Mimiel Chronicles bagian 3

Mimiel sedang menunggu dengan bosan... Latihan rutinnya telah selesai dan sekarang adalah waktu untuk bermeditasi di ruang kudus... satu tingkat lebih tinggi daripada pelataran... di ruang kudus itu, Mimiel diharuskan untuk merenungkan apa saja yang telah dipelajarinya selama ini... yang terutama, Mimiel diharuskan untuk merenungkan perkataan2 The Big Boss yang telah didengar dan dipelajarinya selama latihan bersama Sang Pelatih... benar2 saat yang tenang dan teduh sehingga jika tidak hati2, Mimiel pasti akan jatuh tertidur karena saking bosannya... Mimiel ingin segera berlatih kembali menggunakan senjatanya...

"Mimiel, kamu dipanggil menghadap The Big Boss di ruang maha kudus," seru seorang kerub yang dikenal sebagai penjaga ruang maha kudus.

Mimiel pun segera bangkit dan dengan hati2 sekali melangkahkan kakinya di ruang maha kudus. Salah sedikit saja, kilat akan menyambarnya dan Mimiel tidak tahu apa yang bakal terjadi. Saat2 seperti inilah yang selama ini dinanti-nantikan oleh Mimiel, yaitu memasuki ruang maha kudus. Ruangan itu penuh dengan awan kemuliaan yang bercahaya di segala penjuru. Bau harum yang khas dan meneduhkan hati memenuhi ruangan. Mimiel begitu terpesona dengan tahta The Big Boss yang terlihat menjulang di tengah ruangan. Di sekitarnya terlihat kerubim sedang sujud menyembah. Benar2 luar biasa... Tanpa sadar, Mimiel pun berlutut menyembah di hadapan The Big Boss...

"Bangunlah, Mimiel..." seru The Big Boss yang membuat hati Mimiel tergetar mendegar suaraNya yang seperti desau air bah. Dengan perlahan-lahan, Mimiel berdiri.

"Mimiel, Aku ingin engkau menyampaikan jawabanKu kepada seseorang yang selama ini telah berkeluh-kesah kepadaKu dengan keluhan2 yang tak terucapkan. Sampaikanlah jawabanKu ini dengan hati2 dalam tidur orang tersebut, dan jangan sampai engkau berbuat sesuatu yang membuatnya mengalihkan perhatiannya dariKu kepadamu," The Big Boss memberi penjelasan panjang lebar yang langsung dimengerti oleh Mimiel. Intinya adalah jangan sampai Mimiel mencuri kemuliaan yang hanya boleh diberikan kepada The Big Boss. Dan yang terlebih penting, ini merupakan kontak pertama kalinya Mimiel dengan seorang manusia.

"Baik, Yang Mulia..." jawab Mimiel dengan tegas. "Adakah yang perlu hamba ketahui lagi?"

"Ya, orang ini adalah anak manusia yang harus engkau lindungi jika tiba saatnya nanti. Oleh karena itu, kerjakanlah tugasmu dengan sungguh2!" jawab The Big Boss.

Mimiel pun segera melakukan tugasnya dengan penuh semangat. Akhirnya, ia bisa mengetahui bagaimana wujud anak manusia yang selama ini selalu ada di pikirannya. Jawaban The Big Boss dengan aman ada dalam genggamannya, siap untuk dikirimkan.

Bagaimanakah kelanjutan kisah Mimiel? Berhasilkah Mimiel melaksanakan tugasnya itu? Nantikan kelanjutannya... di Mimiel Chronicles...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kasta

Doa bagi Kota Tercinta

Yehova Zebaoth, TUHAN semesta alam.