Melawan Arus
"Karena aku melawan arus. Kalau mereka ke timur, aku ke barat. Kalau mereka ke barat, aku ke timur," begitu kata Pak drg. Dyak Widoyoko saat kutanyai mengapa dan bagaimana ia bisa mereformasi budaya kerja selama menjadi kepala Puskesmas.
Pak Yoko, demikian aku dan Pak Cahyono biasa memanggilnya, adalah pensiunan kepala Puskesmas Piyungan yang masih aktif berpraktek mandiri dan sering berinteraksi asyik dengan Pak Cahyono. Maklum, teman akrab sejak tahun 1990-an. Obrolan asyik yang isinya daging seputar manajemen kesehatan itu tiba-tiba saja terjadi tadi sore di Rumah Cahaya saat Pak Yoko berkunjung untuk urusan audio mobilnya bersama Pak Cahyono. Sembari Pak Cahyono asyik mengutak-atik audio mobil, aku asyik mendengarkan dan menyadap ilmu manajemen gratis setara 2 SKS kuliah MMR dari Pak Yoko.
Pak Yoko adalah pribadi yang revolusioner. Sebagai dokter gigi yang menjadi kepala Puskesmas (pertama kali di Indonesia saat itu ada dokter gigi yang menjadi kepala Puskesmas), ia mampu membumikan standar mutu pelayanan kesehatan ke seluruh anak buahnya. Dengan pendekatan yang logis melalui briefing rutin (baca: ngajak ngobrol) agar anak buahnya semua mengerti tugas dan pekerjaan masing-masing dan mencapai target yang diharapkan, alih-alih "hanya" apel rutin tanpa makna, Puskesmas yang dipimpinnya mampu memperoleh sertifikasi ISO.
Jiwa dan semangat seperti Pak Yoko ini sangat diperlukan di Indonesia, khususnya dalam bidang manajemen pelayanan kesehatan seperti rumah sakit agar bisa bertahan, maju, dan unggul. Berani menjadi diri sendiri yang otentik meskipun pada awalnya sering dapat cibiran dan ditertawakan, namun 10 tahun kemudian barulah tampak bahwa konsep-konsep pemikiran yang sering dipresentasikan Pak Yoko itu menjadi nyata dan dipahami oleh para pendengarnya.
Berani menjadi diri sendiri yang otentik dan berjiwa revolusioner itulah kunci yang kita butuhkan untuk membumikan standar mutu pelayanan di rumah sakit maupun fasilitas pelayanan kesehatan tempat kita bekerja. Sudah semestinya itu bisa terjadi asal ada niat dan konsistensi. Pak Yoko di lingkungan pegawai negeri saja bisa, mestinya di lingkungan swasta lebih bisa lagi. Bukan hanya semangat cari cuan dan memoles tampilan luar saja yang digaungkan, melainkan juga semangat meningkatkan mutu pelayanan harus digelorakan. Asal ada visi yang jelas dan membakar semangat, tidak mustahil untuk diwujudkan. Jadi, siap melawan arus, nakama? ^^
Komentar