Tugas Manusia Pilihan-Nya yang Beradab: Menulis Sejarah
Tuhan adalah Allah yang berdaulat penuh atas jalannya sejarah apa pun di dunia ini. Segala yang terjadi itu adalah kehendak Allah, rencana-Nya sejak semula, dan tidak ada satu pun yang gagal, semua ada dalam genggaman tangan-Nya. Termasuk di dalamnya adalah sejarah dunia secara global, regional, nasional, dan lokal. Tidak ada satu titik pun di mana Allah tidak hadir dan turut campur bekerja. Peristiwa-peristiwa yang dahsyat dan katastropik, itu semua ada dalam kedaulatan Allah. Tidak ada yang namanya kebetulan atau peristiwa acak. Allah sudah mengatur semua hal, besar maupun kecil, sedemikian rupa seturut detil rancangan-Nya. Maksud dan tujuan semua hal itu terjadi dalam sejarah adalah untuk kesenangan dan kemuliaan Allah sendiri, Sang Mahakuasa.
Salah satu "tugas" manusia adalah menjadi bagian dari sejarah yang telah, sedang, dan akan terus dibuat. Bisa sebagai pelaku, saksi, pencatat, dan penafsir sejarah. Manusia yang beradab adalah yang mau dan mampu bertanggung jawab mempelajari dan memaknai sejarah dengan segenap yang ada pada dirinya. Dengan demikian, manusia yang beradab akan mampu memberikan arah dan makna dalam perjalanan kehidupannya baik itu sebagai pribadi, anggota keluarga, anggota masyarakat, berbangsa, bernegara, dan warga global. Manusia yang memiliki kesadaran tinggi akan posisi dan perannya dalam arus sejarah kehidupan ini, tentu tidak terlepas dari campur tangan Tuhan yang menjadikan dan membentuknya, akan lebih banyak memiliki wawasan dan sikap adil terhadap sesama dan lingkungannya.
Sebagai manusia yang ditempatkan dalam ruang dan waktu tertentu dalam sejarah, sudah menjadi nalurinya untuk mencari tahu dan menyelidiki "sangkan paraning dumadi" atau "apa-mengapa-untuk apa" ia hidup dan ada. Sebagai bagian dari warga negara dan bangsa Indonesia, juga sebagai bagian dari warga kerajaan Allah di bumi yang dipanggil untuk mewartakan Injil/kabar baik sesuai yang tertulis dalam Alkitab, maka sudah menjadi tugas dan tanggung jawab kita orang pilihan-Nya untuk terus-menerus menggali dan mempelajari nilai-nilai kebenaran Firman. Kebenaran itulah yang menjadi filter kita dalam memandang dunia sekitar, khususnya dalam konteks hidup sebagai warga negara Indonesia yang majemuk secara jasmani dan rohani. Dengan memahami sejarah berbangsa dari kaca mata Firman Tuhan, kita akan memiliki sikap yang konsisten yaitu eksklusif dalam pengajaran iman dan inklusif dalam sosial kemasyarakatan.
Sikap konsisten itu akan nampak dalam laku kita secara formal maupun informal saat berinteraksi bersama-sama dengan orang lain, dalam kelompok kecil maupun besar. Dalam menyepakati sesuatu untuk tujuan bersama, konsistensi sikap akan nampak saat dibutuhkan pertimbangan dan pemikiran yang arif bijaksana, terutama saat diperhadapkan dengan situasi dilematis atau memerlukan kompas moral yang jelas. Setiap keputusan yang diambil berasal dari kejernihan nilai, dan bukan dari motivasi atau kepentingan yang tidak murni, yang semuanya itu terbuka untuk diuji oleh semua pihak. Keputusan yang dilaksanakan dan berdampak luas akan menjadi catatan sejarah yang semakin menentukan karakter bangsa, yang terdiri dari manusia-manusia bebas dan bertanggung jawab yang berkontribusi di dalamnya.
Ujung dari semua proses yang panjang dan penuh perjuangan itu adalah terwujudnya keadilan yang bisa dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia. Sejarah yang ditulis dengan baik dan mengikuti kaidah yang benar, akan memberikan manfaat yang besar bagi kesejahteraan bangsa, baik itu secara langsung maupun tidak langsung. Sehingga, penting bagi kita, manusia-manusia pilihan-Nya, untuk terus menerus belajar dan menggali kebenaran, yaitu Firman Allah yang tertulis dalam Alkitab, sebagai pegangan saat melakukan penggalian sejarah suatu unit/ organisasi/ institusi/ apa pun agar motivasi kita selalu terjaga dalam prosesnya.
Sebagai contoh adalah penulisan sejarah RS Bethesda berdasarkan internalisasi nilai dan pengalaman internal civitas hospitalia yang akan dikerjakan. Pastikan motivasinya murni untuk menggali data dan fakta, serta memaparkan hasil penggalian dan pemaknaan itu apa adanya. Tujuannya adalah menjaga semangat sebagai rumah sakit "pitulungan" seperti yang telah ditanamkan oleh para "founding fathers". Sehingga, secara langsung maupun tidak langsung, penulisan sejarah tersebut akan berdampak strategis membawa RS Bethesda ke arah yang sesuai dengan visi misi utama yaitu "menjadi rumah sakit pilihan yang bertumbuh dan memuliakan Allah".
Komentar