Refleksi Setelah Reuni SD

Kemarin habis reuni SD. Rame. Seru. Beribu kenangan berkelebat melintas di kepala. Teman-teman sudah banyak mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Semuanya telah menemukan tempatnya masing2. Nggak nyangka ternyata teman2ku SD keren2 semua. Padahal dulu aku begitu mengunderestimate mereka semua. Aku yang bodoh. AKu terlalu berpaku pada prestasi akademisku sendiri sehingga aku tidak memperhatikan hal2 penting di sekitarku. Begitu banyak yang aku lewatkan. Begitu banyak hal yang membuatku merasa menjadi orang yang miskin, buta, dan telanjang. Memang aku yang terlalu bodoh waktu itu. Aku pikir dengan prestasi akademis yang gemilang, aku telah menjadi orang yang pintar. Aku memang haus pengakuan akan kepandaian (waktu itu). Tanpa aku sadari, aku telah terjebak pada kebodohan dan kesalahan sistem pendidikan. Bukannya menjadi pintar yang sepintar-pintarnya, aku hanya menjadi budak niai-nilai akademis. Aku semakin menjadi tidak tenang karena harus senantiasa mempertahankan prestasi (baca: nilai2 bagus). Teman2 yang punya prestasi yang gemilang pun aku anggap sebagai saingan. Benar2 tidak sehat ya... Benar2 rugi... Benar2 menyengsarakan...

Syukur pada Tuhan, aku disadarkan setelah lulus dari SD... melalui perjalanan hidup yang tidak singkat, melalui peristiwa2 kelam dan dahsyat, melalui kejadian2 besar dan kecil, kebodohanku itu dikikisNya dan digantikan dengan hikmat surgawi... Bahwa hidup bukan sekedar matematika, bahwa hidup itu lebih dari sekedar mengejar nilai, bahwa hidup itu begitu berharga... Aku benar2 bersyukur pada Tuhan karena aku seperti diajari secara khusus akan arti kehadiran teman dan sahabat yang sejati...mereka bukanlah saingan atau musuh yang harus dikalahkan (dalam dunia akademis) melainkan mereka adalah rekan sekerja yang dapat menjadi kawan dalam kehidupan sehari-hari... Melalui kesepian dan kesendirian, aku disadarkan akan pentingnya memiliki dan menjadi sahabat yang baik... Thank God...

Kembali ke reuni SD... aku mendapati bahwa dirikulah sebenarnya yang paling bodoh dan malang di antara semua teman2 SD... aku masih mendapati bahwa diriku inilah yang paling kaku dan pendiam di antara semuanya... betapa miskinnya pengalamanku... betapa butanya mataku... betapa aku tidak punya apa pun untuk dibanggakan.... tapi aku bersyukur aku masih merasa diterima dan dimiliki oleh teman2 SDku itu... Mereka seolah tidak peduli akan keegoisanku dan kesombonganku di masa yang telah lalu... Mereka tetap menyambutku seperti layaknya teman yang sudah lama tidak ketemu... Mereka tidak ambil pusing meskipun aku tidak bisa apa2... Sekali lagi syukur pada Tuhan... I really apreciate them... makasih buat teman2 yang begitu luar biasa ini...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kasta

Doa bagi Kota Tercinta

Yehova Zebaoth, TUHAN semesta alam.