Percikan Inspirasi: Dua Meskipun

Ada dua percikan inspirasi yang aku dapatkan hari ini sembari mencuci perkakas di dapur. Pertama, meskipun aku belum atau bahkan tidak pernah bisa merumuskan tujuan hidupku dengan tepat dan terperinci, aku akan tetap terus melakukan apa saja di hadapanku dengan hati yang antusias dan gembira. Itu berarti meskipun sampai akhir hayat aku akan terus meraba-raba, aku akan tetap menikmati rutinitas hidup sehari-hari karena itulah yang dikehendaki TUHAN. Aku tetap bersyukur karena meskipun mungkin aku tidak akan tahu persis apakah panggilan hidupku itu, aku tidak terjebak dalam ketidaksadaran massal dalam pekerjaan sehari-hari. Setidaknya, aku masih sempat 'eling lan waspada' akan siapa diriku dan ke mana seharusnya aku berada. Setidaknya, naluri elangku tidak terninabobokan oleh atmosfer lingkungan ayam.

Kedua, walau aku mendapat perlakuan kurang menyenangkan dan sering terkecewakan, aku akan tetap memandang bahwa TUHAN itu baik. Aku tidak akan latah dalam merenungkn kebaikan TUHAN. Aku akan memikirkan sungguh-sungguh dalam hal apa saja kebaikan TUHAN dinyatakan secara spesifik. Misalnya, meskipun di rumah dan di tempat kerja aku merasa kurang cakap dan menjadi ganjalan hati bagi sekelilingku, aku akan tetap optimis karena TUHAN masih memberiku kesempatan untuk belajar, bertumbuh, berubah, dan berbuah. Mungkin ini  bakalan tidak mudah dan sering muncul pada saat yang tidak tepat menurutku. Tapi, aku akan berusaha untuk disiplin meskipun harus menerjang rasa tidak nyaman. Akan tiba saatnya TUHAN mengujiku. Jika saat itu tiba, aku sudah siap.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kasta

Doa bagi Kota Tercinta

Yehova Zebaoth, TUHAN semesta alam.