Solitaire, Introvert, Ekstrovert, dan Apalah...

Walah... aku sekarang lagi di lantai dua perpus FK UGM bersama si laptop kecil imut kesayanganku, si Panasonic yang telah setia menemaniku mengerjakan banyak hal... mulai dari tugas2 yg seabrek-abrek sampai chatting n browsing nggak jelas hingga larut malam... eh salah, laru pagi ding... hehe... Hari ini aku akhirnya mendaftarkan si kecil imut yang seimut diriku ini di perpus sehingga aku bisa dengan leluasa ngenet di lingkungan kampus FK UGM tercinta... Tercinta? Huek.... cuh... hmmm... aku selama ini nggak pernah merasa mencintai kampusku dengan sepenuh hati segenap jiwa... sebabnya banyak, aku sampai nggak bisa menyebutkannya karena aku sebenarnya nggak tahu apa yang membuaku tidak bsa mencintai alamamaterku sendiri....Lho? Bingung? Sama... hehe...aku cuma sekedar menuangkan isi kepala yang hampir kosong ini karena aku punya waktu luang yang sangat banyak sampai nanti jam satu... Nanti jam 12 rencananya aku mau makan siang dulu di kantin deket radiopoetro sepuasnya, maksudnya bisa sampai satu jam... lumayan, kehidupan solitaireku memang harus dinikmati sedemikian rupa sehingga aku nggak mati kebosanan... Solitaire? Yup... di kampus aku lebih sering main solitaire, maksudnya adalah menyendiri,tapi bukan berarti aku kesepian... aku lebih menikmati kesendirianku ini jika dibandingan dengan having fun bareng temen2... bukan berarti aku antisosial lho ya... nggak, aku cuma lebih bisa menikmati hidup saat aku berada sendirian tanpa kehadiran teman2 yang ribut dan rame di sekitarku... dalam kesendirian itu, aku bisa leluasa berpikir apa aja tanpa takut diinterupsi oleh siapa pun... aku bisa melakukan apa aja yang kusukai tanpa harus merasa ewuh pakewuh terhadap siap pun... pendek kata, aku bisa menjadi diriku sendiri yang sebenar-benarnya saat aku sendirian...

Aku tahu, ada saatnya aku harus bersosialisasi dengan orang lain... tapi di sini aku lagi menekankan pentingnya saat2 aku bisa sendirian, karena saat sendiri itu aku seperti sedang merecharge jiwaku yang butuh untuk diperbarui... jujur kuakui, jiwaku mudah lelah dan penat entah karena apa... makanya, aku perlu relatif lebih banyak waktu untuk merecharge diriku sendiri jika dibandingkan dengan orang lain... memang benar aku ini orang introvert... tapi apa salahnya menjadi introvert? Bukankah dengan introvert itu kita dapat lebih peka dan mengenal diri kita sendiri dengan lebih baik? Ok... ok... aku mungkin dicap egois dan sombong karena keintrovertanku... tapi... hmmm... let me think... Nggak ada salahnya mau jadi introvert atau ekstrovert... semuanya bisa dipakai Tuhan dan semuanya dapat menyenangkan hatiNya tergantung bagaimana sikap hati kita... asalkan kita bisa menikmati dan senantiasa bersyukur, nggak masalah mau jadi introvert atau ekstrovert... yang penting adalah kesadaran bahwa kita nggak pernah benar2 sendirian... di mana pun kita berada, dengan siapa pun kita, apa pun yang kta lakukan, selalu ingat akan satu Pribadi yang senantiasa menyertai... Dialah Imanuel, TUHAN yang beserta kita...

Bagaimana? Setuju?

Btw, obrolan ngalor ngidul ini arahnya ke mana ya? Ada yang bisa menyimpulkan? Hehe...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kasta

Doa bagi Kota Tercinta

Yehova Zebaoth, TUHAN semesta alam.