Peaceful Mind--Once Upon A Time In Wonosari

Akhirnya kelegaan itu tiba. Istirahat. Entah bagaimana, aku akhirnya merasa tenang dan damai kembali. Meskipun tidur siangku nggak terlalu nyenyak, kualitas tidurku menurun, aku sekarang bangun dengan perasaan segar dan pikiran yang jernih. Kubaca-baca kembali tulisan-tulisanku sebelumnya yang kutulis waktu aku lagi kalut dan gak tenang. Kudapati bahwa Tuhan sungguh baik. Tuhan bekerja menenangkanku dan menyadarkanku bahwa aku nggak pernah ditinggalkanNya seorang diri. Bahkan ketika aku merasa amat sangat tidak nyaman dan tidak enak hati. Tuhan selalu ada besertaku. Imanuel. Haleluya. Kalimat-kalimat inspiratif dari Max Lucado di buku Just Like Jesus telah mencelikkan mata batinku. Aku disadarkan bahwa apa pun yang kupikirkan dan kurasakan, Tuhan tahu. Saat aku merasa sangat tidak nyaman seperti tadi pagi, Tuhan juga tahu. Dia pun turut merasakan. Dan dia memahaminya. Benar apa kata Max. Tuhan menerimaku apa adanya, tetapi Dia tidak membiarkan aku seadanya. Dia ingin aku menjadi seperti Yesus. Wew... Tuhan nggak ingin aku berkubang dalam kesedihan dan kemurungan. Tuhan nggak ingin aku tenggelam dalam menyalahkan diri sendiri. Tuhan ingin aku bangkit. Tuhan menciptakanku untuk menjadi anak yang menyukakan hatiNya. Dan Tuhan bersuka saat melihatku bertumbuh semakin kuat. Tuhan beruka saat mnelihatku bersukacita di dalamNya. Betapa luar biasanya hal itu!!! Haleluya!!!

Saat ini, hujan sedang turun rintik-rintik membasahi bumi Selang, Wonosari, BP Bethesda, tempat di mana aku berada saat ini. Tempat yang mencuri hatiku. Tempat yang membuatku tergetar dengan semangat untuk memajukan sistem informasi kesehatannya, ketika aku pertama kali menginjakkan kaki di tempat ini. Tempat di mana aku pernah merasa sangat antusias dan semangat. Tempat di mana aku pernah menaruh belas kasihan yang murni untuk sesamaku. Masih adakah semuanya itu? Belum setengah tahun berlalu. Apakah aku sudah semakin menyatu dengan tempat ini? Apakah aku sudah bisa membaur dengan mereka yang ada di sini? Apakah aku sudah bisa memberkati dan bukannya menjadi beban? Hmmm... Thank God, for this wonderful and beautiful place. You have taken me and still using me. I surrender my life to You. Here I am Lord.

Akhirnya, aku memutuskan kembali untuk beryukur dan memuji Tuhan dalam hatiku dengan segenap yang ada padaku sekali lagi. Haleluya!!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kasta

Doa bagi Kota Tercinta

Yehova Zebaoth, TUHAN semesta alam.