Mendengarkan Sekitarku Sehari-hari

Setiap hari dari pagi sampai siang, aku berada di tempat yang riuh rendah dengan celoteh orang-orang yang sedang sibuk mengerjakan sesuatu. Ada yang sibuk dengan kertas, alat tulis, komputer, telepon, radio, dan ada pula yang sibuk bercakap-cakap secara sambil lalu. Suasana yang terbangun dari semua kegiatan itu begitu beragam, tidak selalu sama setiap hari, tapi rata-rata cukup 'normal' untuk ukuran kantor. Terkadang, suasana dapat pecah menjadi penuh canda tawa yang menyegarkan berkat celoteh cerdas tapi wagu dari seseorang yang ditanggapi pula secara 'bodoh' oleh orang lain. Namun, tidak jarang suasana terasa membosankan karena masing-masing tenggelam dalam kesibukannya dan praktis memutuskan tali kasih antar manusia yang berdampingan secara fisik.

Aku mendapati ada berbagai jenis manusia yang bekerja di sekelilingku. Ada yang sungguh-sungguh bekerja dengan dedikasi tinggi apapun motivasinya, ada yang melalaikan tugas pokok fungsionalnya dengan melakukan kesenangan pribadinya, ada pula yang hanya ingin terlihat sibuk karena tidak ingin makan gaji buta. Masing-masing orang punya kepribadian dan karakter yang unik pula. Ada yang terbuka dan mampu berkomunikasi efektif dengan siapa pun juga, ada yang tekun tapi kaku dalam pergaulan, ada yang kapasitasnya biasa-biasa saja tapi punya kecerdasan emosi tingkat tinggi, ada pula yang tidak pernah puas dengan apa pun yang terjadi. Yang manakah diriku? Hehe, rahasia.

Dari berbagai obrolan yang kudengar, (maklum--pendengar lihai), aku sering sekali mendengarkan percakapan sambil lalu para amatir yang mencoba berdiskusi panas mengenai masalah-masalah bangsa negara, sistem dunia, dan tidak lupa: gosip. Karena masing-masing hanya memaparkan apa yang sudah terwartakan di media, aku hanya diam saja tanpa perlu banyak menimpali setiap lontaran pernyataan itu. Diskusi itu lebih sering bernada minor pesimis mengenai kondisi terkini tanpa ada cetusan brilian dan optimis menganai solusinya. Seolah, semua berlomba terlihat yang paling mengetahui masalah dengan memaparkan hal-hal negatif yang mereka ketahui. Padahal, semakin banyak perkataan sia-sia itu malah semakin menunjukkan kualitas pribadi masing-masing. Dengan mendengarkan secara seksama, sedikit banyak aku jadi tahu seperti apa kepribadian orang-orang di sekitarku.

Pada awalnya, aku agak terganggu dengan komentar-komentar negatif yang begitu masif bertubi-tubi menyambangi telingaku  yang sangat sensitif ini. Namun seiring berjalannya waktu, aku belajar untuk bersikap lebih cuek. Aku belajar menikmati setiap percakapan yang terjadi meskipun mungkin aku tidak setuju dengan sikap dan pernyataan yang dilontarkan. Bagaimanapun juga, aku ingat bahwa nguda rasa itu adalah salah satu cara katarsis jiwa yang cukup efektif bagi orang-orang yang letih lesu dan berbeban berat. Karena suasana kantor cenderung monoton dan membosankan, maka dapatlah ditolerir apabila para pekerjanya mengumbar perkataan untuk mengusir kejenuhan itu. Di samping itu, aku yang membanggakan kemampuan mendengar yang menurutku di atas rata-rata ini (cieee cieeee ^^), justru semakin  terasah dalam mendengar dan mengontrol emosi manakala mendengarkan curhat publik yang penuh dengan amanat penderitaan itu. Syukur-syukur, jika tabungan emosi dan kognisiku sudah cukup, aku akan ikut urun rembug dalam perbincangan seru sehari-hari itu untuk menciptakan atmosfer kreatif yang optimis.

Mungkin apa yang kulakukan ini masih sangat kecil nilainya. Ya, hanya mendengarkan tanpa banyak komentar, apa sih istimewanya? Di mata manusia, mungkin hal itu hanyalah satu iota makna dari berjuta-juta potongan puzzle kehidupan yang tersusun bak mozaik. Tapi, aku percaya dan optimis, bahwa iota kecil ini pun menyumbangkan sesuatu yang bermakna bagi kehidupan. Bukankah hal-hal  besar itu berawal dari hal-hal kecil yang kita lakukan sehari-hari? Dan, bukankah Dia selalu memperhatikan sekecil apapun yang kita lakukan? Maka, aku pun berbesar hati bahwa yang kulakukan ini tidaklah sia-sia, pasti ada manfaatnya, entah apa itu. Sekian tulisanku kali ini... ^^

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kasta

Doa bagi Kota Tercinta

Yehova Zebaoth, TUHAN semesta alam.