Wajah Bangsa: "Syukur dan Terima Kasih"
Siang tadi, Pak Ias melontarkan bahan perbincangan menarik. Berdasarkan apa yang disampaikan pengkotbah dari Korea yang mengisi firman di gereja tempat Pak Ias berjemaat, ada fakta menarik yang membedakan bangsa Korea dengan bangsa Indonesia. Dikatakan bahwa bangsa Korea adalah bangsa yang sangat berterima kasih atas pengaruh misionari Injil yang masuk selama seratusan tahun di Korea. Hal ini tampak dari begitu banyaknya misi penginjilan modern Korea dari berbagai profesi ke seluruh dunia. Bandingkan dengan Indonesia. Indonesia dapat dikatakan lebih lama 'dipengaruhi' oleh misionari Injil, namun apa yang dihasilkan? Adakah Indonesia pun mempunyai wujud 'rasa terima kasih' atau syukur yang nyata atas pengaruh Injil tersebut? Jika ada, apakah itu? Jika tidak, mengapa bisa demikian? Dari sekilas obrolan yang tiba-tiba kuingat itu, aku jadi mikir. Apakah bangsaku ini sedemikian parah mentalnya sehingga tidak punya rasa terima kasih? Apakah sedemikian sukarnya bangsa Indon...