Kebetulan?
Bukan suatu
kebetulan aku berada di sini saat ini. Bukan suatu kebetulan aku menuliskan
semua ini. Bukan suatu kebetulan tulisan ini dapat sampai dibaca oleh orang
lain. “Bukan suatu kebetulan” bukanlah suatu jargon yang omong kosong. Semuanya
ada dasarnya. Semuanya ada alasannya. Ada alasan mengapa aku dilahirkan di
dunia ini. Ada alasan mengapa aku terlahir di keluargaku yang sekarang. Ada alasan
mengapa aku masih hidup sampai sekarang. Ya, semua hal ada alasannya.
Aku tidak
habis pikir. Mengapa aku sampai bisa percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan
juru selamatku? Bagaimana bisa aku terlahir dalam keluarga yang sudah Kristen
bahkan sejak generasi kakek dan nenek buyutku? Apa maksud Tuhan di balik
semuanya? Cuma sekedar kebetulan yang acak? Tentu tidak. Tentu bukan kebetulan.
Tentu bukan sembarangan.
Adalah sangat
sia-sia dan fatal sekali kalau aku sampai mempercayai kebohongan bahwa aku ini
hanyalah kejadian yang acak dan tanpa ada maksud tujuan tertentu. Adalah sangat
absurd dan mustahil apabila kejadianku yang dahsyat dan ajaib ini dibilang
sebagai kecelakaan kosmik yang tidak disengaja. Adalah bodoh dan tidak masuk
akal jika aku ada tanpa keberadaan Oknum Pencipta.
Aku diciptakan
dengan kesadaran seperti ini pasti karena Sang Pencipta punya maksud khusus.
Suatu tujuan yang spesifik. Sekali lagi untuk menegaskan bahwa aku ada bukanlah
sebagai suatu hal yang kebetulan belaka. Bahkan lebih lagi. Di dunia ini tidak
ada yang namanya kebetulan atau kejadian acak. Semua sudah diatur dengan
presisi yang sangat sempurna oleh Sang Arsitek Agung.
Jadi,
tidak ada alasan untuk bersikap bodoh atau menjadi seorang fatalis yang awam yang hanya bisa bingung saja
tanpa mencari tahu kebenaran apa di balik semua yang terjadi di dunia ini. Ada amin?
(ditulis oleh Mimi Imut di Pelem Kecut pada hari Selasa, 3
Februari 2009 di buku Kiky krem kotak-kotak ^^)
Komentar