua jemaat mungkin telah merasakan hadirat-Nya. Aku tidak mau begitu. Jauh lebih indah jika aku pun terhanyut dalam aliran kasih TUHAN meskipun ada ra...