Teman Sejati
Kembali aku duduk di depan meja belajarku yang nyaman.
Maksud hati hendak menuliskan sesuatu yang penuh makna. Tapi sepertinya belum
ada cukup embusan inspirasi dari Sang Sumber. Tidak mengapa. Akan aku tuliskan
apa pun yang terlintas di kepalaku.
Aku
sedang merindukan teman-teman lamaku. Entah kenapa aku tiba-tiba memikirkan
mereka. Aku ingin sekali bermain dan ngobrol-ngobrol bersama mereka. Jadi
teringat beberapa waktu yang lalu, saat aku sedang kosong sehingga manikku
kambuh dengan suksesnya. Teman-temanku berdatangan ke rumahku dan kami
menghabiskan waktu-waktu yang berkualitas bersama-sama. Apa aku harus manik
lagi supaya mereka datang kembali? Tidak, kan?
Aku
sekarang mempunyai teman-teman baru yang mengiringi langkah kakiku di rimba
raya koas ini. Meskipun belum terlalu akrab seakrab teman lama, aku bersyukur
karena kehadiran mereka setidaknya mampu mencerahkan hari-hariku yang tadinya
nampak kelabu. Aku bersyukur karena akhirnya lembah kekelaman itu berubah
menjadi lembah pujian. Setiap hari saat aku berangkat ke tempat koas, aku
selalu menanamkan dalam hati bahwa aku sedang berjalan ke Rumah Tuhan.
Memikirkan hal itu setidaknya dapat meringankan bebanku. Haleluya.
Bicara
tentang teman, aku selalu diingatkan bahwa aku selalu mempunyai Satu Teman
Sejati yang tidak pernah meninggalkan maupun mengecewakanku. Siapa lagi kalau
bukan Sang Sumber, Bawa Surgawi, Yesus Kristus sendiri? Aku adalah manusia yang
paling beruntung dan sudah selayaknya bersyukur akan kebenaran ini. Teman-teman
boleh datang silih berganti dan meninggalkan kenangan manis maupun pahit.
Tetapi, Teman Sejati itu selalu ada bersama-sama denganku saat suka maupun
duka, 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Kurang apa lagi, coba? Dan, aku ingin
semua orang mengalami apa yang kualami bersama-Nya ini. Amin….
(ditulis oleh Mimi Imut di Pelem Kecut pada hari Sabtu, 31
Januari 2009 ^^)
Komentar