Keluargaku Komunitasku

Tuhan Yesus sungguh baik. Hari ini aku sungguh merasakan kasih dan kebaikanNya yang tiada taranya itu. How come? Begini ceritanya... Waktu aku sama Yoyo mau njagong ke sebelahnya Among Rogo di mana resepsi pernikahannya mbak Dina, anaknya BU In, digelar, tiba2 HPku berbunyi nyaring "tut tut tut tuuuut...". Kukira siapa, ternyata Om Ganis yang woro2 mengabarkan kabar penting dari Kotabaru.

Begini bunyi SMSnya:
"Yoyo en mimi adi2mu soko jakarta magelang solotigo do teko neng kotabaru kok ratok tiliki... ayo tok jak dolan wae saiki" (Yoyo & Mimi, adik2mu dari Jakarta, Magelang, Salatiga, pada datang di Kotabaru, kok nggak ditengok? ayo diajak main saja sekarang)
Dengan sigap, aku jawab SMS tersebut demikian:
"Sik bar njagong manten" (Sebentar, habis njagong manten).

Dan setelah negosiasi yang cukup alot, kami pun sepakat untuk njagong manten sampai semua urusan selesai baru kemudian mampir ke Kotabaru. Singkat cerita, kami selesai njagong manten dan segeralah pergi ke Kotabaru untuk bertemu dengan sanak keluarga yang sudah menanti-nanti. Ternyata memang benar sudah berkumpul adik2 sepupu dari seluruh penjuru pulau Jawa. Mereka sudah lapar dan nggak sabar untuk menikmati jajan malam bersama-sama. Tanpa banyak ba bi bu, kami semua berangkat dengan mengendarai dua mobil, innova dan grand livina menuju tempat jajan favorit Suryo dan Anggit, bakmie Pak Kumis yang jaraknya cuma saknyukan dari rumah simbah di Kotabaru. Dan di sinilah aku merasa Tuhan menyapaku dengan hangat dan ramah.

Aku sudah lama tidak merasakan kebersamaan dengan keluargaku khususnya dengan keluarga dari pihak bapak, entah karena kesibukan yang menggila atau karena alasan yang cukup bodoh, malas. Ternyata, aku merasakan hal yang selama ini terlewatkan dari mata hatiku yang sedang rabun. Apa itu? Tidak lain dan tidak bukan adalah kasih, hal yang sangat sederhana. Aku merasakan penerimaan tanpa syarat dan kehangatan cinta kasih dalam keluarga yang sanggup menyembuhkanku dari penyakit lamaku yaitu kesepian dan cemburu buta. Aku seperti dibukakan oleh Tuhan akan indahnya hubungan yang mesra antara bapak-anak, ibu-anak, suami-istri, kakak-adik, dsb melalui makan2 bersama ini. Aku merasakan indahnya kehidupan surgawi melalui kegiatan sederhana yang kami lalui bersama malam ini. Tidak ada kata-kata yang bisa melukiskan apa yang aku rasakan selain kata: dahsyat, luar biasa, manis, lembut, dan kekekalan.

Aku sungguh bersyukur untuk malam ini. Sungguh. Sayang sekali aku tidak mampu melukiskan semuanya secara rinci dan detil melalui tulisan ini. TApi tidak mengapa. Setidaknya aku telah mencoba yang terbaik yang aku bisa.

Besok rencananya kami mau main lagi bersama-sama setelah latihan koor Sangkakala. Mungkin kami mau ke Salatiga mengunjungi Om Yoyok dan keluarga. Entahlah. YAng penting suasana kebersamaan dan kasih yang sejati dalam keluarga masih terasa. Thank God for Your blessing to my family.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kasta

Doa bagi Kota Tercinta

Yehova Zebaoth, TUHAN semesta alam.