Teladan Hebat Pagi Ini

Pagi hari ini, saat aku berangkat ke kampus FK UGM, aku disuguhi suatu tontonan dan tuntunan yang menarik. Begini ceritanya. Waktu aku dan kakakku berhenti di perempatan jalan kaliurang yang cukup ramai, kami mendapati ada satu mobil sedan hitam dengan nomor polisi AB sekian2 (penting nggak sih?^^) berhenti di lajur sebelah kiri. Karena lampu lalu lintas menyala merah cukup lama, antrean di belakang mobil tersebut pun lumayan menumpuk. Kemudian, seperti sudah diduga, kendaraan2 di belakang mobil sedan hitam membunyikan klakson bertubi-tubi, menyuruh si pengemudi mobil sedan untuk segera saja berbelok ke kiri meskipun lampu masih menyala merah. Memang selama ini kebiasaan di Jogja (dan beberapa kota lain) adalah belok kiri jalan terus di beberapa ruas jalan. Dan perempatan kaliurang dari arah timur memang selama ini memberlakukan kebijakan belok kiri jalan terus. Tanpa diduga, kami melihat bahwa mobil sedan hitam tetap tidak bergeming meskipun bunyi klakson semakin membahana. Kami pikir, hebat juga tuh si pengemudi karena berani menentang arus. Aku dan kakakku sama2 tahu bahwa sekarang di seluruh Indonesia sudah diberlakukan aturan lalu lintas baru di mana tidak boleh lagi ada belok kiri jalan terus. Dan kami sama2 pernah merasakan pahit getirnya (cieee....) mencoba menaati peraturan tersebut sementara sebagian besar masyarakat Jogja ini masih nggak banyak yang tahu berita. Kami sempat dihujani klakson dan makian bertubi-tubi waktu mencoba berhenti di lajur kiri di beberapa perempatan di Jogja.

Kembali ke perempatan jalan Kaliurang pagi itu... tanpa diduga (lagi2), si pengemudi mobil sedan hitam pun membuka pintu dan turun mendapati pengemudi mobil di belakangnya. O la la... ternyata si pengemudi mobil sedan hitam itu tidak lain tidak bukan adalah dosen pembimbing skirpsiku yang terhormat, yaitu dr. Tri Baskoro... (gelar lengkapnya lupa, maaf dok ^^). Dengan mengenakan kaca mata hitam dan senyumnya yang khas, beliau mendekati pengemudi mobil di belakangnya dan menjelaskan bahwa alasan kenapa beliau nggak mau belok kiri jalan terus. Sudah seperti yang kami duga, beliau pun sudah mengetahui tentang aturan lalu lintas terbaru yang berlaku di Indonesia. Dengan gentle dan elegan, dr. Tri Baskoro pun kembali melenggang masuk ke mobilnya dan menunggu lampu hijau menyala, barulah beliau (dan kami) menjalankan kembali kendaraan.

Aku secara pribadi sangat takjub dan kagum akan keberanian dr. Tri Baskoro pagi ini. Pelajaran berharga yang kudapatkan adalah: selain berani berbuat benar, kita pun perlu pula berani mempertanggungjawabkan perbuatan benar tersebut kepada orang2 yang menuntut penjelasan dari kita. Bukannya diam atau kabur tanpa kata seperti yang selama ini kami biasakan. Pelajaran berharga berikutnya, jangan lupa untuk tersenyum secara tulus saat harus menghadapi sesuatu yang sukar. Seperti yang telah dicontohkan oleh dr. Tri Baskoro, beliau selalu memasang senyum khasnya dalam setiap keadaan, termasuk saat menghadapi pengemudi yang kehilangan kesabaran tadi pagi. Dan hasilnya, win win solution!!! Masalah pun terselesaikan tanpa masalah baru. Salut deh untuk beliau!!! Aku acungi dua jempol!!!

Pertanyaan berikutnya, bisakah aku meneladani sikap yang luar biasa yang telah aku lihat pagi ini?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kasta

Doa bagi Kota Tercinta

Yehova Zebaoth, TUHAN semesta alam.