Kebangkitan yang Terlupakan: Saat Gereja Tidak Lagi Mengabarkan Injil yang Sejati
Selamat Paskah!
Tapi mari kita bertanya dengan jujur: apa sebenarnya yang sedang kita rayakan?
Di banyak gereja, Paskah dirayakan dengan meriah: ada drama, lagu pujian, perjamuan kudus, dan kotbah-kotbah yang menyentuh hati. Namun sering kali, inti dari berita Paskah justru tertinggal di belakang panggung: bahwa Kristus mati karena dosa-dosa kita, dikuburkan, dan dibangkitkan pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci (1 Korintus 15:3–4). Ini adalah Injil sejati—satu-satunya kabar baik yang menyelamatkan.
Apa yang Salah Jika Injil Tidak Diberitakan?
"The Church is the pillar of truth when it faithfully upholds the gospel; but when it perverts it, it becomes the seat of Satan."
– John Calvin (Institutes IV.2.1)
Saat Injil dikaburkan, gereja kehilangan identitasnya. Kotbah berubah menjadi motivasi kosong. Jemaat menjadi pasif dan tidak bertumbuh dalam iman. Tanpa dasar yang kuat, iman menjadi lemah, dan kehidupan Kristen kehilangan arah.
Ketidaktegasan Ajaran = Ketidaktegasan Hidup
Tanpa ajaran yang teguh, sikap hidup orang Kristen pun menjadi lembek. Di keluarga, banyak orang tua Kristen tidak yakin bagaimana membina anak dalam firman. Di tempat kerja, orang percaya mudah kompromi demi kenyamanan. Di masyarakat, kita takut bersuara saat nilai-nilai dunia bertentangan dengan kebenaran firman.
Konteks Kita: Yogyakarta, Pendidikan, dan Kesehatan Kristen
Yogyakarta dikenal sebagai kota pendidikan dan pelayanan kesehatan yang banyak dirintis oleh lembaga-lembaga Kristen. RS Bethesda dan Universitas Kristen Duta Wacana adalah warisan iman yang dibangun dengan semangat pelayanan Injil. Salah satu pelopor, dr. Kasmolo Paulus, adalah contoh dokter-pelayan yang menyatukan iman dan profesi.
Namun hari ini, banyak institusi Kristen menghadapi dilema: apakah tetap memegang teguh nilai-nilai Kristus, atau tunduk pada tekanan zaman?
Dalam pendidikan, ada gejala penyesuaian terhadap nilai-nilai duniawi atas nama toleransi. Di rumah sakit, pelayanan sering digerakkan oleh target dan akreditasi, bukan lagi semangat kasih Kristus.
Ketika nilai-nilai Injil dikaburkan di kelas, klinik, dan ruang rapat, maka suara gereja pun lama-lama hilang dari kehidupan sehari-hari.
Kepada Gereja Reformed: Bangkit dan Bertobat!
Sebagai bagian dari gereja Calvinis, kita tidak bisa berpuas diri hanya karena memiliki liturgi yang teratur dan struktur organisasi yang rapi. Tanpa pemberitaan Injil yang setia, semua itu hanya menjadi formalitas kosong.
"The goal of preaching is not to make people feel better about themselves, but to make them see and savor the glory of God in Christ."
– John Piper
Gali kembali Alkitab. Didik jemaat dalam dasar iman yang teguh. Jangan takut menyuarakan kebenaran—meski itu membuat kita berbeda atau ditolak. Gereja bukan tempat menyenangkan semua orang, melainkan tempat menegakkan kebenaran Injil.
Paskah: Undangan untuk Bangkit dalam Kebenaran
Paskah bukan sekadar merayakan Kristus yang bangkit, tetapi undangan agar kita juga bangkit: dari kompromi, dari kepasifan, dan dari Injil yang dikaburkan.
"There is not a square inch in the whole domain of our human existence over which Christ, who is Sovereign over all, does not cry: Mine!"
– Abraham Kuyper
Yesus yang bangkit adalah Tuhan atas keluarga, pendidikan, kesehatan, dan bangsa ini. Mari hidup dan bersaksi untuk Dia. Karena hanya Injil sejati yang menyelamatkan. Dan hanya gereja yang setia kepada Injil yang akan berdiri teguh sampai akhir.
Soli Deo Gloria.
Komentar