Gita


Gita adalah salah satu teman yang pernah mengisi hari-hariku. Mengapa aku katakan "pernah"? Karena sampai saat aku nulis ini, aku sudah seperti kehilangan kontak dengannya. Aku nggak pernah lagi SMSan, telpon, ketemu, atau main ke rumahnya. Padahal dulu aku paling sering nggangguin Gita. Begitu seringnya kami bersama sehingga kami sudah seperti saudara kembar saja. Sayang kebersamaan itu hanya berlangsung beberapa tahun saja. Selebihnya, kami praktis gak pernah ketemu lagi sejak aku mulai sakit jiwa. Hik hik...

Pertama kali ketemu Gita itu di gereja waktu ibadah Sabtu sore. Aku lupa tahunnya, 2001 atau 2002. Yang jelas, waktu itu aku ingetnya lagi ngobrol sama mbak Nina, ngobrol asyik. Tiba2 Gita datang dan memperkenalkan dirinya. Kesan pertamaku sama dia... hmm... gak gitu berkesan... aku masih belum ngeh kalau dia bakalan jadi sahabatku. Kemudian kami jadi sering ketemu dan sering duduk bareng di gereja Sabtu sore. Kami sama2 suka berdoa. Kami sering mendoakan kebaktian Sabtu sore supaya hadirat Tuhan turun dan kebatiannya dapat memberkati orang banyak. Aku pun turut menjadi saksi hubungan antara Ardi dan Gita yang waktu itu juga pertama kali ketemu di gereja Sabtu sore. Sayang, sekarang mereka sudah nggak jadi pasangan lagi. Masing2 sudah pada punya pasangannya sendiri sekarang.

Kalau mau menceritakan tentang Gita bisa panjang lebar nih. Aku cuma bisa bilang bahwa meskipun Gita sudah melupakanku dan nggak menganggap aku sebagai sahabatnya lagi, mungkin menganggap aku sebagai bagian dari masa lalu yang harus dilupakannya, aku tetap menganggapnya sebagai sahabat dan saudaraku yang terkasih. Bagaimanapun juga kami pernah melalui suka dan duka bersama-sama, merasakan pahit manisnya melayani Tuhan. Aku berdoa supaya suatu saat nanti aku bisa ketemu lagi sama Gita dan mulai kembali persahabatan ini dari awal. Yah, gak bisa dipaksakan sih... Cukup percayakan kepada Tuhan Yesus saja, the Master of friendship...

Bagi yang ingin tahu pribadi Gita lebih lanjut, silakan buka weblognya di www.raragita.wordpress.com Di situ Gita banyak bercerita tentang dirinya dan perenungannya yang dalam akan makna hidup yang dihayatinya. Selamat membaca! ^^

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kasta

Doa bagi Kota Tercinta

Yehova Zebaoth, TUHAN semesta alam.