Tinggalkan Kenyamanan

Kata Yesus kepadanya; "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di surga, kemudian datanglah kemari dan ikutlah Aku"
Matius 19:21

Firman Tuhan hari ini berbicara tentang seorang muda yang Tuhan ajak mengikutiNya dengan syarat ia harus menjual dahulu seluruh kekayaannya dan memberikannya kepada orang-orang miskin. Ternyata syarat itu terlalu berat baginya sehingga anak muda itu tidak jadi muridNya. Mirip-mirip sedikit dengan cerita itu, aku juga mengalami hal yang serupa. Kalau aku mau menyerupai Tuhan, maka omah-omahlah jawabannya. Dengan omah-omah, karakterku akan semakin dibentuk. Omah-omah dengan mas Cah membuatku harus meninggalkan kenyamanan dan gaya hidup mewah yang selama ini aku nikmati. Aku harus bisa hidup sesuai kemampuan, tidak neko-neko. Aku harus belajar bertanggung jawab terhadap pekerjaan supaya mendapatkan penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Belum lagi aku harus membiasakan diri untuk bangun pagi, masak, dan lain sebagainya. Berat juga ya... Tapi kata Mario Teguh, tidak ada yang namanya 'pengorbanan' bagi yang mencintai. Yang ada hanyalah 'kebahagiaan'. Pertanyaanku, harta di surga yang seperti apakah yang akan aku peroleh?

Komentar

elco mengatakan…
oke... pasti bisa kepuasan akan hasil dari kerja/jerih payah sendiri akan lebih indah dan bahagia rasanya
bersama Tuhan kita dimampukan.
Yohana Mimi mengatakan…
amin... hihi

Postingan populer dari blog ini

Kasta

Doa bagi Kota Tercinta

Yehova Zebaoth, TUHAN semesta alam.