What Should I Do?

Aku merasa seperti kurcaci di tengah raksasa. Aku merasa diriku adalah orang paling bego di tempat di mana aku berada. Mungkin perasaan-perasaanku ini tidaklah benar 100%. Mungkin aku hanya kurang percaya diri saja. Tapi yang jelas, aku sungguh merasa terasing di sini. Meskipun aku ada backing yang kuat terutama dari Tuhan dan keluarga serta orang-orang yang mengasihiku, aku merasa sangat-sangat tidak layak berada di sini. Aku kembali merasa salah tempat. Aku kembali memikirkan tentang prospek masa depanku. Mungkin menurut orang lain begitu cerah dan gemilang, tapi di mataku ini sungguh mengerikan dan menegangkan. Sungguh aku perlu memetakan kembali kekuatan dan kelemahanku. Aku perlu mawas diri lebih lagi sebelum melangkahkan kakiku.

Dimulai dari pertanyaan dr. Laksmi, apakah aku akan jadi pegawai tetap nantinya. Kurang lebihnya begitu. Pertanyaan yang sederhana dan lugas itu begitu mengena. Pertanyaan itu sukses membuatku meragukan kembali posisiku. Kembali berkecamuk dalam hatiku apakah aku sungguh menyenangi pekerjaan sebagai dokter ini. Apakah aku sungguh mantap untuk bergabung dengan korps RS Bethesda sebagai pegawai tetap. Aku merasa semakin kecil saja. Kemudian, waktu aku mengikuti acara presentasi kasus yang dilakukan oleh dr. Winny dan dr. Hansen. Aku melihat mereka begitu brilian dan tangguh. Merekalah yang layak untuk diandalkan sebagai penerus RS Bethesda yang mumpuni. Melihat ketangguhan mereka, aku merasa semakin tidak percaya dengan diriku sendiri. Aku merasa sangat sangat tidak mampu. Aku seperti membohongi semua orang, termasuk diriku sendiri. Aku seperti merasa sendirian tadi. Minder. Kecil hati. Tidak pe de.

Bagaimana ini? Aku harus bagaimana? Sementara minat sejatiku masih juga belum tergali. Aku bimbang dan ragu. Sepeti kapal yang diombang-ambingkan gelombang. Kompas yang kupunyai tidak menunjuk ke arah utara, tetapi menunjuk ke arah di mana minat sejatiku berada. Masalahnya, aku masih belum menemukannya. Aku masih belum menemukannya. Maka, sama seperti Jack Sparrow yang kehilangan tujuan dan gairah dalam berlayar, aku pun demikian. Aku hanya berputar-putar ke sana ke mari mengikuti arus dan gelombang. Aku hanya mengikuti jadwal dan peraturan dengan patuh tanpa adanya inisiatif untuk selangkah lebih maju. Hanya mendapatkan capek saja, minim peningkatan kualitas. So this is me right now. Anybody help?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kasta

Doa bagi Kota Tercinta

Yehova Zebaoth, TUHAN semesta alam.