The Silence of Mimi

Lagi-lagi aku mendapat masukan tentang kependiamanku... kali ini dari Pak Wahyu Martono. Dengan gayanya yang santai dan gak langsung secara frontal, beliau memberiku masukan tentang kelemahanku (atau kelebihanku) ini. Pak Wahyu tiba-tiba saja bertanya dengan santainya, gimana aku waktu periksa pasien di posko. Terus tanya-tanya seputar itu. Bahkan Pak Wahyu menawarkan untuk diperiksa, untuk sekedar latihan ngomong. Katanya lagi, aku bisa bikin semacam skenario untuk latihan ngomong biar kalau periksa gak diem aja. Wew... Meskipun kesannya cuma sambil lalu saja, aku cukup memasukkannya ke dalam hati. Tahu sendiri kan, kalau aku ini masih sangat sensitif. Meskipun chasingku dari luar kelihatan diem dan cool, di dalam ini kebat kebit nggak karuan. Semakin mencoba menenangkan diri, malah semakin nggak karu-karuan. Semakin berusaha untuk berpikiran positif, malah semakin banyak pikiran negatif yang menyerbu. Doh... susahnya jadi Mimi... T_T

Aku tahu aku memang cenderung pendiam. So what? Salahkah dengan itu? Mungkin menjadi masalah karena aku ditempatkan di garis depan di mana dibutuhkan skill komunikasi aktif yang menuntut keaktifan dari pihakku. Aku sudah berusaha semampuku. Mungkin masih kurang. Yang kubutuhkan mungkin bukan masukan-masukan yang membuatku tambah merasa down atau nggak pe de, melainkan inspirasi, bombongan, dan tambahan semangat yang disampaikan sedemikian rupa sehingga tidak membuatku menjadi patah semangat. Wedew... ruwet ya... Aku ni kalau dikritik, baik itu positif apalagi negatif, bukannya tambah semangat untuk maju tapi malah kendor karena merasa diri masih jauh dari sempurna. Ya aku tahu sih, aku masih banyak kekurangan terutama di bidang komunikasi ini. Tapi semakin ditunjukkan letak kekuranganku, aku malah semakin gak bergairah untuk memajukan diriku. Dibutuhkan cara yang kreatif untuk membuatku mau maju dan mengatasi kekuranganku tanpa membesarkan kelemahan-kelemahanku. Piye yo? Ada yang bisa?

Aku nggak mau menyalahkan orang lain. Aku nggak mau berharap sepenuhnya pada manusia. Aku nggak mau menunggu diperlakukan seperti yang kuharapkan. Aku akan mencoba lagi untuk melakukan hal-hal baik dan sederhana seperti yang sudah pernah aku canangkan. Semangat pagi. Belas kasihan. Itu saja dulu. Selanjutnya aku serahkan pada Tuhan. haleluya. Amin!!!!!!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kasta

Doa bagi Kota Tercinta

Yehova Zebaoth, TUHAN semesta alam.