Momentum: Orientasi Karyawan Baru, Saat Kesempatan Bertemu Kesiapan
Hari ini, Jumat 10 Oktober 2025, aku menggantikan dr. Novi selaku ketua Komite Mutu Rumah Sakit (KMRS) menyampaikan materi orientasi tentang peningkatan mutu rumah sakit kepada para karyawan baru RS Bethesda Yogyakarta. Pengalaman yang menyenangkan bagiku. Dengan persiapan yang cukup karena materi presentasi tinggal memakai buatan dr. Novi, dan dengan masukan praktis dari Pak Yohanes Eko selaku koordinator HRD, aku merasa sangat mantap dan cukup percaya diri. Berbekal ilmu dan pengalaman tentang mutu yang kumiliki, aku berbagi pengetahuan kepada teman-teman karyawan baru yang terdiri dari para dokter umum, perawat, farmasi, dan staf non klinis lain.
Selain mengenali audiens, perlu juga pengenalan akan diri sendiri. Sejauh ini, aku mengenali diriku yang cenderung soft spoken dan tidak terlalu ekspresif. Kekuatanku adalah membaca mikro ekspresi dan merasakan suasana hati para audiens. Sehingga, secara intuitif aku bisa mengetahui kapan saatnya melakukan kontak mata, memancing pertanyaan, melontarkan guyonan ringan, sembari mengecek ombak seberapa besar para karyawan baru ini antusias dengan materi yang kusampaikan.
Aku mencontohkan situasi yang sering dihadapi di ruangan rawat inap, rawat jalan, farmasi, dll dan kukaitkan dengan contoh-contoh indikator mutu yang ada di RS Bethesda. Misalnya, indikator nasional mutu (INM) yang berjumlah 13 itu kujabarkan satu per satu secara konkret dengan bahasa yang mudah dipahami. Aku menekankan pentingnya upaya perbaikan dan peningkatan mutu terus menerus untuk setiap indiaktor yang sampai saat ini belum pernah tercapai targetnya. Aku dorong para karyawan baru untuk punya jiwa pembelajar, berani bertanya ke atasan atau senior, dan mengutamakan keselamatan pasien sebagai prioritas utama. Staf klinis maupun non klinis kulihat betah menyimak pemaparanku dari awal sampai akhir. Bahkan, para perawat muda yang duduk di barisan depan ada yang gembira dan berbinar-binar matanya saat kujelaskan tentang pentingnya melakukan cuci tangan dalam lima momen, melakukan identifikasi pasien sesuai standar, melakukan upaya pencagahan risiko pasien jatuh, dll.
Tidak hanya para perawat yang kujangkau. Para dokter bangsal, apoteker, dan bahkan staf IKL dan bagian umum pun kuberi contoh praktis tentang indikator mutu yang sangat terkait dengan tugas profesi dan pekerjaan mereka sehari-hari. Para dokter bangsal kupaparkan tentang pentingnya kelengkapan asesmen awal medis yang tepat waktu dan pengisian lembar medis awal untuk keperluan penjaminan biaya. Apoteker aku beri contoh pentingnya pencapaian indikator mutu waktu penyiapan obat yang jika tidak tercapai, akan berimbas pada komplain pasien. Para staf non klinis IKL dan bagian umum aku beri contoh pentingnya menjaga lingkungan rumah sakit tetap bersih dan aman dari genangan air yang berisiko membuat terpeleset jatuh.
Pembelajaran yang sangat baik hari ini adalah: "momentum terjadi saat kesempatan bertemu kesiapan". Aku merasakan betul bahwa momen orientasi pagi ini sungguh menyenangkan dan enjoyable. Semoga para karyawan baru dapat beroleh manfaat dan kenyang dengan pemahaman yang mencerahkan. Akhirnya, aku sangat bersyukur dan berterima kasih kepada semua pihak yang telah menjadikan momen asyik ini terjadi. Selanjutnya, sejarah yang akan membuktikan. We are history in the making.

Komentar