Sekedar Melamun Sehabis dari Cilacap

Habis pulang dari Cilacap nih kemarin Jumat... nggak banyak yang bisa diceritakan... aku sangat2 payah dalam mengejar kompetensi... buku locku masih banyak kosongnya, terutama di kolom kompetensi klinis yang seharusnya kuisi dengan apa2 yang sudah kulakukan selama aku stase kemarin... Huh, menyebalkan... begini to rasanya jadi orang yang bodoh itu... nggak bisa apa2 dan nggak bisa diandalkan oleh siapa saja... jadi nggak pe de an bawaannya... hu uh... mau belajar pun rasanya malas karena sudah merasa kalah sebelum berperang... sudah ah, aku males nulis tentang hal ini... Mari ganti topik...

Dari sekian banyak hal yang kuhadapi selama stase di Cilacap kemarin, hanya ini yang paling berkesan dan membuatku merasa eksis... yaitu di bagian persahabatan dan pertemanan... aku ke Cilacapnya sekelompok dengan Adnan, Indri, dan Dayat... meskipun nggak ada satupun dari mereka yang seiman denganku, aku cukup merasa senang dan tenang karena aku minimal nggak sendirian dan nggak merasa ditinggalkan... Adnan yang lucu dan setia kawan... Indri yang agak galak tapi bertanggung jawabg meskipun harus ribut terus dengan cowoknya tiap hari via telepon... dan Dayat yang bersemangat banget menjalani koasnya...

Meskipun aku nggak kompeten dan lebih banyak diamnya, mereka nggak ada yang komplain atau mengeluhkan sikapku... selama aku nggak pato sampai menyulitkan mereka, sepertinya semua bakalan fine2 aja... yang jadi masalah adalah bagaimana nanti kalau sudah memasuki minggu2 akhir menjelang ujian sementara kompetensiku masih nol besar... Hmmm... jiwa oportunisku kembali merasa tertantang, bagaimana aku bisa melewati lubang jarum bedah ini dengan sukses.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kasta

Doa bagi Kota Tercinta

Yehova Zebaoth, TUHAN semesta alam.