Syukur untuk Kemampuan Berempati dan Mendengarkan
Pada suatu pagi hari yang sejuk di sebuah kamar di Rumah
Kemuliaan TUHAN di daerah Pelem Kecut, seorang putri kerajaan Sorga sedang
duduk tenang bersama sang Sahabat sekaligus Kakak Sulung terkasih. Mereka
sedang mengobrolkan hal-hal kecil sampai besar seperti yang biasa mereka
lakukan bersama-sama. Sungguh suatu pemandangan yang indah dan terasa damai
serta nyaman sekali. Yuk kita intip bersama apa yang sedang mereka kerjakan sekarang.
^^
Sista Mimi : selamat pagi, Bro JC, kakak
tersayang! Apa kabar? ^^
Bro JC : selamat pagi juga, sista
Mimi, adek terkasih! Kabar baik, luar biasa, tansah binerkahan, sae-sae… ^^
hehe, bagaimana dengan dirimu?
Sista Mimi : wah lengkapnyooo… itu kan semua
trade mark-ku dalam menjawab pertanyaan standar kesopanan… ^^
Bro JC : hehe… suka-suka dunk,
gak ada yang melarang… ^^
Sista Mimi : hehe… aku juga sama dengan-Mu,
Mas Bro… itu semua karena anugerah-Mu… kalau nggak ada Engkau, sudah jadi apa
aku ini? Mungkin aku sudah terdampar di pulau terpencil di negara
antah-berantah entah di mana…
Bro JC : hehe… lebay ah… ^^
Sista Mimi : ^^ Mas Bro ini gaul juga ya,
tahu dari mana istilah ‘lebay’? Pasti sudah keranjingan nonton televisi, ya? ^^
Bro JC : hehe… ^^
Sista Mimi : ^^ pasti Mas Bro juga tahu
istilah ‘alay’ ^^
Bro JC : ^^
Sista Mimi : Mas Bro, Mas Bro…
Bro JC : iya, dek sis, dek sis…
Sista Mimi : mau ngobrol apa lagi ya? Habis
ide nih… hehe… ^^
Bro JC : apa ya? (ikut-ikut mikir
tapi tetep sambil nyengir ^^)
Sista Mimi : aku mau bersyukur aja ah…
Bro JC : bersyukur buat apa, dek
sis? ^^
Sista Mimi : buat semuanya…! Buat keluarga,
buat hidupku yang berharga, buat kesempatan bersaksi-melayani-bersekutu, dan
lain sebagainya yang tidak dapat kusebutkan satu per satu karena saking
banyaknya ^^
Bro JC : ^^
Sista Mimi : terima kasih buat karunia dan
passion untuk menjadi seorang pendengar yang baik, Mas Bro…
Bro JC : ^^
Sista Mimi : semalam aku baru menyadari
betapa luar biasanya menjadi seorang pendengar yang baik itu, Mas Bro…
Bro JC : ^^
Sista Mimi : sepanjang perjalanan pulang dari
RS Bethesda, aku mendengarkan uneg-uneg ibuku mengenai dinamika kehidupan kerja
dan manajemen di lingkungan RS Bethesda, ladang-Mu itu…
Bro JC : ^^
Sista Mimi : aku baru ‘ngeh’ bahwa selama ini
aku sudah menjadi seorang pendengar yang baik, Mas Bro… dan betapa luar
biasanya menjadi seorang pendengar yang baik… aku sedikit banyak jadi mengerti
prinsip-prinsip konseling yang benar… ^^
Bro JC : ^^
Sista Mimi : aku mendengarkan terus dan
menikmati mendengarkan semua uneg-uneg yang dicurahkan dengan bebas tanpa
hambatan mental itu… kemudian aku membayangkan situasi yang dihadapi oleh orang
yang curhat itu, bagaimana jika aku berada dalam posisinya… aku terus menjaga
hati tetap online dengan hati-Mu, Mas Bro… hasilnya, aku bisa menanggapi dengan
tepat dan benar setiap curhatan orang yang kudengar… aku tidak mengompori
maupun menghakimi… luar biasa, Mas Bro… luar biasa!
Bro JC : ^^ (dua jempol)
Sista Mimi : Mas Bro, Mas Bro…!
Bro JC : Iya, dek sis, dek sis…
^^
Sista Mimi : satu lagi kelebihan atau sisi
positif dari diriku yang juga baru ‘ngeh’ kusadari sedemikian dahsyat dan luar
biasanya… ^^
Bro JC : apakah itu, dek sis?
Sista Mimi : itu adalah… kemampuan untuk
berempati… ^^
Bro JC : ooo, em-pa-ti… ^^
jelaskan, dek sis… Mas Bro-mu ini pingin kamu ceritain… ^^
Sista Mimi : begini, Mas Bro… ^^ aku baru
menyadari bahwa kemampuanku untuk berempati ini sepertinya di atas rata-rata…
^^
Bro JC : o ya? ^^
Sista Mimi : iya, Mas Bro! Nggak percaya? ^^
Bro JC : percaya… percaya… ^^
Sista Mimi : hehe, makasih, Mas Bro! You’re
always the best! ^^
Bro JC : lanjut!!! ^^
Sista Mimi : ok, lanjut… begini… dengan
kemampuan mendengar dan berempati yang ada padaku ini, aku jadi tahu lebih
banyak tentang orang lain daripada mereka tahu tentang diri mereka sendiri…
hmmm… sepertinya begitu sih… ^^ nek aku salah, mohon dikoreksi, ya, Mas Bro! ^^
Bro JC : tenang… tenang… ^^
Sista Mimi : hehe… ok, aku dah tenang
kok… ^^ yang aku heran, kemampuan ini
sebenarnya sudah ada padaku sejak dahulu kala, Mas Bro! Tapi entah kenapa baru
aku sadari dengan pasti saat ini bahwa kemampuan sederhana namun dahsyat itu
merupakan karunia rohani khusus yang Engkau anugerahkan kepadaku… wew… how
amazing! ^^ Thanks, Mas Bro! You are beautiful… beautiful… beautiful… Kamu
cantik, cantik dari hati-Mu (menyanyikan refrain salah satu lagu hits dari
Cherry Bell) ^^
Bro JC : ^^ sip… sip… ^^
Sista Mimi : jadi, Mas Bro, aku kembali
mengucap syukur yang tiada terhingga untuk kesadaran ini… terima kasih, Mas
Bro… ^^
Bro JC : ^^ sama-sama, dek sis…
terima kasih juga sudah menyadari hal penting tersebut… ^^
Sista Mimi : so, what next? Apa lagi nih misi
kita selanjutnya? ^^
Bro JC : tenang… sabar… nanti
juga tahu kalau dah waktu-Ku… ^^
Sista Mimi : woke deh! ^^
Bro JC : ^^
And the story goes… Mas Bro dan dek sis melanjutkan
pergaulan mereka yang indah dan mesra penuh dengan atmosfer surgawi yang
diwarnai nuansa iman, pengharapan, dan kasih yang sempurna… tidak ada lagi
ketakutan yang merongrong… hilang semua duka lara… sirna semua galau dan
bimbang… siapa mau ikut? ^^
(ditulis di kamar Mimi Imut di Pelem Kecut pada hari Jumat,
tanggal 20 Juli 2012 pada pagi menjelang siang hari yang sejuk)
Komentar