Pujian Kemenangan
Saat aku di kamar mandi sore ini, aku nyaris jatuh dalam
pikiran-pikiran negative nan suram. Begini ceritanya. Kilasan-kilasan bayangan
tentang ketidakmampuan dan ketidakberdayaanku jika tanpa Mas Cah menyerangku
dengan diam-diam, terslamur di antara ‘suara’ pikiranku. Maka, kuambil cara
seorang konvergen untuk menangkalnya. Aku ucapkan kebenaran firman-Mu dengan
bersuara sampai telingaku mendengar. Aku ucapkan firman-firman-Mu yang
menyatakan bahwa Engkau selalu besertaku, bahwa dalam-Mu aku cakap menanggung segala
perkara, bahwa Engkaulah gembalaku. Kemudian pujian iman dan pengagungan
kunaikan dengan teguh dan mantap sehingga bayangan-bayangan negative itu tidak
merasuki pikiranku. Sambil mandi keramas, sambil memuji dan menyembah-Mu dengan
bahasa manusia. Aku merasa sedang memenangkan pertempuranku karena kukenakan
selengkap senjata-Mu berjubahkan pujian. Dahsyat! Terima kasih, Bapa. Haleluya!!!
Kesimpulanku
hari ini:
·
Ada
waktu untuk berpikir secara konvergen, ada waktu untuk bepikir secara divergen.
·
Ada
waktu untuk mendengar, ada waktu untuk berbicara.
·
TUHAN
membuat segala sesuatu indah pada waktunya.
Komentar