Be A Friend

Siapakah yang layak untuk kita sebut sebagai sahabat? Siapa pun dia, tanpa terkecuali, pasti senang jika mempunyai seseorang yang dapat dipanggilnya sebagai sahabat. Sahabat bukan hanya status saja. Sahabat adalah pribadi yang sangat berharga. Barangsiapa mendapatkannya, seperti memperoleh harta yang sangat berharga. Oleh karena mahalnya, harta itu harus dijaga dengan sungguh-sungguh, jangan sampai rusak atau hilang. Demikian juga dengan sahabat. Siapakah sahabat-sahabat kita? Mereka adalah orang terdekat yang kita percayai dengan sepenuh hati. Dengan mereka, kita dapat membuka diri apa adanya tanpa perlu memakai aneka macam topeng. Sahabat yang baik akan selalu menerima kita apa adanya meskipun tidak membiarkan kita seadanya. Itu kata seorang temanku. Sahabat sejati selalu ada saat suka maupun duka. Mereka mampu tertawa saat kita tertawa dan menangis saat kita menangis.

Apakah kita layak untuk mendapatkan sahabat? Kelayakan untuk mendapatkan sahabat tidak ditentukan oleh apa yang kelihatan dari luar tetapi oleh apa yang ada dalam hati. Hati yang penuh dengan kasih dan sukacita serta damai sejahtera adalah hati yang layak untuk menerima berkat persahabatan yang murni. Hati yang telah dibersihkan dari segala macam noda dosa adalah tempat yang subur untuk menyemaikan benih perahabatan yang kudus dan murni. Hati yang rela dan mau dibentuk adalah syarat wajib untuk menikmati suka duka persahabatan yang mampu membentuk karakter setiap manusia. Bagaimana dengan hati kita saat ini? Sudahkah kita membersihkan dan menyiapkan hati kita untuk menyambut kehadiran sahabat-sahabat yang dikaruniakan oleh Tuhan?

Layakkah kita menjadi sahabat? Ada ungkapan yang sangat indah dan bermakna berbunyi:
I went outside to find a friend but I couldn't find one.
I went outside to be a friend and friends were everywhere.
Artinya adalah apabila kita selalu menuntut orang lain untuk menjadi sahabat bagi kita, kita tidak akan dapat merasakan indahnya persahabatan yang sesungguhnya. Sebaliknya, apabila kita berusaha untuk memperbaiki diri dan menjadi sahabat yang baik, maka kita akan merasakan indahnya persahabatan yang sejati. Kuncinya bukan pada orang lain, bukan pada lingkungan di sekitar kita, melainkan pada diri kita sendiri. Jangan menunggu orang lain untuk berubah, tetapi ubahlah diri kita sedemikian rupa sehingga kita akhirnya layak disebut sebagai seorang sahabat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kasta

Doa bagi Kota Tercinta

Yehova Zebaoth, TUHAN semesta alam.