Maaf dan Syukur

Maafkan saya, Prof... saya tidak mengerjakan tugas sampai tuntas... seharusnya saya melakukan semua yang prof katakan dengan sebaik-baiknya... bukan demi mengejar kompetensi, bukan demi nilai, melainkan demi kebaikan saya sendiri... demi hidup saya sendiri... meskipun nantinya saya nggak akan jadi dokter yang praktek klinis, pastilah semua yang saya pelajari selama koas ini sedikit banyak berguna di kemudian hari... yang jelas, semua ini berguna untuk merendahkan hati saya dan mengasah ketekunan saya... sekali lagi, maafkan saya, Prof...

Itulah sekelumit kata2 permohonan maaf yang seharusnya aku sampaikan buat Yth. Prof Taryo... Tadi gara2 telat waktu ketemu dengan beliau, mungkin beliau jadi nggak berkenan, aku dan teman2 sekelompok (Rasco, Dilla, Dewang) mendapat tugas untuk mengumpulkan darah, urin, dan feses pasien masing2 dan hasil analisisnya disampaikan besok pagi jam tujuh... Karena hari ini ada pedsos dan tutorial, maka waktu efektif yang ada pun jadi banyak berkurang untuk mengejar target dari Prof Taryo tersebut... meskipun sudah dibantu oleh chief residen bangsal yang baik hati, kami tetap saja tidak bisa memenuhi harapan... betapa memalukan dan mengecewakannya kami ini... terutama aku, yang cuma bisa mengekor dan membeo saja... aku yang nggak kreatif dan nggak punya inisiatif ini... betapa menyedihkan dan memalukan kerajaan Surga saja... sudah ah mengeluhnya... aku mau membalik keadaan...

Aku bersyukur aku masih diberi kesempatan untuk mengejar ketertinggalanku yang keterlaluan ini... Aku bersyukur mendapat bimbingan (meskipun minus bombongan) dari dokter residen yang terhormat... Aku bersyukur mendapat teman2 sekelompok yang rajin2 dan pintar2... Aku bersyukur diberi kesempatan untuk mengejar kompetensi meskipun aku banyak gagal dan salahnya... Aku bersyukur, Tuhan masih begitu baik dan sabar padaku meskipun aku sering melalaikan komitmenku... Pokoknya apapun yang terjadi, aku mau terus dan terus bersyukur...

Dan tulisan kali ini akan aku tutup dengan sebuah pujian lama favoritku...

Bersyukur selalu
bagi kasihMu
di dalam hidupku
Takkan kuragu
atas rencanaMu
tuk masa depanku

Sbagai Bapa yang baik
takkan pernah Kau meninggalkanku
Sbagai Bapa yang sangat baik
takkan pernah Kau melupakanku

Kukan menari dan bersuka
karnaMu oh Yesusku
dan kukan minum airMU
bagai rusa rindu selalu
Kuhidup dalamMu
dan hidupMu di dalamku
oh Yesusku....
Kau sangat kucinta...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kasta

Doa bagi Kota Tercinta

Yehova Zebaoth, TUHAN semesta alam.