Sabar
Kasih itu sabar (1 Korintus
13:4a)
Bahasa
Inggris dari kata sabar kita kenal sebagai patient.
Bukan kebetulan bahwa kata ini, patient,
berkorelasi atau berhubungan dengan kata “pasien” dalam konteks rumah sakit. Kita
mengenal kata “pasien” sebagai orang yang mempercayakan dirinya untuk diperiksa
oleh dokter, untuk mengetahui apakah dirinya sehat atau sakit. Kegiatan yang
paling jamak kita jumpai diakukan oleh pasien adalah menunggu. Entah itu
menunggu waktu untuk diperiksa, menunggu dipanggil perawat, menunggu hasil
pemeriksaan, menunggu waktu rawat inap, menunggu kapan diperbolehkan pulang
oleh dokter, dan lain sebagainya. Dalam kegiatan menunggu itulah diperlukan apa
yang dinamakan sebagai ‘sabar’. Sabar menunggu. Sabar menanti kepastian.
Bukan
hanya pasien yang memerlukan kata ‘sabar’ dalam keseharian mereka. Para perawat
pun sangat akrab dengan kata ini. Mereka harus sabar saat dikomplain atau
digerutui pasien yang sudah kehilangan kesabaran dalam menunggu. Mereka harus
pula sabar saat berhadapan dengan dokter yang tidak simpatik manakala disapa
atau dikonsuli (dimintai pertimbangan mengenai masalah medis). Dokter pun tidak
luput. Dokter harus sabar menghadapi para pasien yang lambat mengerti
keterangan yang mereka sampaikan. Belum lagi jika dikejar ketakutan manakala
terjadi kesalahan tindakan, karena zaman sekarang masyarakat sudah pintar dan
cerdas sehingga para dokter dituntut untuk lebih bijaksana dalam bersikap.
Lalu,
apa yang seharusnya kita lakukan? Mari kita berkaca pada teladan Tuhan kita
Yesus Kristus. Ketika Ia disiksa dan disalibkan, pernahkah kita dapati—baik di
dalam Alkitab maupun dalam film seperti The
Passion of The Christ—Tuhan Yesus mengeluh atau berteriak kesakitan? Tidak,
bukan? Sebaliknya, Ia selalu bersikap sabar. Segala kesakitan dan kepedihan
ditanggung-Nya sendiri dengan sabar. Ya, sabar. Bagaimana dengan keseharian
kita? Setiap kali ada orang—entah itu dokter, perawat, pasien, atau pekarya
lainnya—yang bersikap kurang simpatik kepada kita, marilah kita bersikap sabar
seperti Tuhan Yesus telah memberi teladan luar biasa itu. Ya, sabar...
KASIH ITU SABAR
IA SABAR MENANGGUNG
SEGALA SESUATU
(disampaikan oleh dr. Mimi ketika
membawakan renungan pagi di poliklinik rawat jalan Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta
hari Rabu, 20 Februari 2013)
Komentar