Berdoa Bersama Bu Indarti

Saat-saat yang paling mengesankan bersama Bu Indarti adalah saat-saat kami berdoa bersama. Biasanya di sekolah sesudah semua murid pulang, dan hanya tinggal aku atau dengan beberapa murid saja bersama Bu Indarti di ruang agama, kami biasa melakukan sharing kehidupan kami masing-masing. Setelah sharing itu, Bu Indarti kemudian mengajak kami semua berdoa sambil bergandengan tangan. Sangat menyenangkan sekali mendengarkan Bu Indarti berdoa. Karena saat berdoa, Bu Indarti benar-benar menunjukkan kedekatannya terhadap TUHAN dan isi doanya pun begitu indah. Keindahan dalam kesederhanaan. Bu Indarti mendorong kami semua anak didiknya untuk senang berdoa dan mempunyai hubungan yang intim dengan Bapa. Kami belajar melalui kehidupan Bu Indarti bahwa doa adalah cara yang paling ampuh untuk menyelesaikan segala permasalahan hidup, sesederhana maupun serumit apapun itu.

Ada tiga momen paling berkesan dalam hidupku saat berdoa bersama Bu Indarti. Momen pertama adalah saat aku lulus SMA dengan hasil ujian yang tidak terbaik, lulus sih tapi hasilnya masih di bawah prestasi temanku Yiska. Aku yang terbiasa menjadi nomor satu harus merendahkan hati mengakui presatsi orang lain. Sebelum datang ke tempat perayaan kelulusan, aku menyempatkan diri datang ke ruang agama SMP 5 untuk bertemu Bu Indarti dan berdoa bersama. Dan dengan penuh hikmat, Bu Indarti pun berdoa membesarkan hatiku. Momen kedua adalah saat aku akan masuk kuliah. Waktu itu aku sama Bu Indarti di rumahku, kami habis memuji dan menyembah Tuhan dengan sederhana. Aku yang main piano, Bu Indarti yang menyanyi. Nggak tahu gimana, Bu Indarti merasa sangat kepenuhan Roh Kudus dan tergerak untuk berdoa bersamaku. Kami pun masuk ke kamarku dan mulai berdoa. Bu Indarti berdoa dengan bahasa Roh yang luar biasa, aku cuma ngikutin aja. Kemudian secara khusus Bu Indarti mendoakanku yang mau masuk kuliah, karena sepertinya aku bakalan mengalami saat2 terberat dalam hidupku. Dan memang benar, aku mengalami hal2 yang sangat traumatis saat aku kuliah. Momen ketiga, adalah saat kami berdoa bersama di GKJ Sawokembar Gondokusuman, malam2 setelah kebaktian Sabtu sore. Kami sama2 berlutut. Yang aku ingat, waktu itu aku menyanyikan lagu Di Jalanku Kudiiring, dan Bu Indarti kembali mendoakanku secara khusus yang sudah masuk kuliah.

Wah, pokoknya bersama Bu Indarti tidak pernah membosankan deh. Dan saat2 yang paling kutunggu ketika aku main ke rumah Bu Indarti adalah saat kami berdoa bersama. Karena kami telah belajar percaya bahwa ada kuasa dalam doa, apalagi doa sepakat. Terima kasih Tuhan buat guru yang sangat luar biasa ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kasta

Doa bagi Kota Tercinta

Yehova Zebaoth, TUHAN semesta alam.