Tentang Yayan

"Mbak kan kaya... Mbak kan pinter..." gitu kata Yayan setiap kali Yayan main ke rumah. Awal2nya sih biasa saja dan sedikit tersanjung, tapi lama2 risih dan nggak enak setiap kali Yayan bilang begitu. Risih karena aku merasa nggak layak untuk disebut pinter dan kaya... karena yang kaya itu orang tuaku, dan aku dah nggak merasa pinter lagi... kenapa sih Yayan selalu bilang begitu? Mungkin karena pengaruh orang tuanya yang selalu menekankan kepadanya bahwa Yayan itu nggak sekaya orang tuaku dan nggak sepinter aku dan kakakku... betapa sempit pengertiannya... kenapa nggak ditekankan sama Yayan bahwa kekayaan itu bukanlah semata-mata banyaknya uang atau materi dan kepinteran itu sama dengan hasil usaha kerja keras untuk mencapa tujuan? Kenapa bisa begini? Duh, Tuhan, gimana aku bisa ngasih tahu Yayan ya supaya dia nggak lagi melontarkan kalimat2 inferioritas yang nggak membangun diri sendiri dan orang lain itu? Hmmm... Aku juga nggak suka kalo Yayan sudah mulai membandingkan dirinya sendiri dengan orang lain karena aku menangkap kesan sombong dan nggak mau kalah yang tidak sehat... apalagi saat Yayan cerita soal Jose yang puji Tuhan berprestasi di sekolahnya... kenapa Yayan nggak bisa sekedar memberikan pujian yang tulus sih? Seberapa sulitnyakah itu mengakui prestasi orang lain dan turut bersukacita bersama orang lain? Hmmm... Besok lagi, kalo Yayan main ke rumah, aku akan kasih tahu supaya setidaknya Yayan bisa ngerti dikit.... dikiiiiit aja bahwa kekayaan dan kepinteran bukanlah segala-galanya untuk menilai kehidupan... Help me God... amin...

Komentar

yoyoimut mengatakan…
yayan karo bruno
Yohana Mimi mengatakan…
bruno ra digawa
yoyoimut mengatakan…
kok ora digawa?
Yohana Mimi mengatakan…
lha embuh... takon yayan...
yoyoimut mengatakan…
apane sing lha lho

Postingan populer dari blog ini

Kasta

Doa bagi Kota Tercinta

Yehova Zebaoth, TUHAN semesta alam.