Anugerah dalam Luka, Sebuah Renungan
Hari Jumat pagi, 17 Oktober 2025 kemarin, aku membawakan renungan firman Tuhan di instalasi rehabilitasi medik RS Bethesda, tempatku bekerja. Dan inilah yang kusampaikan.
Filipi 3:1-16
3:1 Akhirnya, saudara-saudaraku, bersukacitalah dalam Tuhan.(3-1b) Menuliskan hal ini lagi kepadamu tidaklah berat bagiku dan memberi kepastian kepadamu. 3:2 Hati-hatilah terhadap anjing-anjing, hati-hatilah terhadap pekerja-pekerja yang jahat, hati-hatilah terhadap penyunat-penyunat yang palsu , 3:3 karena kitalah orang-orang bersunat, yang beribadah oleh Roh Allah, dan bermegah dalam Kristus Yesus dan tidak menaruh percaya pada hal-hal lahiriah. 3:4 Sekalipun aku juga ada alasan untuk menaruh percaya pada hal-hal lahiriah. Jika ada orang lain menyangka dapat menaruh percaya pada hal-hal lahiriah, aku lebih lagi: 3:5 disunat pada hari kedelapan, dari bangsa Israel, dari suku Benyamin, orang Ibrani asli, tentang pendirian terhadap hukum Taurat aku orang Farisi, 3:6 tentang kegiatan aku penganiaya jemaat, tentang kebenaran dalam mentaati hukum Taurat aku tidak bercacat. 3:7 Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. 3:8 Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus , 3:9 dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan. 3:10 Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, 3:11 supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati. 3:12 Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena akupun telah ditangkap oleh Kristus Yesus. 3:13 Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan : aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, 3:14 dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus. 3:15 Karena itu marilah kita, yang sempurna, berpikir demikian. Dan jikalau lain pikiranmu tentang salah satu hal, hal itu akan dinyatakan Allah juga kepadamu. 3:16 Tetapi baiklah tingkat pengertian yang telah kita capai kita lanjutkan menurut jalan yang telah kita tempuh.
Luka kolektif bangsa Indonesia
September Adalah bulan paling “sakral” bagi saya. Bukan
karena tanggal lahir saya di bulan September. Tapi ada peristiwa penting yang
menjadi ingatan kolektif bangsa Indonesia, yang terjadi di akhir bulan
September atau awal Oktober tahun 1965…
Fatherless generation
Awal bulan Oktober 2025 ini, harian Kompas mengangkat tema
tentang “fatherless” di Indonesia. Seperlima anak Indonesia berpotensi alami
fatherless…
Tidak ada yang namanya kebetulan
Semua yang tampaknya absurd dan nggegirisi itu bukanlah
kejadian acak atau kebetulan. Tidak ada yang lepas dari tangan Tuhan. Semua ada
dalam rencana-Nya. Sudah masuk dalam rancangan-Nya sejak sebelum dunia
dijadikan…
·
Tuhan pakai semua itu untuk menyatakan
kemuliaan-Nya
Ingat Roma 8:28 Ã
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan 1 j bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil k sesuai dengan rencana l Allah.
·
Cerita keluarga Ã
bukan lagi “mengapa, Tuhan?” tetapi menjadi “untuk apa, Tuhan?” (Tuhan pasti
selalu punya maksud dan tujuan)
·
Cerita mental health à setiap orang, termasuk saya,
rentan dan berisiko untuk mengalami isu kesehatan mental… Lalu bagaimana?
·
Anugerah Ã
Dalam Filipi 3 yang sudah kita baca di awal tadi, kita semua diingatkan bahwa
pengenalan akan Yesus Kristus, Tuhan kita, itu lebih mulia daripada semua hal
yang sudah pernah kita lalui…
o
Ayat 1 Ã
bersukacita dalam Tuhan… ada kepastian yang diberikan
o
Ayat 2-3 Ã
Hati2 terhadap pengajar2 palsu… kita beribadah oleh Roh Allah, bermegah dalam
Kristus Yesus, tidak menaruh percaya pada hal2 lahiriah
o
Ayat 4-6 Ã
keunggulan2 lahiriah Paulus
o
Ayat 7-8 Ã
Paulus menganggap semua keunggulan tsb sampah karena pengenalan akan Kristus
Yesus lebih mulia dari semuanya…
o
Ayat 9 Ã
kebenaran karena percaya kepada Kristus itu adalah anugerah Allah
o
Ayat 10-11 Ã
pengharapan yang pasti akan hidup kekal setelah kematian karena mengenal Yesus
Kristus yang telah bangkit dari kematian
o
Ayat 12-14 Ã
Sikap hati Paulus saat hidup setelah mengenal Kristus… tidak cepat puas…
melupakan apa yang telah di belakang, mengarahkan diri kepada yang di hadapan…
berpengharapan akan hadiah surgawi…
o
Ayat 15-16 Ã
ajakan untuk terus belajar semakin memahami Allah melalui firman-Nya
Jika kita ada saat ini di sini, dan sampai bisa percaya
bahwa Yesus Kristus Adalah Tuhan dan juru selamat kita, itu Adalah anugerah
Allah semata-mata. Jika kita masih hidup saat ini, itu bukan kebetulan. Tuhan
pasti sudah menetapkan rencana-Nya dalam hidup kita masing-masing.
Allah setia meskipun kita tidak setia
Seperti pujian yang kita nyanyikan, Allah itu setia. Dia
yang telah memulai, Dia juga yang menjaga apa yang telah dimulai-Nya itu sampai
pada kesudahannya.
·
Roma 8:28
·
Pertanyaan pribadi:
Apakah kita sungguh-sungguh yakin dalam hati kita, bahwa
Yesus Kristus Adalah Allah dan juru selamat yang telah mengorbankan diri-Nya
disalib untuk menggantikan / menebus dosa kita, sehingga kita tidak lagi berada
di bawah murka Allah namun sebaliknya, beroleh hidup kekal? Apabila ada yang
belum, segeralah percaya. Bagi yang sudah, bersyukurlah dan muliakanlah Allah
dalam hidup kita. Amin.

Komentar