Panggilan untuk Mendengar

Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: "Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"
Yesaya 6:8

Ya, ini aku, Bapa. Aku terpanggil untuk menjadi penyambung lidahMu di lingkungan sekitarku. Meskipun risikonya besar, aku mau penuhi panggilanMu atasku. Panggilan yang spesifik yang tidak kuasa kutolak. Aku merasa terpanggil untuk menjadi pendengar bagi mereka yang butuh didengarkan. Mereka yang menangis dalam hati dan tidak tahu lagi harus bagaimana. Aku terpanggil untuk ikut merasakan apa yang mereka rasakan, Bapa. Karena hanya inilah yang bisa kulakukan, mendengarkan. Aku tidak tahu harus berkata apa kepada mereka, Bapa. Aku hanya punya telinga dan hati untuk mendengarkan keluhan-keluhan yang tak terucapkan. Aku tahu dan percaya ini karuniaMu. Karunia untuk mendengarkan. Mungkin tampak seperti suatu kelemahan atau kekurangan. Tapi aku percaya, Engkau pakai "kelemahan dan kekurangan" itu menjadi kekuatan dan kelebihan. Aku percaya, peran kecilku di dunia ini dapat menyumbang kontribusi yang dahsyat bagi kerajaanMu.

Terima kasih, Bapa. Waktu ini sungguh indah. Aku mau terus kembangakan talenta, kapasitas, dan kepekaanku akan pimpinanMu, Roh Kudus. Aku bawa seluruh beban, pergumulan, dan doa bagi mereka yang berbeban berat hanya kepadaMu, Bapa... Demi namaMu, Tuhan Yesus... aku berdoa... Haleluya... Amin!!!!!!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kasta

Doa bagi Kota Tercinta

Yehova Zebaoth, TUHAN semesta alam.