Kemenanganku

Aku sebenernya capek, tapi tidak boleh dan tidak mau mengeluh.
Tidak mau menyalahkan diri sendiri maupun orang lain.
Tidak hendak menyalahkan keadaan.
Aku kan sudah berketetapan hati.
Aku kan sudah mengampuni.
Aku tahu aku sedang diuji.
Masih lumayan gampang sih 'soal ujian' nya.
Tapi aku hampir saja gagal.
Hampir saja melarikan diri lagi.
Untung tidak jadi.
Untung aku ditolong Tuhan.
Mentalitas pemenang mengalahkan mentalitas korban.
Meskipun ada sedikit rasa nggak nyaman di hati, aku harus tetap maju.
Aku tidak mau berhenti.
Karena aku tahu bahwa apa yang kulakukan ini tidaklah sia-sia.
Ada upah yang menantiku di surga.
Ada sukacita abadi yang menantiku di sana.
Jadi, buat apa menyesali diri?
Tidak ada gunanya.
Aku tinggalkan semuanya itu.
Aku buang semua panas hati itu.
Aku padamkan kemarahan yang tidak membawa kepada kebenaran.
Hidupku terlalu indah untuk kuhabiskan dengan marah-marah.
Aku lepaskan pengampunan.
Aku nyalakan api kasih.
Karena kasih itu sabar dan murah hati.
Aku tidak menyimpan kesalahan orang lain.
Aku memberkati mereka-mereka yang seolah-olah merugikanku secara material maupun nonmaterial.
Haleluya.
^^

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kasta

Doa bagi Kota Tercinta

Yehova Zebaoth, TUHAN semesta alam.